Angin malam menerpa kulit kami.wajah lelaki di sampingku tampak bahagia.kami duduk di kursi taman dengan pencahayaan bulan dan bintang.ia terus menggenggam tanganku.mencari kehangatan di balik tangannya yang mulai mendingin saat ini.
Ia menolak untuk memakai sarung tangan dengan alasan tidak ingin menyia-nyiakan merasakan kehangatan kulitku.perkataannya sempat membuatku berhenti berfikir untuk kesekian kalinya.
Ku buang jauh-jauh fikiran burukku.ia menoleh ke arahku dan melihatkan senyum indahnya lagi.
"Love you, but I can't touch you.I'm sorry for all" ucapnya.
"Apa maksud kakak?" Tanyaku bingung.
Ia mendesah berat.tangannya menarik tanganku dan mencium punggung tanganku.
"Seperti bintang.aku mengaguminya.dapat melihatnya dengan mata telanjang.tapi, aku tidak bisa memilikinya karna sangat jauh" gumamnya dengan sendu.
Air mataku luruh memahami ucapannya.
"Ingat janji kakak akan mengajakku ke yunani.so' don't say that again.please" jawabku lirih.
Kak jav mendekatkan kepalanya sehingga kening kami bersentuhan.ia mengecup kedua mataku "ini sudah jalan allah untuk kakak" tangannya mengusap air mataku.
"Sirius.nama bintang kesukaanmu.dia adalah gabungan sepasang bintang yang membuat cahaya menjadi paling terang di antara bintang lainnya" jelasnya sambil menatap ke atas langit.
Kepalaku ku sandarkan di bahunya.ia merangkulku, aku memeluk pinggangnya.
"Tapi, hanya ada satu bintang yang dekat dengan bumi dan dapat di lihat oleh mata telanjang.sedangkan pasangannya hanya bisa di lihat oleh teropong" aku mendengarkan penjelasannya.
"Tapi, sesekali sirius B dapat di lihat bukan? Walau hanya sekejap" tanyaku kepadanya.
"Ya memang.tapi dia tidak dapat kita lihat dengan lama.jika kita melihat dengan teropong, bisa terlihat jelas.bahkan cahayanya yang terang" ia mengelus rambutku penuh lembut.
Air mataku terus mengalir entah kenapa.
"Nah, princess lihatlah ke atas.itu sirius yang kita sering lihat dulu.ia sangat mengerti kita ternyata.ia berada tepat di atas kita" aku melihat wajahnya yang tampak bahagia.
Ku gigit bibir bawahku agar tidak terisak kencang.
Tanganku memegang tangannya erat yang tampak ku rasakan dingin "ya... itu siri..us" jawabku terbata.
Pemikiran buruk terngiang selalu di otakku.aku mendengar isakan kecil.yang ku ketahui itu suara bunda.aku menoleh ke belakang dan benar saja bunda sedang menangis di rangkulan ayah.bahkan ada jenny dan oma.tapi, kemana raffi?
Kepalaku kembali ke arah kak jav yang nampak sedang melihatku.tangannya mengusap air mataku.
"Janji, jangan menangisi aku nanti" ya tuhan, apa yang sedang ia ucapkan.
Aku menggeleng sambil menahan tangisanku "sirius kuat, sirius terang dan sirius setia dengan pasangannya" kak jav mengangguk.
"Maaf, jika aku tidak setia menurutmu"
Aku menggeleng tampak bersalah "aku yang tidak setia kepadamu" gumamku lirih.
Memang aku yang tidak setia disini.bisa di lihat, ia sangat setia dan menepati ucapannya.
"Mungkin sirius B itu aku.karna hanya bisa di lihat oleh teropong.dan sirius A itu kamu, akan dekat dan terang di sekitarnya"
Aku terus menangis sambil memeluknya.kepala kami saling menatap bintang kesukaanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Tulus untuk Andrea
RomanceAndrea yang sangat sulit jatuh cinta karna ketakutannya sangat besar untuk mencintai seorang pria.dia sangat takut jatuh cinta karna dia takut patah hati, dia menginginkan cinta tulus untuknya tanpa patah hati.tapi takdir berkata lain, untuk mendapa...