24

4.9K 233 11
                                    

" jomblo bukan berarti tidak laku
Tapi memang kagak ada yang mau "

- Fayra Carolina -

" 1.percaya, 2.kerja sama, 3. Setia, 4. Pendengar yang Baik, 5.selalu pinjamkan uang  seratus."

Pak...

Suara lemparan bantal sofa dari Melissa ke fayra saat mendengar penuturan fayra, sedangkan korban yang dilemparkan hanya memanyunkan bibirnya dan mencibir.

"Itu ciri-ciri bukan arti fayra Carolina, hadeh..Lo semakin hari, semakin menguji kesabaran." helaan nafas Melissa disertai dengan  keraguan kalau sahabatnya bukan manusia waras.

Mama Viora terkekeh kecil, "kamu beruntung Melissa, mempunyai sahabat seperti fayra, berbeda dengan mama.." ucap Viora lirih di akhir kata.

Melissa Melihat mama mertuanya dan tersenyum, "kenapa mama bilang begitu? Bukankah mommy Mina akan menjadi sahabat mama, jadi mama juga beruntung karena telah bertemu dengan mommy, jadi mama jangan sedih!" Ucap Melissa dengan senyuman Yang memperlihatkan giginya.

Viora tertegun, bibirnya membentuk senyuman dan menutup mata sebentar, "kamu benar, mama seharusnya berpikir jernih." Ucap Viora.

Tiba-tiba saja fayra pindah dengan jongkok di pojokan ruangn, Melissa dan Viora yang melihatnya dibuat kebingungan lagi dengan tingkah fayra.

"Lo ngapa dah Fay?" Ucap Melissa.

"Nggak!" Ucap fayra cuek sambil melihat kearah lain.

"Lo kayak bocil aja, ngambek kagak jelas." Ucap Melissa capek.

"Yee, daripada lo udah ibu-ibu masih aja pendek." Balas fayra.

Melissa melototi fayra dengan senyuman terpaksaan, "bilang apa tadi fayra Carolina" tutur Melissa.

Fayra yang melihat senyuman menakutkan Melissa lagi, segera memalingkan wajah nya menghadap dinding.

"Apa kamu ingin mendengar kisah mama, Fay?" Ucap Viora yang peka kenapa fayra ngambek sepertinya.

Fayra yang mendengarnya langsung bergegas duduk di samping Viora lalu mengangguk kan kepala, "iya Tante, fayra ingin tau seperti apa sih sahabat tante yang bukan sahabat." Tutur fayra penasaran.

Melissa sebenarnya ingin menghentikan fayra, takut itu membuat mama Viora jadi sakit hati karena harus mengingat nya, tapi karena dirinya juga sangat penasaran, jadi,  yaudahlah biarin aja.

"Nama sahabat mama, Keriya." Ucap Viora menghentikan ucapannya sebentar.

"kami bertemu saat berumur 9 tahun, pada saat kami masih kelas 3 SD, mama saat dikelas Selalu diam karena mama memiliki kekurangan hingga teman sekelas menjauhi mama, keriya yang merupakan murid baru di kelas, dia ceria dan selalu berusaha me-MAMA!!" Kisah Viora terhenti karena teriakkan yang berasal dari tangga.

Melissa Melihat kearah suara teriakkan, dan tersenyum saat melihat Gevon yang berada di gendongan galen, sambil melambaikan tangan.

Galen menurunkan Gevon saat berada dikaki tangga terakhir, dengan segera Gevon berlari ke Melissa.

"Kalian bahas apa?" Ucap papa demon sambil menarik kerah belakang fayra agar pindah dari tempatnya.

Fayra mencibirkan bibir dan pindah ke samping Melissa, namun naas, baru saja duduk fayra sudah di sambut dengan tatapan mata mengerikan.

Menghela nafas berat, fayra berdiri lagi dan duduk di sofa single, "apakah ini nasib menjadi jomblo?" Batin fayra.

Galen duduk tepat di disamping Melissa, sedangkan Gevon duduk dipangkuan sang mama. (Ni bocah kebiasaan duduk dipangkuan Melissa )

"Aku hanya berbagi cerita, bagaimana dengan kalian? Apakah seru?." Tanya Viora sesekali melirik kearah keluarga anaknya.

"Seru omah! Papa mengajar kan Evon berbagai macam bidang bisnis , seperti bisnis bidang perdagangan, industri, dan masih ada lagi! Tapi, Evon udah lupa yang lain...." Ucap gevon dengan wajah lesu diakhir katanya, Gevon bersandar di Melissa agar kelihatan sedih.

Melissa hanya tersenyum dan mengusap rambut Gevon, "Evon jangan sedih, kan papa masih bisa ajar Evon lagi." Hibur Melissa.

Galen yang menyaksikan anaknya seperti sedang mengambil kesempatan membuat nya tidak mau kalah.

Galen memeluk pinggang sang istri dan membenamkan wajahnya di bahu sang istri bergumam pelan, "aku capek, Evon Sangat susah di ajar..." ucap Galen dengan suara lirih.

Melissa yang mengerti, menaikkan satu tangannya yang nganggur, mengusap kepala Galen.

"Jika kamu lelah, istirahat saja." Ucap Melissa dengan senyuman manis, menurut Galen dan Gevon.

Demon yang melihat anak dan cucunya bermesraan di depannya dibuat iri,  segera demon memeluk pinggang sang istri dan bersandar di bahu Viora lebih tepatnya mengikuti anaknya.

Viora ikut mengusap rambut demon, "kamu kebiasaan, Jay.." ucap Viora yang dibalas senyuman oleh sang suami.

Diantara para bucinnya mereka, fayra seperti nyamuk yang numpang terbang, "kalau tau begini, gue udah hiraishin no smart ke tempat lain, daripada berada di tengah-tengah orang berkeluarga" batin fayra.

Fayra yang kesal dan jengkel, terpaksa memakan buah-buahan di meja agar dia tidak terlalu memperhatikan suasana romantis disekitar nya.

Viora yang melihat fayra makan dengan wajah yang tidak menyembunyikan kekesalan, Viora tersenyum dan tiba-tiba selintas ide muncul di kepala Viora.

"Kamu masih jomblo Fay?" Ucap Viora.

Fayra Melihat Tante Viora dan mengangguk "iya Tante, emang kenapa Tan?" Ucapnya sambil mengunyah jeruk.

"Kalau kamu mau, Galen punya kenalan, yang harusnya pulang hari ini, setelah berada diluar negeri bertahun-tahun." Ucap Viora.

Fayra berpikir dan menggelengkan kepala, "thank you but I can't, karena seseorang sudah mengambil hati fayra Tan." Ucap fayra sambil memegang jantung nya.

"Itu jantung bukan hati, kak fayra" ucap gevon yang melihat aksi dramatis sahabat mamanya.

Fayra menggaruk pipinya yang tidak gatal, "bercanda cill."Ucap fayra lalu mengibaskan tangan.

Pasangan suami istri yang melihat aksi fayra hanya tersenyum, kecuali Galen yang tertidur pulas di bahu sang istri.

"Betul tuh mah, saking cintanya fayra rela memberikan jantung nya." Ucap Melissa yang disambut tawa orang disana.

Fayra yang mendengarnya hanya bisa ikut tertawa, ingin sekali fayra melempar sesuatu ke wajah melissa, tapi melihat pawangnya sedang tertidur, membuat fayra hanya mencibir kesal.

Wiuwiuwiuwiu----------------







MelissaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang