"Ken, biarkan urusan disini biar kami yang tangani, sebaiknya kau kembali ke mansion utama!" Ujar Haris yang melawan 5 musuh didepannya."Jika begitu aku pergi! pastikan untuk kalahkan penghianat, Galen!" seru kenzi yang berjalan sambil menyerang musuh.
Galen tersenyum "tentu." Tutur Galen yang menikmati pertarungannya dengan Alcantara.
••••••••••••
"Lerina! ini terlalu banyak!! gue nggak yakin bisa tahan semuanya!!" Teriak fayra yang mulai kelelahan, bahkan tubuhnya terluka.
sama halnya dengan Fayra, Lerina dan Laras juga ikut terluka tapi mereka bertiga masih bisa berdiri menghadang musuh.
"Serius..ini pengalaman terbaikku sepanjang masa." seru lerina dengan senyuman, Lerina menikmati pertarungan ini.
"Ayolah fay, jika Lo nggak mau dibunuh maka Lo harus membunuh, kan?" ujar Laras.
Fayra melihat kedua sahabatnya, 'gw tau, cuma kenapa mereka terlihat seperti semakin membara?' pikir fayra.
"Betul juga sih." ujar fayra yang ikut tersenyum.
••••••••••••••••••
"Tuan, anda yakin tidak ingin dibantu?" tanya kirin yang menonton gevon bertarung.
sedangkan Kana sibuk mengecek rekaman keadaan di markas Galen bertarung, dengan drone milik keluarga Wijaya.
gevon tidak menggubris pertanyaan kirin, dia hanya sibuk tersenyum untuk musuh yang dia lawan.
"Padahal tubuh tuan muda itu kecil, tapi cara bertarungnya seperti orang dewasa yang berpengalaman." seru kirin melihat cara bertarung gevon.
"Tuan muda sudah di didik sejak kecil oleh Tuan besar, tidak heran jika dia sangat handal dalam hal ini, bahkan di umur 3 tahun tuan muda sempat koma karena bertarung dengan orang suruhan tuan besar." ujar Kana yang mendengar ucapan Kana.
Kana terdiam, dia ingat saat gevon terkena peluru dan di larikan ke rumah sakit, keadaan dan keberadaan gevon di sembunyikan dari Melissa dan sedikit keberuntungan karena Melissa saat itu tidak mempedulikan gevon.
"yahh.... aku ingat, tapi tuan muda itu sangat menakutkan, setelah koma bukannya istirahat dia malah membunuh preman di rumah sakit." Kirin merinding mengingat kejadian itu kembali.
"it's okayy, selama tuan muda bahagia maka semuanya akan bahagia juga." ujar Kana dengan senyuman khas miliknya..
kirin heran dengan pola pikir saudaranya, 'udah fiks, keluarga maut.' pikir kirin.
"Gevon?!" suara lembut nan keras dari belakang mengagetkan kirin dan Kana, mereka berdua berbalik dan terkejut melihat Melissa dan dindin di belakangnya.
"nyonya!? kenapa anda bisa disini lagi?" kaget kirin.
kirin melihat dindin dan dindin malah berlindung di belakang Melissa, "kenapa? ada masalah kalau saya kembali?" tanya Melissa sinis yang Membuat Kana dan kirin menelan ludah dan menggeleng.
dor
Gerakan gevon berhenti saat melihat musuh yang belum dia tembak malah jatuh meninggoy.
melihat kearah suara tembakan dan dikagetkan dengan keberadaan Melissa, "mama?" ujar gevon.
Melissa berjalan mendekat, sedangkan kirin dan Kana melotot diam-diam ke dindin, yang dibalas senyuman oleh dindin.
gevon menelan ludah, ini yang dia takutkan, gevon takut Melissa akan membencinya saat melihat dia yang asli.
menutup mata bersiap menghadapi amukan Melissa, namun, Melissa malah mengelus rambut gevon.
"mama tidak marah, jadi jangan takut." ujar Melissa yang menyamakan tingginya dengan gevon, gevon membuka mata dan mengangguk.
"Lain kali mama ingin evon jujur, boleh?" ujar Melissa, "boleh ma." Tutur gevon pelan dengan anggukan pelan.
"Sungguh ibu yang terlalu baik, tapi. sebaiknya kita menangani musuh yang ingin menggangu, Rin!" ujar Kana menghadang musuh yang akan merusak momen ibu dan anak.
kirin hanya mengangguk dan membantu menyerang begitu juga dengan dindin, Melissa melihat mereka bertiga bertarung.
"kalau begitu, mari kita lanjutkan apa yang kita tunda, putraku!" ujar Melissa yang berdiri, Melissa tersenyum dan melihat gevon.
gevon ikut melihat Melissa dan kemudian tersenyum lebar, "siap mengerti, mama!" ujar gevon.
"Ini keluarga masih waraskan?" gumam salah satu warga yang melihat adegan tadi, menurutnya ibu mana yang akan membiarkan anaknya dalam bahaya?
••••••••••••••
"Hah.. mereka terlalu banyak, gue jadi mau pingsan serius." ujar fayra yang kelelahan, Sama halnya dengan fayra, Laras dan lerina mengambil nafas sambil melihat musuh didepan mereka.
"Gue bertanya-tanya kenapa kita bisa terlibat dalam pertarungan membahayakan ini?" Ujar lerina sambil memegang erat pisau ditangannya.
"Yah mau gimana lagi, sahabat kita di culik dan kita disuruh menjaga kawasan ini, tapi. kenapa harus laut? Emangnya ada harta Karun yang tersembunyi didalam laut?" Ujar fayra penasaran mengapa mereka disuruh agar tidak membiarkan musuh melewati laut.
Beruntungnya mereka tidak hanya bertiga, banyak para bawahan yang dari demon untuk menyuruh untuk menjaga, Bahkan ada yang berjaga bagian dengan menggunakan helikopter.
Laras hanya diam dan melihat ke langit lalu bernafas lega dan kembali melihat kearah musuh, "sekarang tidak ada waktu berbicara tentang itu, jika tidak mau mati kalian harus bertahan." Ujar Laras.
Fayra dan lerina melihat Laras dan tersenyum, "padahal gw belum punya pewaris untuk pergi dari dunia ini." ujar fayra bercanda.
^^^^^^^^^^^^^^^~
![](https://img.wattpad.com/cover/354694284-288-k194400.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Melissa
De Todoperpindahan jiwa / transmigrasi Lerina yang awalnya mencari udara di taman, namun saat lagi asyik nya melamun, kepalanya malah dihantam sesuatu membuat nya transmigrasi ke tubuh seorang wanita antagonis beranak 1. ******...