Bab 11#

6.2K 208 0
                                    

Semua tantangan sudah dilaksanakan, ada yang lucu,ada yang tegang dengan tantangannya seperti raffi di tantang adu panco dan martin di tantang makan ayam bakar sepuasnya yang akhirnya sisa makanan kita berkurang banyak karna porsi makan martin yang memang melebihi standard manusia umum.

Aku menuju ke dalam villa dengan indah dan ina karna ingin mengganti pakaianku untuk berenang.sebenarnya aku sangat ragu apa lagi cuaca dingin gini, kulitku punya sifat sensitif ketika dingin seperti ini langsung memerah.aku mengambil hotpant kaos tipis yang biasa aku pakai untuk berenang dan kaos pink garis-garis yang ukurannya hanya pas di lekukan badanku.

"Ndre, lo yakin mau jalanin tantangan ini.lo kan nggak mahir renang ndre terus cuaca dingin gini nanti alergi lo kambuh lagi" ucap indah yang khawatir denganku.

"Iya ndre,nggak usah di gubris tantangan cewek stress itu" ucap ina yang tidak kalah khawatirnya.indah sudah tau luar dalam diriku.

"Lo tenang aja orang baik pasti hasilnya akan baik, gue cuma mau tunjukin aja ke cewek itu kalau gue nggak lemah" jawabku dengan memberikan senyuman kepada indah dan ina.

Ketika asik berbincang ada seseorang yang membuka pintu kamar kami dengan kasar.ternyata benar si devil itu.

"Hehh... bisa nggak lo sopan sedikit" bentak indah ke arah dara.

"Woooo... sabar neng nggak usah emosi gitu" ucap dara sambil senyum sinis ke arah kami.

Aku memasang muka datarku."mau ngapain lagi?"tanyaku ke dara.

"Peka juga yaa lo, gue cuma mau bilang dan ingetin lo, jangan pakai pakaian yang tebel gue mau lo pakai celana dan baju yang tipis.hhhmmm... kayanya yang lo pakai itu juga oke tipis jadi nggak jauh beda sama yang gue pakai" dara melihatku dan pakaian yang aku pakai.

Ketika dara sedang berbicara, aku melihat sosok raffi tepat di belakang dara."ehhhmm...,kenapa lagi nih!!" Tanya raffi.

Sontak dara kaget dan berbalik ke arah raffi.dara mengeluarkan jurus murahannya itu dihadapan raffi.

"Oh.. nggak fi gue cuma mau tanya ke cewek lo ini udah siap apa belum"ucap dara manis ke raffi.

Jijik banget sungguh ngeliat ulahnya,muka dua dasar.nenek lampir,apa coba yang di banggain dari cewek gatel kaya dia.aku,indah dan ina saling bertatapan bingung,bisa-bisanya dia bohong di hadapan raffi.aku menahan emosiku, jangan sampai aku lemah dihadapannya.

Dara langsung keluar kamar dan sepertinya menuju lantai bawah lebih tepatnya lagi mungkin ke kolam halaman belakang tempat berkumpul kami tadi.

"Sayang, kamu bener-bener yakin sama tantangan ini?" Tanya raffi khawatir.

"Fi, asal lo tau ya... andre itu punya alergi dingin.kulitnya sensitif kalau dingin dia pasti merah atau bentol" ucap indah ke raffi,karna diantara kami hanya indah yang mengetahui penyakitku ini.

"Benar sayang apa yang indah bilang tadi?" Tanya raffi lagi.

Aku tersenyum dan melihatkan wajah santaiku "kalian tenang aja ya, seperti yang aku bilang tadi, orang baik pasti akan dapat hasil yang baik.kita lihat nanti, kalaupun gue kalah ini hanya permainan kan... biar sih dara puas" ucapku santai.

"Tapi nggak seharusnya kamu tuh ngorbanin kaya gini aku bisa gagalin niat jeleknya tuh cewek" aku melihat raffi emosi dan ketika ingin melangkah keluar aku menarik tangan raffi.

"Nggak usah, kamu percaya sama aku ya.harusnya kamu dukung aku, biar aku buktiin ke dara kalau aku nggak lemah.aku pengen dia nggak ganggu hidupku lagi.udah cukup sakit aku dulu dengan ucapan dan fitnahannya yang buat aku malu di depan banyak teman" "please.. ijinin aku ya" ucapku memelas ke raffi, supaya raffi yakin dan mengijinkan aku untuk meneruskan tantangan ini.

Cinta Tulus untuk AndreaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang