Bab 35#

5.8K 181 19
                                    

"Sstt.... jangan berisik, hp lo matiin kek kal" ucap bagas sambil menyembulkan kepalanya di balik mobil.

Haikal hanya bergumam.

"Kemeja gue lecek bego, kusut, abis di laundry nih bray" bisik bagas lagi, kali ini mengarah ke raffi.

"BERISIK... pusing gue ngedengerin lo ngedumel dari tadi.gue jadi nggak bisa denger mereka ngomong apa" raffi kesal, menoyor kepala bagas yang berada di belakangnya.

Setelah menguntit luna, mereka bersembunyi di balik mobil dekat dimana raka memarkirkan mobilnya.raffi sempat kaget karna ia tidak tahu apa hubungan raka dengan luna.

Ia juga baru tahu kalau luna itu kenal dengan raka.raffi berfikir, semua ini, kejadian foto-foto itu semua atas kerjasama mereka untuk menghancurkan raffi dan andrea.

Mobil yang di bawa raka pergi melaju keluar parkiran.raffi-pun langsung berlari menuju mobilnya.haikal dan bagas yang mengetahui maksud raffi, langsung mengikuti raffi.

Di tancapnya gas dengan kecepatan tinggi.kali ini raffi tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini.ini adalah jawaban dari semuanya.dia harus mengetahui ada hubungan apa luna dengan raka.

Raffi juga ingin sekali menghajar raka karna raka sudah berani melakukan percobaan pemerkosaan terhadap andrea.wanita yang sangat ia cintai.

"Kal, lo hubungin juna apa dia udah dapet kabar?" Tanya raffi kepada haikal masih sambil menyetir.

Matanya masih lurus ke depan, mengikuti mobil yang di kendarai raka.

Bagas yang duduk di samping kemudi sibuk dengan ocehan dan dumelannya kalau ada motor yang menyalip atau mobil yang menghalangi jalan mereka.dan aksi bagas itu, malah membuat raffi jadi hilang konsentrasi.

Raffi menjambak rambutnya dengan satu tangannya "lama-lama mulut lo gue lakban gas, bikin kepala gue pecah" bagas langsung diam, hanya membalas dumelan yang keluar dari mulutnya.

Tiba-tiba bagas menepuk keras bahu raffi "yaahh.... itu.... itu belok fi, belok" seru bagas dengan suara paniknya.

"Njriiit.... gue liat, nggak usah ngagetin" dumel raffi ke bagas.

Sedangkan haikal sibuk menghubungi juna.

Mobil yang di kendarai raka berhenti di salah satu restaurant mewah, raffi memarkirkan mobilnya tidak jauh dari parkiran mobil raka.setelah melihat luna dan raka turun, tidak lama mereka bertiga turun.

Mereka bertiga duduk agak jauh dengan raka dan luna, tapi masih bisa terlihat tempat yang di duduki luna dan raka oleh mereka.raffi menyuruh juna untuk datang dan kebetulan sekali juna sedang ada di dekat lokasi yang mereka sekarang berada.

15 menit kemudian, juna datang dan raffi menyuruh juna untuk duduk di dekat meja yang luna dan raka tempati.tidak lama, sesosok wanita yang membuat raffi kaget datang terburu-buru dengan raut wajah sedikit cemas.

Raffi mengepalkan kedua tangannya, ia sangat ingin menghampiri mereka tapi di cegah oleh bagas dan haikal.

"Gue udah duga sebenernya, tiara ada di balik ini semua" ucap haikal lirih.

Raffi menyipitkan matanya ke arah haikal "kenapa lo bisa bilang begitu?" Tanya raffi serius.

"Logika ya, yang tau tentang lo pengen menikah secepatnya itu kan baru orangtua lo, dan saat papa lo dateng ke ruangan lo, nanya tentang lamaran lo ke keluarga andrea, disitu kan ada tiara.gue lihat banget fi, ada yang aneh sama raut wajah tiara" raffi memdengarkan dengan serius.

Ia mencerna semua ucapan yang di lontarkan oleh haikal.

Bagas mengangguk "bener juga tuh, lo liat aja ternyata mereka kenal.dunia sempit juga ye bray kayak lobang semut" bagas masih saja melontarkan kata-kata jenakanya di kala suasana serius seperti ini.

Cinta Tulus untuk AndreaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang