38.cerita

860 37 0
                                    

"Hahaha, kamu adalah wanita yang cukup berani." ujar tetua mencairkan suasana, Melissa hanya tersenyum canggung, tetua desa menghela nafas lalu melihat Melissa dengan selidik.

"Desa ini dulu hanya desa biasa dan damai, namun, itu tidak lagi saat desa ini menjadi incaran para preman, kriminal dan hewan buas." cerita tetua sambil melihat ke arah jendela yang memperlihatkan pohon dan gelapnya malam.

"Desa yang makmur dan damai menjadi hancur,para preman dan kriminal mulai melakukan hal keji, seperti pemerkosaan, pembunuhan, dan pemerasan yang menyedihkan. kami yang selamat hanya bisa terus bersembunyi di rumah dan tidak keluar sedikitpun bahkan saat kelaparan, kami pikir ini adalah akhir dari desa Silent. tapi semuanya berubah saat sekelompok berbaju hitam datang dan membunuh para preman dan kriminal yang terkenal kejam, serta munculnya seseorang berjasa untuk kami, orang itu bagaikan malaikat yang telah membebaskan kita dari penjara yang mengerikan, dia adalah pemimpin terdahulu desa ini, dan 20 tahun lalu, pemimpin kami mewariskan desa ini ke anaknya yang laki-laki." Ujar tetua panjang lebar.

Melissa dan kirin mendengarkan dengan seksama, Melissa merasa kasian pada apa yang telah terjadi di desa silent.

"Lalu kenapa desa ini adalah tempat untuk orang  yang membutuhkan pertolongan?" Tanya kirin.

"Karena pemimpin terdahulu yang menginginkannya, dia memberi tahu kami kenapa desa ini akan menjadi tempat seseorang yang membutuhkan pertolongan, dan menjelaskan serta manfaat yang akan kami peroleh dari hal itu." Ujar tetua.

"Bagaimana jika orang yang kalian tolong malah membuat kerusakan?" Tanya Melissa yang membuat tetua, gio dan dindin melihat kearah Melissa.

"Jika itu terjadi, maka kami yang akan mengurusnya, dan jika kami tidak cukup bisa maka pemimpin sendiri yang turun tangan." Ujar tetua.

Melissa mengerti, saat Melissa akan bertanya lagi seorang warga datang dan melaporkan sesuatu ke tetua mereka.

"Tetua!! Pasukan khusus dari Lord datang! Dia meminta tetua untuk bertemu di tempat biasa." Ujar warga dengan memasang posisi ksatria.

Tetua mengangguk dan menyuruh warga yang melapor untuk keluar terlebih dahulu, setelahnya tetua melihat ke Melissa dan kirin, "kalian istirahat saja dulu, saya ada keperluan dengan seseorang, dindin bawa mereka ke kamar tamu." Ujar tetua yang kemudian berdiri.

"Baik, tetua!" Angguk dindin siap melaksanakan tugas, gio merasa lucu dengan sikap dindin sekarang.

Setelah tetua mereka pergi, dindin mengantarkan Melissa dan kirin ke kamar tamu.

Saat mendengar cerita kelam desa Silent, Kirin mengetahui kalau desa ini adalah desa yang diceritakan kakaknya.

.......................

"apa yang terjadi?" Ujar tetua kepada pasukan khusus dengan penutup wajah, Tanpa bicara pasukan itu memberikan sebuah kertas, tetua menerima dan membuka kertas yang diberikan dan membacanya.

"Baiklah katakan pada lord, saya dan seluruh desa akan melindungi dia bahkan jika kami harus mati." Ujar tetua sambil memberikan rasa hormat.

Pasukan itu hanya mengangguk dan bergegas pergi dari sana, tetua itu tersenyum dan menghela nafas yang kemudian kembali berjalan kerumah.

'setelah sekian lama, kami akhirnya memiliki tugas yang menyenangkan. ' batin tetua.

"Kirin, apakah kamu tidak merasa aneh dengan desa ini?" Tanya Melissa yang duduk di kasur dan berpikir.

"Tidak, nyonya." jawab kirin.

"aku mau percaya, tapi aku belum tau siapa pemimpin mereka..." ujar Melissa dengan pikiran yang berkeliaran menebak pemimpin yang diceritakan.

MelissaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang