48| asrama.

3.7K 427 128
                                        

"toktoktok" suara ketukan pintu, sontak membuat ketiga gadis itu menoleh menatap seseorang yang sedang berdiri di ambang pintu sana.

flora mengerutkan alisnya ketika melihat olla sedang berdiri di depan pintu.
"ngapain kesini? nyari masalah lagi?" bukan flora yang berbicara, apalagi Freya, tapi Yori. gadis itu menatap tajam kearah Olla, suaranya terdengar tajam, mencerminkan ketegasan di setiap kata yang ia ucapkan.

olla tak menjawab ucapan gadis itu, kakinya melangkah masuk, lebih dalam lagi.
ia berdiri tepat di samping kasur Freya, menatap gadis itu dengan tatapan tak terbaca.

"Adel udah keluar dari sekolah ini," ucap Olla dengan suara rendah, mencerminkan rasa kehilangan yang mendalam.

freya terkejut mendengarnya, berbeda dengan flora yang nampak biasa saja mendengar kabar tersebut.
mata mereka saling bertatapan, ekspresi terkejut tergambar jelas di wajah Freya.

flora merenung, teringat akan kenangan-kenangan manis bersama dengan Adel saat dulu.
flora tidak berbohong, ia sangat menyayangi Adel, Adel teman pertamanya di sekolah ini, tapi apa yang sudah Adel lakukan kepadanya sungguh membuat perasaan sayang itu hilang begitu saja.

"gue minta maaf sama Lo,"

"Lo bener, gue gak lebih dari seekor anjing peliharaan Adel, gue cuma bisa bully Lo lewat Adel, gue selalu ngikutin apapun yang Adel lakuin, termasuk benci sama  Lo,"

" gue gak tau harus salahin siapa dalam masalah gue, gue kehilangan kendali, saat jmt hancur dan saat Jessi lebih milih Lo daripada gue, gue bego banget, masalah kapal gue seriusin, dan jmt juga hancur karena keegoisan kami,"

Freya terdiam, menunggu ucapan Olla selanjutnya.
ia juga tidak tau harus menjawab apa, rasanya ini seperti mimpi.

"sekali lagi gue minta maaf, gue tau, kesalahan gue emang susah untuk di maafin,"
Olla berjalan hendak keluar, tujuannya memang hanya untuk mengatakan itu pada Freya.

"La," suara rendah dari Freya menghentikan langkah Olla, Olla menoleh menatap gadis itu, menunggu jawaban yang akan di ucapkan oleh freya selanjutnya.

"kembali kayak dulu lagi,"

                           •÷^÷•

" flora, oniel, indah, Marsha, dan Jessi kalian satu kamar," ujar bang jebieb.
para siswi yang asrama nya terbakar berkumpul di ruang latihan, untuk pembagian  asrama mereka.

"Aaa aku satu kamar sama mama papa," ucap Marsha kegirangan, sembari memeluk oniel erat.

"aaa mama papa aku juga mau ikut," sebal katrine, ketika dirinya tidak satu kamar dengan kedua orang tuanya.

flora mengerucut sebal, ia ingin sekamar dengan Freya, tapi kenapa bang jabieb malah memasukkannya ke kamar yang lain.
hari ini pembagian asrama, mereka harus mengungsi di asrama kakak kelas generasi satu, yang baru saja lulus sampai perbaikan asrama selesai.
sudah satu Minggu ke dua gadis itu di rawat dan kemarin pulang ke asrama.

" Ada yang belum kebagian asrama?" tanya bang jabieb dengan suara  lantang.

"saya bang," ucap Freya dengan suara rendah, seraya mengangkat tangan kanannya.

"ah iya Freya, nama kamu belum ada ya?"

"yasudah kamu masuk di kamar indah," semua orang terkejut mendengar ucapan bang jabieb.

"menang banyak si Freya," bisik oniel pada indah seraya terkekeh geli, bagaimana tidak, di kamar ini ada flora, Marsha dan Jessi, yang merupakan kapal Freya.

"otw tidur nyenyak si Freya,"

"maeng gue," Zee tidak terima, rasanya berat sekali ketika Freya dan Marsha satu asrama.

Jkt48scholl (Love Freyana)   [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang