40| acara tahunan.

2.8K 329 113
                                    


Sudah hampir lima belas menit gadis karamel itu, berdiri di depan asrama jmt. menunggu Yori yang entah kapan akan keluar.

Ceklek!!
Pintu terbuka pelan, menampilkan seorang Adel yang berpakaian sudah lengkap.

Ceklek!! Pintu terbuka pelan, menampilkan seorang Adel yang berpakaian sudah lengkap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" ngapain ke sini?" tanya Adel menatap Freya, dengan tatapan datar.
Freya tak menjawab pertanyaan gadis itu, ia sudah muak melihat gadis itu.

"mau nunggu Yori yaa?" tanya Adel seraya tersenyum miring.
pertanyaan barusan, langsung di balas dengan anggukan Freya.

"tumben nggak ngajak flora?!" tanya gadis itu lagi. Adel sengaja mengeraskan suara nya, agar flora yang masih berada di dalam asrama bisa mendengar penuturan gadis itu.

" karam ya?"

"Udah seharusnya kan??" Ucap Freya datar, yang menjerumus ke pertanyaan.
ia muak dengan pertanyaan- pertanyaan sampah Adel.

"Good bitch"

"Gue suka versi Lo yang kayak gini, nggak sia-sia gue keluarin lo dari seleksi,"

Flora yang berjarak beberapa meter dari Adel, dapat mendengar percakapan ke dua gadis itu dengan jelas.
perasaan sesak seketika memenuhi diri flora.
gadis itu menggenggam kuat, tali tas ranselnya. kepala gadis itu tertunduk ke dalam, tidak bisa bohong, perkataan Freya barusan sangat sakit.

"Seharusnya emang gitu..." gumam flora lirih, tangan kanannya ia gunakan untuk memegang dadanya yang terasa sesak. sangat sesak.

"Bruk!!"

"Ahkkk!!!"

Adel menjerit kala betisnya di tendang kuat oleh seseorang, bukan flora namun Yori.

"babii," umpat Yori. Ia hanya tidak suka sahabatnya dikatai seperti itu.

sebenarnya Adel bisa saja membalas perbuatan Yori barusan, namun karena harinya sedang baik, Adel memilih untuk diam.

" gue bisa aja lakuin hal yang lebih dari itu, kalo Lo ganggu sahabat gue lagi," peringatkan Yori, penuh penekanan di setiap katanya.
sudah Yori katakan, dia bukan Yori yang dulu, yang diam saja saat sahabatnya di rendahkan.

"biarin aja Yori," ucap Freya.

"Nggak ada gunanya ngomong sama orang yang nggak punya hati"

" nggak punya perasaan."

"dan nggak punya otak," tandasnya.

mata Freya menatap ke arah Adel, yang sedang menatapnya dengan tatapan remeh.

Tangan Freya langsung menarik tangan Yori menjauh dari Adel.
karena semakin lama ia berada di dekat gadis itu, maka semakin sulit bagi Freya untuk mengontrol emosinya.

Adel memutar tubuhnya ke arah flora, menatap manik mata gadis itu dalam.
"Lo liat?!"

"secepat itu dia lupain Lo, bro!! Sadar!, Lo nggak seberharga itu di hidup dia!" teriak Adel tepat di depan wajah flora.

Jkt48scholl (Love Freyana)   [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang