❥EIGHTY-FOUR

460 34 8
                                    




***

Di gedung mewah yang sudah di atur oleh keluarga De' leoleopel. Semua tamu undangan hadir di acara persemian perusahaan baru yang di rintis dari keluarga yang terkenal di kota Toyo-Jema.

Terlihat saat Tamarius memasuki ruangan semua pandangan mengarah padanya, bagaimana tidak ia terkenal di kalangan bisnis di usianya yang paling muda sudah meraih kesuksesan di 4 negara, membuat para pebisnis senior menatap kagum dan menjadi segan. Mereka memperhatikan sosok gadis cantik di sampingnya. Namun mereka hanya diam, sebab tak mengenali sosok tersebut. Yang mereka tau keturunan Irwin dan Callisthenes melakukan penyatuan, namun mereka tak melihat wajah si cantik melainkan sosok yang lain.

Yuta yang melihat kedatangan Tamarius yang penuh keanggunan dan sikap dinginnya menyambut kedatangan bungsu Irwin tersebut.
"Hai, Tuan Tama. Terima kasih sudah datang."

"Ya. Terima kasih sudah mengundang saya juga Pak Yuta." ucap Tamarius menerima uluran tangan Yuta.

Mereka berbincang bersama tentang banyak hal. Di sudut ruangan sosok yang berparas ganteng nan lembut itu mengepalkan tangannya, ia melihat sosok wanitanya dulu bersanding dengan bungsu Irwin yang mengambil gadisnya.
"Berselingkuh?" gumamnya menatap remeh pada sosok Tamarius yang sedang berbincang dengan pemimpin De' Leoleopel.

"Pantau terus pergerakan, Mia." perintahnya pada bawahannya. Awalnya ia merasa remeh pada bungsu Irwin, namun mengingat ia pernah mendapatkan beberapa pukulan dan acaman ia menjadi semakin hati-hati dan waspada dengan pergerakan Tamarius.

Tak lama kedatangan dua pemimpin terkemuka di kota Abama di sambut lebih meriah.

Tamarius yang memegang gelas anggur di tangannya hanya menatap datar kedatangan Ayah dan Calon mertuanya, di sampingnya. Mia a.k.a Sunny ikut menatap kehadiran Pemimpin Callisthenes dan pemimpin Irwin.

Namun Tamarius yang acuh seketika tersedak kala melihat sosok yang menjadi kelemahannya.

"Uhuk.. Uhuk.." Sunny yang berada di sampingnya mengusap punggung Tamarius.

Tatapan tajam yang menusuk dada Tamarius terarah padanya, dengan kecanggungan yang tercipta ia menepis kasar tangan lentik milik Sunny di tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tatapan tajam yang menusuk dada Tamarius terarah padanya, dengan kecanggungan yang tercipta ia menepis kasar tangan lentik milik Sunny di tubuhnya. Kemudian berjalan dengan tenang mendekati keberadaan dua orang pemimpin.

"Ayah. Daddy.." ucapnya menyapa. Cakra hanya bergumam, dan Tanaka hanya menatap dingin pada Tamarius.

"Hei~ kamu, tak bilang padaku?" ucap Tamarius berbisik pada tubuh kecil yang berada di belakang Cakra, tepat berada di samping Calvin.

"Kamu juga tidak bilang akan membawa dia kemari?" ucap sinins Celly. Membuat Tamarius menjadi tegang, namun hanya beberapa saat.

"Mau bersama?" ajak Tamarius memberikan lengannya agar Celly merangkul lengan Tamarius.

POSESIF ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang