POV ANDREA
Sudah beberapa menit kami bertiga dalam diam.kecanggungan dan kegugupan menguap di ruangan ini.
Tiara melihatku jengkel dengan matanya.
"Siapa yang mau jelasin?" Ungkap tiara memecah keheningan.
"Aku"
"Aku"
Sial.raka bodoh, kenapa harus barengan sih.
"Ck.andrea, apa kamu tidak takut jika suami posesifmu melihatmu tadi.untung saja aku yang melihat" aku hanya diam, entah mengapa mulutku terkunci mendengar nama suami.
Raffi ada disini? Ya ampun.... rasanya pengen kabur sejauh mungkin deh.
Di antara banyak mall, kenapa harus satu mall seperti ini sih.
"Dan kamu" telunjuk tiara menunjuk ke arah raka yang sedang duduk dengan santai "apa ucapan kamu tadi ke andrea benar?" Mataku dan raka membulat melihat tiara.
Tapi yang di tatap biasa saja.
Jadi, dia mendengar percakapan kami? Tapi, kenapa tidak sadar kalau ada tiara.ah... gimana kita menyadari, di toko raka tadi banyak pengunjung.
Tubuhku mendekati tiara "hey, bu jadi dari tadi kamu mendengarkan kami?" Mataku mulai memicing menyelidik.
Tiara menahan senyumnya "kalian saja terlalu serius.kamu juga ndre, sudah pernah di jahatin sama raka juga.langsung percaya aja sama ucapannya" raka terlihat merasa menyesal raut wajahnya.
"Maafkan aku tiara.aku juga sudah meminta maaf kepada andrea dan berjanji kalau aku tidak akan mengulangi perbuatanku lagi" tubuh raka mendekat ke arah tiara.
Tiara sedikit bergeser, menghindari interaksi raka.
"Lalu, kalau kamu ingkar janji dengan andrea dan hartamu jatuh ke tangannya, gimana denganku dan masa depan kita?" Tiara sedikit gugup mengucapkan kalimatnya barusan.
Aku dan raka mencoba mencerna ucapannya.
Maksudnya? Dia nerima raka gitu? Apa sihh... aduuh kalian tahu dalam keadaan baik dan tidak hamil saja aku lemot.apa lagi dalam keadaan lelah dan lapar seperti ini mungkin pentium jadul otakku saat ini.
Raka tersenyum lega "kamu serius ingin menjalani masa depan denganku?" Tiara melipat kedua tangannya sambil menahan senyum.
Apa sih, tadi kayaknya tiara masih marah dan seperti belum mempercayai raka, tapi kenapa sekarang malah seakan-akan menerima raka.
"Menurutmu?" Tanya tiara.
Raka langsung menarik tubuh tiara ke dalam pelukannya.tiara sedikit gugup dan melambat pergerakannya untuk membalas pelukan raka.
Aku yang menjadi penonton mencoba mencerna.jadi, tiara menerima raka kembali.ahh... syukurlah jadi aku tidak usah susah payah melakukan hal-hal kepada tiara.
Tiara melepaskan pelukannya dari raka lalu matanya menuju ke arahku.kedua alisku menaik.ia menghampiriku dan menggandeng tanganku.
"Ayo ikut aku nyonya raffi, urusanmu belum selesai dengan seseorang" apa sih yang di ucap tiara.
Langkahku sedikit terseok.sepertinya raka tau maksud tiara, ia terkekeh berjalan di belakangku sambil memasukkan kedua tangannya di saku celananya.
"Mau apa sih tiara?" Dengusku
"Sudah ikuti aku"
Bibirku mencebik kesal.lalu tiara membawaku masuk ke dalam restoran western yang masih berada di dalam mall ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Tulus untuk Andrea
Roman d'amourAndrea yang sangat sulit jatuh cinta karna ketakutannya sangat besar untuk mencintai seorang pria.dia sangat takut jatuh cinta karna dia takut patah hati, dia menginginkan cinta tulus untuknya tanpa patah hati.tapi takdir berkata lain, untuk mendapa...