❥EIGHTY NINE

386 34 4
                                    

***

Semua pekerjaan yang berhubungan dengan Ester Abram selesai. Semuanya di tahan dan mendapatkan hukuman masing-masing.

Saat Echana akan masuk ke dalam mobil, ia melihat laki-laki yang menolongnya ikut masuk ke dalam mobil Candra. Ia menatap lamat, saat akan mendekati tangannya sudah di cekal.
"Mau kemana?" tanya Heremes pada Echana.

"Itu.."

"Masuk. Waktu kita mepet Echa." ucap Heremes menarik tanga adiknya masuk kedalam mobil.

Echana terus menengok ke belakang, mobil yang di naiki Candra dan laki-laki tersebut.

"Jangan nengok kebelakang terus, ntar kecengklak tu leher." ucap Heremes.

"Ck. Abang tuh diam aja, bisa nggak?"

"Galak bener beruang."

"Stt.. Dongkey diam!"

"Dongkey dongkey.. Dugong aja dah biar semakin ternistakan Abang tu," ucap kesal Heremes.

Tenias yang melihat pertengkaran kecil anaknya merasa senang. Ia bersyukur putrinya segera ketahuan keadaannya.

"Echan, dan Herry mau makan apa pas sampai di kota Abama?"

"Emmm.. Echa mau udong!"

"Herry apa aja deh.."

"Oke.."

Sementara di mobil belakang.

Jonathan, Candra mendengarkan penjelasan sosok laki-laki yang membantu Echana untuk keluar, Niki juga turut mendengarkan.

"Ya. Thanks Jesen" ucap Candra menepuk pundak laki-laki yang seumuran Tamarius.

"Ya." balas Jesen.

Di bandara.

Mereka berjalan bersama, Echana langsung memegang ujung jaket Laki-laki yang membantunya.
"Hei.. Kita bertemu.." ucap pelan Echana sambil tersenyum. Sosok tersebut hanya mengangguk.

Niki yang melihat Candra dengan aura kecemburuannya hanya menggeleng, lalu berlalu lebih dulu.

Pinggang Echana langsung di tarik seseorang, menengok Echana tersenyum pada sosok tersebut yang menariknya.
"Membicarakan soal apa?" tanya sinis Candra.

"Tidak ada," balas Echana. Lalu menatap Candra.

"Aku cuma mau mengucapkan terimakasih, karena dia telah membantu ku keluar." ucap Echana lalu pada sosok tersebut. "Namamu siapa?" tanya Echana.

"Jesen." ucapnya.

Mengangguk, "Oke Jesen. Makasih bantuannya.."

"Tak masalah." balas Jesen kemudian berlalu sebelumnya ia menundukkan pandangan untuk memberikan salam pada Candra.

"Ayo." ajak Candra merapatkan rangkulannya pada pinggang Echana.

**

Di taman.

"Kak, punya ku habis, ucap Celly menunjukkan minuman miliknya. Tanpa berucap Tamarius langsung menyerahkan minuman miliknya, ia geser ke dekat Celly.

POSESIF ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang