47| akhir.

3K 418 118
                                    

Jangan lupa tinggalkan vote and komen.

Adel baru saja pulang dari rumah sakit di pagi hari, gadis itu berjalan di lorong sekolah. langkahnya terasa berat, wajahnya tampak lelah di penuhi oleh ekspresi kesedihan yang mendalam.
matanya sayu dan pandangan kosong seolah tenggelam dalam pikiran yang penuh kekacauan.

kakinya terus melangkah ke depan tak peduli kakinya yang sudah menghitam  terkena  puing-puing dan sisa kebakaran yang masih terasa hangat.

langkah kaki gadis itu tiba-tiba berhenti, ketika sorot matanya tak sengaja menangkap Zee, Chika dan oniel berjalan ke arahnya.
membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya membuat napas gadis itu dua kali berdetak lebih cepat.

brak!!

dengan kekuatan penuh, Chika mendorong tubuh Adel ke tengah kantin yang penuh dengan siswi yang sedang sarapan.

Semua orang yang berada di dalam kantin langsung berbondong-bondong mengelilingi Adel, yang sudah terduduk di atas lantai.
siapa yang tidak penasaran, jika sudah berhubungan dengan dua orang yang paling terkenal di sekolah ini, Adel si gadis tomboy dan juga Zee yang terkenal dengan bakatnya.

"Lo mau ngaku sendiri atau gue yang bakal ungkap semuanya?" tanya Chika berapi-api.

"gue ngaku apaan? gue gak pernah lakuin apapun!!!" balas Adel tak mau kalah.

tangan Chika langsung naik menarik rambut gadis itu, membuat Adel menjerit kesakitan.

"gara-gara lo!!!"  bentak Chika, semakin kuat menarik rambut gadis itu, melupakan segala emosi yang sudah ia tahan selama ini.

"GARA-GARA LO FREYA DI KELUARIN DARI SELEKSI, GARA-GARA LO HIDUP DIA MENDERITA, DAN GARA-GARA LO JUGA ARA DI KELUARIN DARI SEKOLAH INI!!!"

"SETELAH SEMUA YANG LO LAKUIN DI SEKOLAH INI LO MASIH BILANG SALAH LO DIMANA?"

"GUE LAKUIN APA ANJING!!!!" teriak Adel tak mau kalah, membuat suasana kantin semakin memanas.

bisik-bisik para siswi, membicarakannya  mulai terdengar di telinga Adel.

"Del, tobat lo Del, gue tau di dalam diri lo masih ada sifat baik," oniel tak ingin menatap wajah mantan sahabatnya itu, hatinya sakit terasa seperti di iris-iris, ketika melihat Adel yang dulu menjadi sahabat yang paling ia sayangi, menjadi seseorang yang sangat ia benci.

bukan, bukan seperti ini Adel yang dulu.
andai saja gadis itu tidak memelihara sifat egoisnya mungkin mereka masih bisa berkumpul dengan penuh canda tawa seperti dulu, meskipun Mira sudah tidak ada di sana, tapi persahabatan mereka pasti masih erat jika Adel tidak menjadi seseorang yang egois, dan seperti monster.

"yuk bisa yuk Del, tobat."

Adel menatap mata oniel dalam, seperti halnya oniel yang kini menatap gadis itu.
air matanya jatuh begitu saja, ia tidak tau air mata itu karena menyesal atau karena dirinya sekarang yang merasa terpojok.

"Reva fidella, anda di panggil ke ruang BK," desis pengawas dengan suara tajam   dari ambang pintu. sontak membuat orang-orang memusatkan perhatian mereka pada pria itu.

"gak usah bawa ke ruang bk, di sini aja! biar dia tau gimana rasanya jadi Freya," ucap Zee menatap Adel  tajam, ekspresi marah yang tak tertahankan terlihat jelas di wajah Zee, membuat siapapun yang melihatnya merasa takut.

jari jemari Zee bermain di atas ponselnya, dengan lincah.

"gue udah kirim ke hp kalian, silahkan cek sekarang!" perintah Zee yang langsung di patuhi para siswi, dengan cepat mereka langsung membuka ponselnya, melihat apa yang di kirim oleh Zee.

Jkt48scholl (Love Freyana)   [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang