Bab 9

7K 214 2
                                    

Aku terbangun dari tidur panjangku semalam.semalam aku sempat terbangun hanya pindah kamar dan membangunkan sih kebo martin yang tidur nyenyak.semalam kami tidak sempat pergi keluar karna hujan yang berkepanjangan.

Pagi ini sangat cerah, awan terlihat biru sekali.tidak ada tanda kalau hujan turun lagi, karna hari ini terakhir aku disini aku ingin mengajak mereka pergi keluar.aku melihat sampingku, indah masih tertidur sedangkan ina dan martin sepertinya ada dihalaman bawah.suaranya terdengar dari balkon kamarku.

Aku melihat indah sahabat kecilku, ingin sekali rasanya mencurahkan hatiku ini kepadanya.aku membangunkan indah, mengkoyak koyakan badannya.

"Ndah, bangun donk gue mau curhat nih"

"Ressee deh lo gue lagi enak nih tidurnya" sahut indah dengan mata masih terpejam.

"Sampe kapan lo mau tidur terus lo tuh udah 12 jam lebih kayaknya nggak bangun" ucapku yang membuat indah sontak bangun terkaget karna tidak sadar selama itu dia tidur.

"Serius lo?" Tanyanya.

"Hhmmm...." aku jawab dengan gumaman.

"Ndah mau curhat gue" ucapku manja kepada indah.

"Ndre bisa nggak sih lo tunggu biar nyawa gue nyatu dulu" jawab indah sambil jalan ke kamar mandi.

Ketika indah sedang di kamar mandi, suara pintu terketok.sepertinya raffi yang mengetok pintu.aku membukakan pintu dan benar raffi yang mengetoknya.raffi mengajakku keluar menikmati indahnya pagi ini di pedesaan tapi aku meminta waktu sebentar untuk bersihkan badan, padahal aku bohong kalau sebenarnya aku ingin curhat dengan indah.biar saja toh bohongnya demi kebaikan.ck

Raffi sekarang berada dihalaman bawah yang atasnya tepat balkon kamarku.raffi bersama ina dan martin berbincang, sepertinya martin sih ember itu cerita tentang kantor dan tentang CEO baru.suaranya terdengar dari kamarku, karna jendela kamar tidak aku tutup.dasar badut ancol mulut nggak bisa diem, pasti raffi meledekiku karna CEO tampan itu.

Setelah indah selesai, aku membersihkan diri di kamar mandi.tidak lama aku mandi karna air yang dingin membuatku menggigil.aku melihat indah sedang bersandar di sofa kesayanganku.aku memakai baju dan setelah itu aku menghampirinya yang sedang asik menonton TV.

"Lo mau cerita apa sih ndre?" Tanya indah.

Aku menghempaskan badanku ke sofa, duduk disamping indah.

Aku menceritakan apa yang mamaku bicarakan kemarin kepadaku dan raffi, aku ceritakan detail sampai aku bilang kalau raffi ada niat melamarku.indah tersenyum sepertinya indah senang dengan perkataan raffi.

"Akhirnya dia jujur juga ke lo" ucap indah.

Aku mengernyitkan dahi bingung "maksudnya?" Tanyaku bingung sambil menunggu jawaban indah.

"Jujur ya ndre sebenernya gue sama haikal udah tau kalau raffi tuh serius sama lo, dia juga udah cerita sama nyokapnya tentang lo.gue nggak boleh bilang dulu ke lo supaya kejutan.sorry ya bukannya gue nggak cinta tapi ini juga buat kebaikan lo" jawab indah.

Aku menghelakan nafasku sejenak untuk menenangkan kegundahanku.

"Dia tuh udah lama suka sama lo semenjak waktu dia ngeliat kita sama kirana di kafe.kejadiannya udah cukup lama, nah pas waktu kita jalan berdua itu gue nggak tau kalau itu temennya haikal yang suka sama lo.makanya kan tiba-tiba gue berubah, bukannya gue dihipnotis" aku mengingat kejadian itu dimana aku mengenal pertama raffi.

Kok perasaanku jadi campur aduk gini ya rasanya antara bingung dan nggak percaya.

"Masalahnya nggak tau kenapa gue tuh ragu ndah sama raffi nggak tau kenapa nih perasaan gue" ucapku sambil mengusap usap wajahku.

Cinta Tulus untuk AndreaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang