26| terlambat.

2.7K 348 82
                                    

Jangan lupa tinggalkan vote and komen.
______________

"Brakkk!!"gadis itu membuka pintu asrama dengan kasar,mencari cari sosok gadis karamel itu,namun nihil gadis itu tidak ada di sana.

Ia lalu berjalan terburu buru mencari gadis itu,fioni sudah tidak bisa seperti ini lagi,ia menyesal?tentu,ia sangat menyesal karena telah meninggalkan Freya,dan membuat Freya jadi orang seperti ini,ia lebih memilih Ara,yang bahkan tidak menganggap keberadaannya.

"Freya!!!"panggil gadis itu frustasi, sembari membuka pintu-pintu toilet,namun gadis itu tak ada di sana,fioni sudah hampir putus asa,kemana sebenarnya Freya pergi.
fioni menelusuri setiap ruangan di sekolah ini,namun nihil ia sama sekali tidak menemukan gadis itu,hingga ia mengingat satu tempat pasti gadis itu ada di sana.

Fioni berjalan sedikit berlari,menuju ruang latihan,hatinya berdebar debar,membayangkan bagaimana ekspresi Freya ketika bertemu dengannya,apakah senang?atau sedih.

Kini fioni sudah berada di depan ruang latihan,pintu ruang latihan setengah terbuka,namun ketika fioni menemukan gadis itu ,ternyata gadis karamel itu sedang bersama dengan flora.

Fioni maju sedikit dan mengintip dari balik pintu.
Terlihat  flora yang tengah memeluk tubuh freya,flora sedikit berjinjit untuk bisa memeluk tubuh gadis itu.
Mereka sangat dekat,seperti gosip yang sedang beredar,bahwa flora memilih Freya dan meninggalkan kapal terkenal mereka,flodel.

"Lo keren,gue makin cinta deh sama Lo"
fioni dapat mendengar dengan jelas apa yang flora sampaikan.
Fioni sedikit membuka pintu ruang latihan,agar ia dapat lebih jelas menyaksikan ke dua gadis itu,Freya tidak menolak pelukan gadis itu,ia semakin memper erat pelukan itu,sepertinya Freya tidak gengsi kepada gadis itu.

"Temenin aku sampai jadi idol terkenal ya"
"Aku bakal selalu ada buat kamu nurdana"

Seketika dada fioni terasa sesak,seandainya saja,ia tidak meninggalkan Freya,dan lebih memilih Freya di bandingkan Ara,mungkin saat ini,dirinyalah yang ada di posisi flora saat ini.
Dia akan bahagia bersama Freya di setiap saat.

Fioni menghela napas berat.
Meskipun ia yang meninggalkan Freya,namun perasaaan fioni tetap sakit melihat freyaa bersama dengan flora,sulit untuk fioni menerima kenyataan ini,ia yang  menemani Freya dari awal,seharusnya ia yang pertama kali memberikan selamat pada Freya,bukan flora.
Mungkin Freya sudah melupakannya,apalagi hari ini, sudah berkali kali ia melihat gadis itu pergi bersama flora bersama sama.

"Maafin aku!!"
Fioni tidak ingin semakin sakit hati melihat pemandangan ini,ia lebih memilih untuk pergi dari sana.

                              ***

"Udah peluk-peluknya?"flora tiba-tiba terbelalak,sedetik kemudian ia tertawa menatap Freya.

"Gue bangga sama Lo"ujar nya,sambil mengacak rambut Freya,tentunya ia harus berjinjit agar bisa menyentuh kepala gadis itu.

"gue belum puas sama pencapain gue,gue harus berlatih lebih keras lagi"ujarnya sambil mengambil minumannya,yang ada di lantai.

"Gue bakal temenin"

"Nggak perlu"
"Gue udah biasa sendirian"lanjut Freya,ia hanya tidak ingin lebih banyak orang lagi yang meninggalkannya.

"No,kita kan kapal selam,jadi gue bakal temenin Lo,meskipun harus secara diam diam sih"

"Ekspektasi Lo terlalu tinggi"ujar Freya menatap gadis itu sebal,bagaimana lagi cara mengusir gadis satu ini.

"Dan Lo suka itu kan?"ucap flora sambil mendekatkan tubuhnya ke dekat Freya.

Minuman yang semula  Freya pegang kini terjatuh begitu saja dari tangannya.akibat flora yang dengan sengaja mengalungkan ke dua tangannya ke leher Freya.

Jkt48scholl (Love Freyana)   [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang