9

8.7K 357 0
                                    

    %%%%%%%

"SIAL!!! Kenapa wanita murahan itu menjadi lebih berani?! Ini tidak bisa dibiarkan!! Gw harus membuat wanita murahan itu cuek dan tidak suka pada Galen dan Gevon!! Mereka berdua adalah milikku!! Dan selamanya tetap milikku!"

Seringai di wajah yang berantakan, jangankan wajah dan rambut, seluruh didalam kamarnya ikut berantakan, vas pecah, kaca yang dilempar kan sepatu hingga retak dan isi lemari yang dibongkar. Seperti orang gila saja bah

Kesya Astoria yang tidak terima dengan kelakuan terakhir Melissa, dirinya marah dan kesal, Kesya sudah lama mencintai Galen yah sudah lama sekitar 3 tahun yang lalu.

Pandangan pertamanya saat Kesya tidak sengaja jatuh dan seseorang menjulurkan tangan untuk membantu Kesya berdiri, Kesya kagum dan jantung berdebar kencang.

Sebenarnya Galen membantu Kesya karena ingin Kesya cepat-cepat berdiri, boneka yang Galen belikan untuk Gevon jatuh dan tertindih di kaki Kesya, namun Kesya kira galen membantu nya karena hal lain.

Kesya mulai mencari identitas Galen, dan itu membuatnya semakin Ingin mendapatkan Galen Walaupun dengan cara licik.

Hingga Kesya berhasil menjadi Sekretaris haris, sebenarnya, karena haris ada urusan diluar negeri sedangkan Haris masih mempunyai pekerjaan dengan galen di kota B, dengan terpaksa untuk mengambil tindakan untuk membuka lowongan sekertaris sementara.

Kesya berhasil lolos menjadi sekretaris Haris bukan Galen, hari-hari berlalu hingga Kesya dan Galen dikira dekat, padahal bagi Galen Kesya bukan apa-apa dan tidak dekat seperti pikiran orang lain.

Awal Keysa ke mansion Galen karena Kesya mengikuti Haris, sebenarnya Haris sudah melarang namun karena Kesya memiliki akal yah... bagaimana.. akhirnya dia berhasil.

*********

Melissa Melihat sekeliling ruangan kerja Galen yang didominasi oleh warna hitam, dirinya ditinggali sendiri oleh Galen karena ada urusan meeting, sedangkan Gevon ikut bapaknya.

BRAK!!...

pintu dibuka paksa dan pelakunya adalah Kesya, Melissa melirik malas Kesya sedangkan Kesya mengepalkan tangannya saat melihat Melissa.

Melissa dengan santai duduk di kursi kerja Galen, dan menyeringai seakan-akan mengejak kesya.

Kesya mengigit bibir dalamnya, tangannya yang mengepal itu memerah karena kukunya yang menusuk kulitnya.

"Ah, sekertaris Kesya ada urusan apa ke ruangan suamiku?" Melissa menyilangkan kaki dan menekan kata suamiku.

Kesya Melihat benci dan tajam Melissa, dirinya berusaha untuk tidak bertindak gegabah "saya ingin ketemu dengan Galen, ini penting dan tidak ada urusannya dengan anda".

Melissa melirik Kesya, dan mengganguk kepalanya seakan akan mengerti "tapi Galen adalah suami saya, jadi jika itu urusan penting katakan saja pada istri kesayangannya".

Kesya menunduk dan giginya lebih menekankan bibirnya hingga berdarah, Melissa yang melihat itu menyeringai.

"Sepertinya anda tidak baik-baik saja, apakah anda butuh pertolongan atau ketenangan?" Melissa berkata sambil menekan beberapa katanya.

Kesya mengangkat kepalanya dan melihat benci dan tajam Melissa, Melissa tidak takut dan gelisah, malah dirinya senang dengan keadaan Kesya sekarang.

Melissa bersiul pelan sambil memegang dokumen yang ada dimeja, Kesya tambah marah 'tidak!! Seharusnya dia menerima pehinaan ini!! Dan seharusnya hanya gue yang bisa memegang milik Galen!!' batin Kesya.

MelissaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang