8

12K 498 0
                                    


************

Galen yang fokus pada dokumen, tidak menyadari jika Melissa dan Gevon masuk, dirinya kira kalau yang masuk adalah haris dan karyawan yang bikin masalah di depan ruangan nya.

Tapi saat mendengar suara yang seperti diseret mengalihkan atensi Galen, dirinya kaget melihat Melissa dan Gevon.

Namun, yang membuat Galen heran adalah  memar yang berwarna merah muda di dahi/ kening istrinya, Galen berdiri dan mendekati Melissa.

Haris memutar matanya malas saat Galen mendorongnya untuk menjauh dari Melissa, sedangkan Gevon menaruh begitu saja belanjaan melissa di lantai sedangkan dirinya memeriksa satu persatu laci meja dan lemari.

Papa kok banyak kali nyimpan dokumen?! Sebenarnya istri papa itu mama atau dokumen?! Masa kotak P3K tidak ada?! Batin Gevon.

Gevon  mencari barang yang di perlukan untuk mengobati kening Melissa, Galen Melihat Gevon dan menggeleng kan kepalanya.

"Ada di kamar mandi" Gevon yang mendengar itu segera ke kamar mandi, sedangkan Haris sudah berada di luar untuk memberi konsekuensi kepada para penjaga.

Galen Melihat wajah Melissa yang pingsan, yah Melissa pingsan setelah tidak kuat menahan pusing di kepalanya.

Menggendong Melissa dan pergi kekamar yang memang disiapkan jika Galen ingin menginap di perusahaan, Galen menidurkan Melissa di kasur besar miliknya dan mengelus rambut Melissa.

Asyik-asyiknya menikmati wajah Melissa, Galen dikagetkan oleh anaknya yang membuka pintu dengan keras, Gevon hanya cengingiran saat Galen memberikan tatapan tajamnya.

Gevon naik ke kasur dan memberikan kotak P3K ke Galen, Galen menerimanya dan mengobati kening Melissa dengan hati-hati takut menimbulkan rasa sakit yang membuat Melissa terbangun.

Gevon turun dan pergi lalu kembali ke kamar sambil meminum Milo yang dibelikan Melissa, Gevon mendekat ke Melissa dan Melihat Galen menatap lekat wajah Melissa yang diobati.

Nih om tua ngapa lihat kayak gitu sih?! Mama kan milik Gevon! Batin Gevon kesal

Tau dirinya dilihat, Galen menghela nafas "mama mu adalah istri papa! Dan kamu hanya benih papa." ucapnya sambil turun dari kasur untuk menyimpan kotak P3K.

Gevon hanya berdecak, dirinya ikut turun dari kasur, Gevon mengekori Galen, sedangkan Galen duduk dikursi kerjanya dan menatap Gevon.

Gevon cengingiran saat tau tatapan papanya, dengan cepat Gevon duduk di sofa dan menghela nafas.


"Pah... Hari Sabtu sekolah mengadakan acara hari orang tua...dan aku disuruh untuk membawa papa dan mama...jadi-" belum sempat Gevon menyelesaikan perkataannya Galen malah lebih dulu menjawabnya.

"Yah, nanti papa usaha kan datang" Galen Melihat laporan perusahaan dan menandatangani dokumen yang perlu ditandatangani.

"Bukan itu maksudku pah! Maksudnya...mama mau nggak datang?? Kan mama baru saja berubah... Gevon takut mama malah kembali berubah seperti yang dulu pah"

Galen Melihat putranya yang matanya memandang kosong lantai, menghela nafas, Galen berjalan ke putranya dan mengelus rambut Gevon.

" Papa yakin mama tidak akan mengacuhkan Gevon lagi, jadi Gevon berpositif thinking saja dan berdoalah agar mama tetap menjadi mama yang Gevon inginkan"

Perkataan hangat dari papanya membuat Gevon memeluk Galen, Galen membalas pelukan putranya sambil menepuk-nepuk kepala putranya.

Hingga suara pintu terdengar membuat langsung Gevon kegirangan saat Melihat Melissa sudah bangun, Gevon segera mendorong papanya dan berlari ke Melissa.

Untung ni bocah anak saya, kalau tidak udah saya jadikan makanan hewan peliharaan. Batin Galen

Galen Kembali duduk di kursi kerjanya, sedangkan Melissa dibuat gemas oleh Gevon, dirinya ingin menggendong Gevon namun badannya seperti mengangkat batu yang berat.

Kok ni anak gw jadi berat kayak batu? Perasaan tadi pagi gw gendong sambil lari kok tidak terasa berat?! Aneh banget!.batin Melissa

Melihat wajah bingung mamanya, membuat Gevon tertawa sedangkan Galen Hanya menggeleng kan kepalanya sambil tersenyum.

Gevon menarik Melissa dan duduk di sofa, diikuti oleh Melissa, Gevon menyalakan televisi dan menonton sambil berkata.." Ya itu karena mama lagi salting sama papa jadi Gevon yang berat seperti kapuk" katanya sambil nonton.

Melissa yang mengingat kejadian tadi pagi membuat nya sadar hingga telinga nya memerah, Galen berdiri dan berjalan ke sofa lalu duduk di sebelah Melissa dan menyadarkan kepalanya di bahu Melissa.

Gevon melirik sekilas papanya dan lanjut menonton sambil tiduran di sofa serta di bantali paha Melissa, Galen memeluk Melissa dan melihat wajah Melissa yang terlihat cantik dan lucu.

Melissa berusaha tenang dan santai tapi yakk!! Mama tolong  mah! Bisa-bisa nih jantung Keluar karena tidak bisa dikendalikan, nih bapak satu ngapa lihatin terus sih?! Kan televisi di depan! Bukan di muka gw!. Geram melissa

Galen yang sungguh gemas dengan melissa langsung mencium pipi Melissa, keheningan terjadi...

....

...

..

Gevon hanya menghela nafas dan fokus menonton, sedangkan Melissa jangan ditanya lagi..

Wajah memerah, telinga memerah serta Wajah yg tidak berkedip karena masih mencerna apa yang terjadi.

Galen terkekeh dan melanjutkan sandaran nya dibahu Melissa.

Sepertinya gw mau mati lagi deh rasanya, jantung gw berdebar kencang banget!! Dan apa-apaan tadi? Galen sang protagonis utama pria mencium pipi sang antagonis? Bahkan di dalam novel ini sangat tidak mungkin terjadi!. Batin Melissa bingung

Melissa Melihat Galen yang ikut fokus menonton Doraemon, lalu Melirik Gevon yang memakai pahanya untuk dijadikan bantal, adegan ini bahkan tidak di novel! Apakah ada yang salah!

Apa semuanya berubah semenjak gw muncul yah?

:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

MelissaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang