Jangan lupa tinggalkan vote and komen."ntri aku keluar bentar ya, mau telpon mama dulu, " Setelah mendapat persetujuan dari fioni, freya melangkahkan kakinya keluar asrama.
Hari sudah menunjukkan pukul 20:40 sebentar lagi jam tidur akan masuk, namun sebelum tidur, Freya ingin mengabari orang tuanya lebih dulu."Halo ma,"ucap Freya, gadis itu menelpon ibunya di lorong depan asrama, sebenarnya bisa saja ia menelpon ibunya di asrama, namun ia sedikit malu jika harus menelpon orang tuanya di dekat temannya.
"halo nak gimana kabar kamu?"
"sekolah kamu lancar kan?" tanya ibu Freya dari seberang sana.
"Alhamdulillah aku sehat ma, sekolah aku juga baik,"ucap Freya sedikit berbohong, tidak mungkin ia mengatakan dirinya di hukum.
Tanpa sadar, ternyata dari tadi flora berdiri di samping Freya, lebih tepatnya di balik sebuah tiang yang kelam, tanpa adanya lampu penerang sedikitpun.
gadis itu termenung sendirian di balik tiang, seolah hanyut dalam pikiran yang berisik, namun suara Freya yang sedang menelpon ibunya dapat menyadarkan lamunannya, ia mendengarkan percakapan kedua gadis yang berbeda generasi itu entah kenapa perasaannya tiba-tiba di terpa kehangatan mendengar celetukan Freya pada ibunya, yang ada di seberang sana.
Freya tidak menyadari keberadaan gadis itu, karena tidak adanya lampu penerang di sekitar tiang tempat flora berada."Udah dulu ya ma bentar lagi freya harus tidur," ucap Freya, lembut.
walaupun sebenarnya Freya masih ingin berbagi cerita dengan ibunya."iya nak hati-hati di sana ya," nasehat mama Freya.
"Iya ma assalamualaikum,"
"Waalaikum salam"
Freya mematikan sambungan telponnya, tiba-tiba saja pandangan Freya tak sengaja tertuju pada sosok yang berada di balik tiang.
matanya sengaja ia bulatkan untuk melihat lebih jelas siapa yang berdiri di balik tiang itu.
Bulu kuduk Freya tiba-tiba saja merinding, takutnya yang di belakang tiang adalah hantu, atau apalah itu.Freya berjalan mendekati tiang itu, menghalau segala rasa takutnya, karena rasa penasaran itu jauh lebih besar daripada rasa takut itu sendiri. sepertinya gadis itu sadar bahwa Freya mendekatinya, dengan gerakan cepat, flora melangkahkan kakinya, berlari. namun keberuntungan tidak sedang berpihak padanya, tangan Freya naik mencekal tangan flora, mengunci pergerakan gadis itu, di dalam pelukannya.
"Lepasin tangan gue," sentak flora, dengan nafas memburu.
"Flo ngapain di situ, nakut nakutin aja" Freya menghela nafas pelan, ternyata flora.
"Bukan urusan Lo,"
"Jelas ini urusan aku" balas Freya.
"Lo siapa gue?" tanya flora to the poin. menatap mata gadis itu kesal.
"Aku temennya kamu"ucap Freya tulus Bahkan flora dapat melihat mata gadis itu yang tulus padanya.
"dih, ngarep,"
"gue nggak punya temen di dunia ini" lanjut flora, tertawa sumbang.
"Flo, kamu kok ngomong gitu, kamu punya banyak temen di sini, ada Adel, Zee, dan apa ya namanya circle yang di bilang fioni," Freya meletakkan jari telunjuknya pada dagunya, mencoba memikirkan sesuatu.
"ah iya, jmt," ucap Freya, ia sedikit tersinggung mendengar perkataan flora yang tidak mau berteman dengannya, namun Freya juga tidak bisa memaksa, siapa orang yang mau berteman dengan seseorang yang sering di bully di sekolahnya dulu.
"sampah kayak mereka gak pantes jadi sahabat gue, " ucap flora kecewa, entah apa yang terjadi pada gadis Yakult ini.
"Aku nggak tau masalah kamu sama jmt apa, cuma nggak semua hal yang ada di depan kita sama dengan apa yang ada di belakang,"
![](https://img.wattpad.com/cover/366866270-288-k997628.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jkt48scholl (Love Freyana) [END]
Fiksi Remaja"KAPAL! KAPAL! KAPAL!"teriak Freya muak. "KENAPA HARUS ADA KAPAL?"tanya gadis itu tak terima.ia hanya merasa sangat sakit,ketika apa-apa selalu di kaitkan dengan kapal. "GUE DEKET INI KAPAL,DEKET ITU KAPAL,KAMU SAMA DIA KAPAL SEMUA KAPAL"bentakan da...