41. sampai jumpa

1.5K 38 1
                                    


"Ibu, kita mau kemana?" Tanya seorang gadis dengan pakaian selutut dan penjepit rambut hello Kitty di rambutnya.

"Ibu mau ketemu dengan teman, hafzah" ujar wanita yang mengendarai mobil memasuki kompleks permai indah.

Hafzah melihat sekeliling kompleks dan entah mengapa dia merasa Dejavu dengan lingkungan ini.

Seiring berjalannya mobil memasuki kompleks membuat kepala hafzah sedikit sakit.

"Ayo turun , sayang."ujar ibu hafzah yang keluar dari mobil di ikuti oleh hafzah.

Saat mereka tepat berada di depan gerbang masuk, mereka menekan bel rumah dan menunggu sang pemilik keluar.

Mata hafzah berkeliaran melihat kompleks, perasaan familiar dan Dejavu semakin jelas, hingga secara tidak sengaja dia menangkap rumah yang selalu berada di mimpinya saat tidur.

'rumah itu sangat mirip dengan yang dimimpi ku' pikir Hafzah.

Semakin dilihat membuat kepala Hafzah terasa sakit, segera Hafzah memegang lengan ibunya.

"Kenapa Hafzah?" Ujar ibu Hafzah khawatir saat melihat putrinya kesakitan.

"Kepala Hafzah terasa sakit." ujar Hafzah, mendengar hal itu, segera ibu Hafzah mengecek suhu putrinya.

Disaat yang bersamaan pemilik rumah keluar dan membuka gerbang, "Ajeng!! Maaf,  kalau menunggu lama." ujar wanita pemilik rumah.

"Tidak apa-apa, jeng. tapi apakah kamu punya obat penurun demam? Sepertinya putriku panas, jeng." ujar ibu Hafzah.

"Tentu ada, aku tidak menyangka kamu mempunyai put-Eh?" Wanita itu terkejut saat melihat gadis di samping temannya.

"Neng Novi?" Ujar wanita itu yang membuat ibu Hafzah mengerutkan kening.

"Maaf, tapi dia Hafzah, putri saya." Tutur ibu Hafzah dengan penekanan diakhir kalimat, wanita itu melihat dengan seksama dan dia tidak salah.

"Sakit!! Apa ini! Siapa! Tidak!!" Ringis dan teriak Hafzah membuat mereka berdua khawatir dan segera membawa Hafzah masuk.

"Sasa, lihat aku dapat nilai terbaik!! Hahah."  senang fayra ke Melissa, Melissa ikut tertawa dan memamerkan hasil ujiannya.

" Aku juga dong!" Mereka berdua tertawa dan memberikan tanda kebersamaan di sebuah dinding dibelakang sekolah, tempat mereka sering berkumpul berdua.

'mama dan papa pasti senang! Aku tidak sabar menunjukkan kepada mereka!!' Pikir fayra yang membuka pintu utama rumah.

Namun, seketika senyum fayra runtuh saat  matanya melihat kedua orangtuanya dengan seorang anak kecil yang sekitar berusia 2-3 tahun di gendongan ibunya.

"Papa? Mama?" Panggil fayra yang berjalan ke mereka, orangtuanya berbalik dan tersenyum lalu memperlihatkan anak itu pada Fayra.

"Mulai sekarang kamu punya adik ya, sayang." ujar ibu Fayra dengan senyuman, Fayra melihat adik kecil digendongan ibunya.

"Tapi-" Fayra ingin bilang sesuatu namun ayahnya menyela, "Fay, namanya Novia Ardhana, papa dan mama harap kalian bisa akur kedepannya oke?"

Fayra terdiam sebentar dan mengangguk mengiyakan, "iya, Papa." Jawab fayra patuh.

Fayra menunduk, dan saat dia menyadari kertas ujian di tangannya. Segera fayra kembali tersenyum dan melihat mereka.

"Papa, mama, Ira dapat nilai 100! " Ujar Fayra dengan tangan yang menyerahkan kertas ujian dengan tersenyum.

Namun, orangtuanya malah pergi dan berkata "Baguslah jika begitu, papa dan mama mau bawa adikmu ke kamar, kamu juga istirahat." ujar papa Fayra tanpa melihat Fayra maupun kertas ujiannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MelissaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang