Bab 41#

24K 237 6
                                    

POV ANDREA

Aku terbangun karena merasakan perutku seperti di kocok akibat tamu bulananku ini.aku menggeliat sedikit tertahan karena ada tangan kokoh yang memelukku erat.kakinya menimpa tubuhku, mengunci tubuhku agar tidak bisa pergi.ck,posesif sekali suamiku.

Tapi aku menyukainya.menyukai posesifnya, protektifnya dan segala yang ia punya.aku harus mengucap syukur tanpa henti karna tuhan berbaik hati menjodohkanku dengan pria tampan di sampingku ini.

Dengan sangat pelan aku menyingkirkan lengannya dan kakinya agar aku bisa turun dari ranjang.tampaknya ia sangat lelah karna semalaman menjagaku dan mengelus perutku ketika aku mulai merasakan sakitnya.dengan senang hati ia menjagaku di malam pertama ini yang seharusnya aku melaksanakan kewajibanku sebagai seorang istri.

Ketika sudah berhasil turun dari ranjang tanpa membangunkannya, aku menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhku.

Satu jam aku berada di kamar mandi, setelah keluar aku sudah melihat raffi sedang bersandar di punggung ranjang sambil menonton televisi.

"Pagi darling" sapanya dengan suara serak khas bangun tidur.

Aku tersenyum "pagi suamiku" aku berjalan menghampirinya.

"Sarapan?" Tawarku sambil menyapu rambutnya yang mulai gondrong.

"Dengan baju ini hem?" Matanya melihat lingerie-ku.

Sampai saat ini aku masih menggunakan lingerie-lingerie itu karna baru siang ini tasya mengantarkan pakaian kami.

Sungguh menyebalkan, ini semua atas kerjasama para orangtua kita.tapi sayang sekali gagal karna tamu bulananku datang di saat malam pertama kami.

"Terus kita puasa gitu?" Tanyaku sambil merengut.

Raffi mendekatkan tubuhku ke dada bidangnya yang polos "tidak sayang, kita pesan dan makan di kamar.mudah kan?" Tangannya mengelus rambutku penuh sayang.

"Kapan pakaian kita datang?"

"Siang ini setelah itu kita pulang ke rumahku.mama dan papa menunggu kita disana" jawab raffi masih mengelus rambutku.

"Kita tinggal di rumah mama?" Tanyaku sambil menengadahkan kepalaku.

Ia mengangguk "iya sayang, papa dan mama seminggu lagi kembali ke paris" lalu ia mengecup keningku.

Aku merasakan kasih sayang dia yang begitu besar kepadaku.bisa ku rasakan irama jantungnya ketika ku memeluknya seperti ini.

Entah ilmu hipnotis apa yang ia punya.sentuhan lembutnya membuatku mengantuk dan tertidur.

****

"Sayang, sungguh kamu tidak apa aku berangkat kerja?"

Entah sudah berapa kali raffi menanyakan hal ini kepadaku.hari ini aku dan raffi sudah berada di rumah orangtua raffi yang di tempati oleh raffi dan tasya.

Aku menghela nafas "iya sayang, sungguh" kataku yakin.

"Karna honeymoon kita tertunda jadi aku masuk kantor dulu.setelah kamu selesai, kita honeymoon okey" ucapnya sambil mengerling nakal.

Mendadak aku gugup dan merona.

Aku merapihkan dasi dan pakaiannya.setelah selesai, raffi menuntunku turun ke bawah untuk sarapan bersama dengan orangtua raffi dan tasya.

Papa dan mama raffi tersenyum penuh arti ke arah kami.

"Yahh... misi mama gagal pah" goda mama raffi ketika kami duduk di kursi makan.

Cinta Tulus untuk AndreaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang