Bab 30#

6.2K 195 6
                                    

Pov Andrea

Entah sudah berapa lama aku menangis.aku mengurung diri di kamarku sambil menggenggam ponselku.disaat aku mau pulang kantor tadi aku baru mengecek ponselku dan melihat pesan dari raffi yang entah mengapa membuat hatiku terenyuh.aku kasihan, tidak tega dengannya.aku tidak memberi kesempatan dia untuk menjelaskan kepadaku.aku juga tidak jujur dengan apa yang di katakan oleh luna.

Mulutku bungkam, aku lebih memilih memendam semua ini sendiri.itu justru membuat hatiku sangat sakit, perih sekali.

Setiap kali pulang kantor atau hendak ingin mengambil pakaian gantiku di walk in closet.aku melihat gaun pengantinku yang nantinya untukku bersanding ke pelaminan dengan raffi, membuatku kembali meneteskan air mata dan merasakan kepedihan.sungguh sakit rasanya disakiti oleh orang yang kita cintai.

Kenapa aku menerima percintaan ini sih? Yang jelas-jelas dulu aku sangat menghindari ini sebelum karir-ku sukses.aku merutuki diriku sendiri.aku sangat bodoh sudah jatuh di tempat yang aku hindari.

Aku lemah sekali sih! Aku cengeng.kenapa sih aku jadi wanita yang mudah nangis.harusnya aku lebih kuat.apa aku harus melepaskan raffi dari kehidupanku? Tapi hatiku berkata kalau aku harus memperjuangkannya.tapi jiwaku, fisikku sungguh sangat beku untuk memperjuangkan dan mendengar alasan raffi.

Hatiku runtuh mendengar kalimat yang di lontarkan oleh wanita itu.luna.apa aku harus menemui wanita itu di belakang raffi? Dan menanyakan yang sebenarnya.

Aarrrghhhh! Kalau serumit ini mencintai, aku sungguh tidak ingin jatuh cinta lebih dulu.

Sayang, apa aku harus percaya dengan penjelasanmu itu? Buktikan bila kamu tidak melakukannya.kembalikan kepercayaanku yang dulu, yang aku berikan kepadamu.gumamku dalam hati.

Tok

Tok

Tok

Suara ketukan pintu kamarku menyadarkanku dari lamunan panjang.

Aku jadi lupa kalau tadi jenny dan javier mengantarkanku pulang.padahal sudah aku larang, tapi mereka bilang khawatir denganku.

"Andrea, buka ndre pintunya.makan dulu yuk ndre.lo kan belum makan dari siang" suara itu milik jenny yang sedang membujukku.

Aku masih diam, masih duduk di lantai dengan bersandar pintu kamarku.

Tok Tok Tok

"Princess cute, buka pintunya kita makan dulu"

"Kamu tahu kan, mama-mu tidak suka kalau tahu kamu telat makan.kamu ingat dengan penyakit magh-mu itu.buang egomu jauh-jauh sekarang ya!" Kenapa sih jav bawa-bawa nama mamaku.

Aku paling luluh kalau udah nyebut nama orangtuaku.mama sama almarhum papa tidak suka kalau aku mengabaikan makanan.konon kata papa, nenek dan kakek mencari beras saja sulit.sampai mereka rela membersihkan lumbung padi milik orang lain agar di kasih beras untuk di makan.dan karna kesabarannya dan usahanya yang gigih mereka sukses mendirikan agen beras dan toko kelontong bahkan sampai mendirikan swalayan besar di kampung halaman papa-ku.

Perjuangan yang sangat sulit bukan? Tapi hasilnya sesuai harapan karna kesabaran mereka dan kegigihannya.

Aku berdiri dengan tubuh lunglai.kepalaku mulai pusing, mungkin karena akibat aku tidak makan dan nangis berkepanjangan.

Aku mengusap bulir airmata yang membanjiri pipiku.

Aku membuka pelan handle pintu kamarku.

Ceklek

Tampak dua sosok lelaki yang mengkhawatirkanku tersenyum lembut melihatku.

Aku hanya membalas dengan senyuman tipis "maaf udah nunggu lama" ucapku dengan suara parau.

Cinta Tulus untuk AndreaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang