26

3.5K 180 11
                                    

" hari-hari apa yang menyeramkan?
Hari saat aku mengenal mu, tapi boong."

_fayra Carolina_

"Mama.." gumam Gevon dengan kepala di paha Melissa.

Mendengar gumaman Gevon, Melissa melirik Gevon dengan mengelus rambut gevon, "kenapa sayang?" Tutur Melissa lembut.

Galen berada disamping kanan Melissa, melirik sedikit kearah dua orang disampingnya, jika bisa diakui Galen juga merasa iri dengan anaknya.

"Nanti kita pulang cepat ya mah, evon mau ketemu omah Mina." Ucap gevon sambil melihat sang mama.

Melissa berpikir sebentar lalu mengangguk mengiyakan, "iya, tapi, mama tanya papa dulu." Ucap melissa.

Melissa melirik Galen, Galen yang peka hanya mengangguk pelan, "hm." Deheman Galen setuju.

" Yey!!" Senang Gevon yang kegirangan.

][][][][][][][][][

Setelah menempuh perjalanan beberapa menit, akhirnya Galen dengan keluarga kecilnya tiba di tempat tujuan.

Mobil berhenti di depan gedung mewah dan bertingkat, gedung yang di pakai untuk acara sekolah, awalnya acara akan diadakan di sekolah, tapi, sekolah mendapatkan perintah untuk pindah ke gedung lebih mewah.

Pintu lobby utama gedung terbuka lebar, dengan beberapa guru yang berbaris termasuk kepsek, Galen beserta keluarga kecilnya melangkah kecil memasuki gedung.

Jika bertanya kenapa para guru berbaris termasuk kepsek, yah di karenakan pemilik sekolah adalah galen, Selain perusahaan, Galen memiliki beberapa cadangan cadangan kecil menurut dia, hingga membuat nya lebih terkenal.

Gevon dan Galen berjalan seakan-akan mereka sudah terbiasa, berbeda dengan Melissa yang senyum kesana kemari.

Melissa tersenyum sambil menaikkan keduanya tangannya, dan mengucapkan selamat lebaran idul- Bercanda gays.

Melissa tersenyum hingga membuat para guru yang awalnya merasa takut dengan galen, jadi, sedikit lega karena senyuman melissa..

Kepala sekolah muncul di hadapan mereka dan menunduk sedikit, "tuan, acara nya akan dimulai, jadi mari saya antar." Ucapnya dengan hormat.

Galen mengangguk, mereka bertiga mengikuti kepala sekolah yang menuju ruangan khusus acara.

Setelah beberapa menit, mereka telah berhadapan dengan pintu besar, Gevon melirik Galen sedangkan Galen balas melirik Gevon.

Berbeda dengan mereka berdua, Melissa malah mengecek isi tasnya, 'harusnya gw bawa kantong, pasti di dalam ada kue-kue enak.' batin Melissa menyesal tidak membawa kantong.

Melissa menghela nafas, kemudian, Melissa memeluk lengan Galen yang sebelah kiri. sedangkan Gevon pindah ke sisi kiri Melissa, dan memegang tangan Melissa. Intinya Melissa ditengah.

Mereka melangkah masuk saat pintu terbuka, para orang tua dan anak-anak disana melihat kearah pintu dan takjub dengan keluarga yang baru saja tiba.

Melissa sedikit gugup, berbeda dengan Galen dan Gevon, bukannya gugup mereka berdua malah terlihat seperti orang yang mencari mangsa.

MelissaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang