34. pelaku

864 36 0
                                    

"Melissa, kamu jaga mommy dulu, Daddy ada perlu dengan sekretaris Daddy sebentar." ujar bram merapikan jas dan mengecup kening mina yang sedang tertidur.

"Iya dad!" balas Melissa, bram keluar dari ruangan menyisakan Melissa dan gevon, Lerina sudah pulang dan Galen yang memiliki urusan mendadak setelah mendapat telepon dari seseorang.

Melissa yang awalnya sibuk ngemil, mendadak jadi haus, dia mau minum tapi minuman kesukaannya telah habis.

Melirik gevon yang sedang membaca buku membuat Melissa tersenyum paksa, ' dulu waktu aku kecil sepertinya tidak serajin evon deh.' pikir Melissa.

"Ada apa mama?" Tanya gevon membuyarkan lamunan ibunya, Melissa tersenyum dan mencubit pelan pipi gevon.

"Mama mau keluar untuk beli minum, evon mau nitip?" Tanya Melissa.

Gevon menggeleng, "tidak, mama pergilah, biar gevon yang jaga omah." ujar gevon setelah menggelengkan kepala.

"Baiklah, kalau ada apa-apa langsung telepon mama, oke?" Ingat Melissa.

"Oke ma!"

Melissa mencium kening gevon dan keluar dari ruangan, berjalan menuju kantin rumah sakit dan mencari minuman yang dia inginkan.

Setelah membeli beberapa keperluan, Melissa berjalan dikoridor rumah sakit, namun. Langkah Melissa terhenti saat mendengar suara yang sangat dia kenal disekitar koridor.

"Daddy?" gumam Melissa pelan, saat dia melihat bram sedang berbicara serius dengan sekretarisnya di koridor.

Melissa berniat untuk mengagetkan bram, namun, gerakannya terhenti saat mendengar apa yang mereka bicarakan.

"Saya telah menangkap pelakunya, dan dia mengaku kalau dia hanyalah orang suruhan Astoria."

"Sialan! mereka benar-benar tidak takut dengan semua yang terjadi! Hah, siapkan mobil, saya akan menemui pelaku yang membuat istri saya terluka." ujar bram.

"Baik tuan" ujar sekretaris yang mengangguk mengerti.

Melissa yang mendengar hal itu hanya bisaa menutup mulut agar tidak mengeluarkan suara, segera Melissa pergi dari sana melupakan niatnya untuk mengagetkan bram.

Melissa berjalan dikoridor dengan mata melihat lantai dan pikiran yang terus memikirkan perkataan sekretaris ayahnya.

' Astoria? Daddy ada masalah apa dengan keluarga Astoria? Kenapa aku tidak diberitahu soal ini? Dan juga kenapa keluarga Astoria  melukai mommy?" Pikir Melissa.

Melissa memasuki ruangan, mengalihkan pandangan gevon yang sedang membaca buku. "mama? Ada masalah?" Tanya gevon melihat raut wajah Melissa yang terlihat masam dan tidak semangat.

"Tidak, tidak ada evon." ujar Melissa membelai pipi gevon.

Sebenarnya gevon tidak percaya, tapi karena dia tidak mau memaksa Melissa, gevon akhirnya hanya mengangguk percaya.

🦠🦠🦠

Setelah dirawat seminggu di rumah sakit,  mina sudah diperbolehkan pulang, sekarang Melissa membantu mina untuk mengemas.

Gevon sendiri sedang Les privat, Melissa merapikan baju mina di koper sambil melamun.

Mina yang menyadari Melissa melamun, mendekati Melissa dan menjentikkan jari ke kening Melissa, Melissa tersadar dan mengelus-elus keningnya.

"Kenapa?" Tanya mina yang terkekeh melihat Melissa meringis kesakitan seperti anak kecil.

"Mom." Melissa menatap mina dan memasang wajah masam.

"Ya?" Ujar Mina tersenyum menanggapi sang anak.

"Mom dan dad, ada masalah apa dengan keluarga Astoria?" Tanya Melissa menatap serius mina.

Mina yang mendengar hal itu hanya terdiam, tidak ada suara membiarkan keheningan diantara mereka berdua.

Melissa terus penasaran dan curiga, terus-menerus memaksa mina untuk menjawabnya.

"Jawab mommy! Jangan diam, Melissa mau dengar semuanya!" Paksa Melissa menatap serius mina.

Mina menghela nafas panjang dan melihat kearah bunga dimeja dekat ranjang rumah sakit.

"Melissa, mommy tau kamu mau dengar semuanya, tapi bagaimana jika mommy bilang kalau Daddy adalah pembunuh." ujar mina melirik Melissa.

"Pembunuh?" Gumam Melissa terkejut mendengar fakta tentang ayahnya, mina mengangguk membenarkan.

"Daddy mu telah membunuh pemimpin keluarga Astoria sebelumnya." ujar mina serius.

"Tapi, Daddy sudah melepaskan semua, dia memilih kehidupanmu daripada kehidupan dirinya yang dulu."  ujar mina.

"Maksud mom apa? Daddy? apa yang telah di lakukan dad-"

"Apa yang sedang kalian bicarakan?" Tiba-tiba saja suara Bram memotong ucapan Melissa, Melissa dan mina berbalik melihat Bram.

"Daddy, apa benar Daddy-"

"Tidak ada, ayo Melissa kita selesaikan beres-beresnya, di rumah saja jika ingin mengatakan lebih jelas." potong mina.

Melissa terdiam dan mengangguk mengerti, sedangkan Bram hanya mengangkat bahu tidak mengerti.

Selama di perjalanan pulang kerumah mina dan Bram, Melissa hanya melihat keluar jendela sambil melamun kembali.

MelissaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang