"KAPAL! KAPAL! KAPAL!"teriak Freya muak.
"KENAPA HARUS ADA KAPAL?"tanya gadis itu tak terima.ia hanya merasa sangat sakit,ketika apa-apa selalu di kaitkan dengan kapal.
"GUE DEKET INI KAPAL,DEKET ITU KAPAL,KAMU SAMA DIA KAPAL SEMUA KAPAL"bentakan da...
Adel menghapus air matanya kasar, sebelum akhirnya ia membuka pintu asrama untuk keluar.
Brak!!!
pintu di banting dengan karas. Adel keluar dari asrama menahan sesak di dadanya, yang semakin lama semakin menyakitkan, apalagi ketika ia menyadari bahwa hubungannya dengan flora sudah berakhir.
Tak banyak yang mengetahui, bahwa gadis tomboy ini sangat lemah ketika berhadapan dengan flora, sedingin dan secuek apapun Adel, jika sudah bersama flora sipat itu akan hilang, berganti dengan sipat hangat.
"BRUKK!!" Adel tak sengaja menabrakkan tubuh seorang gadis, yang tingginya hanya sebatas bahunya.
"BISA PAKE MATA NGGAK SIH KALO JALAN?" teriak Adel kesal, emosinya memuncak, Kodam nya seperti keluar.
Gadis yang ada di depannya menunduk, siapa yang tidak takut coba di teriaki oleh seorang Adel.
"M-maaf"ucap gadis itu bergetar, bahkan air matanya hampir jatuh saking takutnya.
Adel mengacak rambutnya frustasi, tidak seharusnya ia melampiaskan amarahnya pada gadis yang tidak berdosa ini.
"Oke, gue minta maaf udah kasar sama Lo,"ujar adel menenangkan gadis itu.
" jahatt!!!" tak di sangka gadis itu malah menangis sejadi jadi nya, mungkin efek ketakutan karena Adel.
"Sstt, nggak boleh nangis, masa udah gede cengeng, " Adel menarik gadis itu ke dalam pelukannya, menepuk nepuk punggung gadis itu agar sedikit tenang.
"aku nggak pernah di bentak....aku takut sama kak Adel.."ucap gadis itu di sela sela tangis nya, nadanya masih bergetar, hingga membuat Adel menghela napas pelan.
"Iya maaf ya, seharunya aku nggak bentak kamu" apa ini? seorang Adel ber aku kamu, biasanya Adel dingin kepada orang baru, kenapa kali ini ia ber aku kamu.
"nama Lo siapa?"tanya Adel, kembali memakai kosa kata "Lo gue".
"Ashel," jawab nya pelan, gadis itu sedikit kesusahan untuk bernapas di dalam pelukan Adel.
"Acel cantik, jangan nangis lagi ya,"ucap Adel, melepaskan ashel dari pelukannya dengan lembut.
"aku bakal berhenti nangis kalau kak Adel beliin aku es krim,"
"Apenih," batin Adel, perasaan baru pertama kali ketemu udah ngelunjak aja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Heheh" gadis itu menyengir.
"tadi aku mau beli pake duit aku, tapi kurang, aku minta ke momy indah, katanya dia belum terima transferan"ucap gadis itu.
"Si oniel pelit bet jadi bapak, bikin aja yang rajin, nafkahin anak nggak mau" Gumam Adel, kesal.
"Kak Adel..."rengek gadis itu sambil menggoyang goyangkan lengan Adel.