❥FOUR

2K 115 8
                                    




***

Mansion Callisthenes kedatangan tamu istimewa, kenapa? Karena sahabat terbaik Cita berkunjung.

Cita hanya duduk manis di sofa single ruangan si kembar, sementara Tenias sudah lebih dulu mendekati ranjang si kembar. Ester baru masuk dan duduk di sisi sofa yang lain, bersebrangan langsung dengan duduk Cita.

"Aku bawa makanan kesuakaanmu," ucap Ester mendorong box khusus di belinya di hadapan Cita.

Tersenyum,"kamu memang selalu mengerti aku Ester" ucap bangga Cita, lalu segera membuka box.

Tentu saja sayang batin Ester, ia hanya mengangguk sebagai tanggapan perkataan Cita.

"Ester, kamu tak ingin melihat si kembar? Apalagi baby El.. Kamu akan tertegun saat melihatnya, kemarilah"

Ester berpaling,"Kamu saja, aku terlalu lelah"

"Heh? Yang benar saja! Bukankah kamu seharian ini hanya di rumah? Kamu tak ada jadwal ngajarkan hari ini" ucap Tenias menatap Ester.

Ester mengabaikan Tenias, tak ada yang tahu kehidupan asli dari Ester. Yang mereka tahu pria lembut dan ramah ini adalah keluarga dari kalangan menengah yang pekerja keras, Ester bekerja sebagai dosen di salah satu kampus ternama di kota Abama.

Tenias mengedik, lalu kembali mengajak bicara si kembar. Ester hanya mendengar gumaman dari satu bayi sementara bayi yang lain hanya diam.

"Cita, sepertinya anakmu satu ini agak pendiam. Ia hanya lebih banyak tersenyum menanggapiku" ucap Tenias menatap Cita yang sedang menikmati makanannya.

"Eum! Al memang agak pendiam dibanding El" ucap Cita.

Ester merasa penasaran, namun ia lebih ingin menatap Cita lebih lama.

"Ai? Baby Al nya tertidur..? Baby El? Kenapa tak ikut tidur eum?" ucap Tenias menatap Celly dengan sayang.

"Eung! Heung.."

"Main terus main terus.. Kamu itu harus tidur, biar cepat gede.." ucap Tenias sekali lagi

"Euung.."

"Auu gemesnya, gedenya mau jadi apa nak?"

"Aaa~ ngh ueng.."

"Ooh~ begitu.." ucap Tenias, karena rasa penasaran yang semakin besar, Ester bangkit.

"Memangnya, kamu paham dengan bahasanya? Dari tadi dia hanya ber... gu.. man," perkataan Ester terhenti, kala ia melihat wajah Celly, terlebih pandangan mata mereka saling bertatapan. Walaupun tahu penglihatan bayi belum terlalu jelas, namun Ester benar-benar terhipnotis.

Tenias tersenyum mengejek saat melihat Ester terdiam. Menatap putri Cita yang sudah menggeliat kecil seraya mengepak pelan tangannya, namun tatapannya tak lepas dari Ester.

Tenias menepuk lengan Ester, "Lihat! apakan yang ku bilang. Kamu akan tertegun, benar saja"

Ester hanya mengangguk ia terus menatap bayi yang seketika tersenyum padanya.

POSESIF ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang