Bab 12

6.5K 213 3
                                    

Maav yaa Pov raffi di tunda dulu.... :)

****

Malam semakin larut aku masih berbaring di kamar, badanku terasa lemas dan berat untuk bangun dari tempat tidur.entah sekarang sudah jam berapa tapi pastinya ini sudah larut.setelah tadi aku ngobrol dengan teman-temanku, aku memilih tidur lebih dulu mungkin efek karna obat yang aku minum.aku merasakan seperti ada yang beda di tempat tidur ini,seperti ada orang disebelahku karna aku merasakan hembusan nafasnya tepat di punggungku, aku melirik melihat kesamping kananku aku melihat martin dan haikal tidur di karpet bulu yang ada di kamar ini sedangkan indah dan ina tidur di ranjang sebelah ranjangku.lohh... kalau indah dan ina di ranjang sebelah, lalu siapa yang tidur disebelahku. jantungku mulai berdetak kencang dan tidak normal.aku sudah memikirkan yang tidak-tidak.apa iya hantu yang disebelahku ini, secara ini villa.kata orang-orang di villa suka ada hantunya.... duhh... fikiranku kemana mana.aku coba memutar badanku ke arah sebelahku dengan membaca bacaan doa-doa, aku memejamkan mata.semoga bukan setan,kalau emang setan semoga mukanya nggak nyeremin.bismillah... aku belokkan badanku ke kiri sontak membuka mataku pelan-pelan dan.....

"Waaaaaa....." aku sontak kaget tapi makhluk yang ada disebelahku sudah lebih dulu menutup mulutku agar tidak teriak keras, masih dengan mata tertutupku.

"Hey... jangan teriak udah malam sayang kaya abis ngeliat hantu aja" ucapya.

Aku menghela nafasku, mengatur jantungku kembali "emang aku fikir tadi hantu, siapa suruh nggak izin kalau kamu mau tidur disebelahku" tanyaku jengkel karna dia jantungku hampir copot.

"Hantu mana ada yang setampan pacarmu ini hahh..." astaga sekarang raffi menarikku lebih dekat ke tubuhnya dan sekarang aku sudah sesak nafas karna gugup berhadapan intens seperti ini.

"Hhmmm... kok bisa kamu tidur disebelah aku sih, emang sekarang jam berapa sih" tanyaku gugup dan menunduk karna nggak mau terus ngeliat raffi dengan jarak dekat.

"Kalau lagi ngomong, jangan nunduk gitu kan orangnya ada disini" ucap raffi sambil menarik daguku ke atas tepat di wajahnya.

Aku mendorong tubuhnya tapi tidak bisa karna pelukannya yang kuat mengunci tubuhku supaya lekat dengan tubuhnya.

"Mau ngapain sih, kita ngobrolnya begini aja.nanti yang lain keberisikan.liat tuh... pada pules banget" ucap raffi lagi sekarang dia mengelus rambutku penuh sayang.

Emang sih teman-temanku pulas sekali tidurnya.

"Aku tidur lama juga ya, terus kebo banget sampe nggak tau kalau kamu disebelah aku" tanyaku tak kalah sambil memegang rambut raffi dan mengelus sayang.

"Nggak apa, sekarang gimana kondisi kamu?" Ucapnya lirih ke telingaku, Astagah raffi semakin buat aku lupa bernafas.merinding dengan apa yang dia lakukan barusan.

"Sudah membaik" jawabku.ada hal yang aku ingat dan bertanya tanya di benakku apa aja yang raffi bicarakan kepada bobi.

"Hhmmm... maav ya sudah banyak merepotkan kamu" ucapku lagi menatap wajah tampan raffi.

"Nggak masalah, sudah seharusnya aku melindungi kamu dan berada di setiap masalah apapun yang terjadi di hidup kamu" jawab raffi serius sambil mengelus pipiku lembut.

Semakin raffi memperlakukanku seperti ini semakin jantungku berdetak cepat seperti lari maraton.semoga raffi nggak denger suara jantung aku ini, jantung... please yaa jangan keras keras bunyinya.

"Makasih yaa... kalau boleh tau..."tanyaku terbata dan hati-hati ke raffi takut kalau pertanyaanku salah.

"Eemmm.... tadi kamu ngomong apa aja sama bobi" tanyaku lagi

Cinta Tulus untuk AndreaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang