25| cemburu.

2.5K 289 27
                                    


Jangan lupa tinggalkan vote and komen.
Happy reading and enjoy the story.
____________________

"baguss freyaa!!"puji sang pelatih,Freya hanya menundukkan badannya,mengucapkan terima kasih.

Bel pulang sudah berbunyi sekitar 20 menit yang lalu,namun gadis itu masih setia untuk berlatih,kebetulan juga pelatih baru saja masuk ke ruang latihan,karena tidak sengaja meninggalkan ponselnya di atas meja,sehingga ia dapat menyaksikan pertunjukan gadis itu.

"kamu keren sekali,dance kamu tambah keren dari awal kamu masuk ke sini"puji sang pelatih,ia sungguh terpukau dengan penampilan Freya.

"Makasih pak,saya masih harus belajar banyak,karena apa yang saya lakukan sekarang,itu semua belum cukup bagi saya"ujar Freya lantang,berbeda waktu awal Freya masuk ke sini yang sering malu-malu,sekarang Freya jauh lebih berani,dan percaya diri ketika bicara.

"Kamu bisa nyanyi kan?"tanya pelatih,Freya seperti sedikit berfikir,ia akui ia bisa menyanyi,namun ia takut jika tidak semua orang menyukai suaranya.

"Sudah,tidak usah di jawab,saya pernah dengar kamu nyanyi waktu latihan,dan saya suka suara kamu"

"Makasih pujiannya pak"ucap Freya seraya menundukkan badannya.

Pelatih sempat terdiam sejenak,ia seperti seseorang yang sedang berfikir.

"Apa pencapaian yang belum kamu dapatkan?"tanya pelatih serius.

"Menjadi dancer,yang di kenal semua kalangan,tidak hanya di kenal di Indonesia,namun juga di luar negri"ucap Freya lantang,semangat itu yang pelatih butuhkan.

"apa kamu mau saya calon kan kamu seleksi debut tahun ini ?"tanya pelatih,ekspresi Freya berubah sedikit kaget,namun di detik berikutnya ia mencoba untuk menormalkan ekspresinya.

***

Manik mata seorang fioni alveria Tantri menelisik ke seluruh ruangan kelas Ara,mencari-cari sosok gadis Sunda itu,namun sial sang gadis yang ia cari tidak ada di ruangan itu.
Fioni lalu mengambil ponselnya pada saku rok nya.
ke dua ibu jari fioni menari-nari di atas papan keyboard ponselnya,mengirimkan beberapa pesan pada Ara.

Fioni:
Ra kamu di mana?

Ara:
Aku lagi di asrama kak Chika fioni,si Vivi mau pindah sekolah,kamu ke sini gih.

Fioni kembali mengingat bagaimana Ara membuatnya kesal tadi pagi,saat dengan sengaja Ara mengatakan bahwa ia lebih memilih Chika dari padanya,meskipun Ara mengatakan itu hanya gurauan tentu saja itu membuat fioni kesal dan sedikit takut.

Fioni:mm okey

Ara:♡♡♡

Fioni kembali memasukkan ponsel ke dalam saku rok nya,lalu berjalan menuju asrama Chika.

***

"Toktoktok"suara ketukan pintu,sontak membuat ke tiga gadis yang berada di dalam asrama itu menatap ke ambang pintu.

"MASUK AJA PINTUNYA NGGAK KE KUNCI KOK!!"teriak Ara.

"Raa,telinga gue"kesal Chika,seraya menampar paha Ara pelan.
Ara hanya membalas dengan menyengir.

"Fioni"ucap Ara,gadis yang berada di ambang pintu sana berjalan mendekati ke tiga gadis itu,Ara duduk di antara Chika dan Vivi,sementara fioni duduk di samping Chika.

"Kamu baru selesai latihan?"tanya Ara, fioni mengangguk,entah kenapa perasaaan nya aneh sekali berada di sini,mungkin karena ia tidak terlalu dekat dengan Chika juga Vivi.

Terjadi keheningan beberapa saat,Vivi sibuk mengemasi barang-barang nya,juga Chika yang ikut membantunya,sementara ara,ahh gadis itu sekarang tengah berbaring di pangkuan Chika,tentu saja fioni cemburu melihatnya,namun apa yang harus ia lakukan,fakta bahwa Chika lebih dulu mengenal Ara,membuat fioni langsung terbungkam.fioni semakin canggung di sini,ingin rasanya ia berlari sejauh jauhnya meninggalkan tiga orang gadis itu.

Jkt48scholl (Love Freyana)   [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang