Engagement Day

2K 245 14
                                    


"Pacar cece ganteng ya walau pun kelihatan udah tua." Komentar menggelitik itu terdengar dari bibir Alana, adik sepupunya yang tengah memandangi potret Ranu di gawai Bhiru dan membuat Bhiru tidak kuasa terkekeh geli padahal bibirnya sedang dibubuhi lipstik oleh Ilana, kembaran Alana yang tengah bercita-cita menjadi seorang MUA profesional.

"Memangnya berapa jarak usia kalian berdua, ce?" Kali ini gantian Ilana yang bertanya sambil meratakan warna lipstik di bibir Bhiru dengan telaten.

"Mmm...Kalo ga salah sih cece lebih muda sepuluh tahun darinya." Bhiru menjawab serius namun disusul perasaan geli karena Alana dan Ilana tampak terkejut mendengar jawabannya.

"Setua itu?!" Alana dan Ilana saling memandang takjub.

"Tua apanya? Masih bisa dibilang muda lah." Bhiru membela Ranu dan berharap kedua sepupu kembarnya itu akan tercengang kaget begitu bertemu langsung dengan Ranu yang justru tampak jauh lebih tampan jika dilihat secara langsung. Diam-diam Bhiru bersyukur, kedua sepupunya yang selama beberapa tahun ini kuliah di luar negeri ternyata tidak mengenali Ranu yang terkenal sejak skandalnya meledak di negeri ini.

"Tapi nggak apa-apa deh jauh lebih tua. Yang penting belum jadi aki-aki. Ya nggak, ce?" Kali ini Ilana setuju dengannya.

"Ngomong-omong nih ce, bagaimana ceritanya kalian bisa ketemu lalu jadian nggak lama setelah putus dari mantan cece yang itu?" Alana kembali bertanya sambil mengembalikan gawai Bhiru yang sejak tadi ia pegang karena penasaran dengan sosok lelaki yang hari ini akan datang melamar cece-nya.

"Hmmm gimana ya..." Bhiru tersenyum karena seperti ada yang berdesir lembut di dadanya ketika Alana menanyakan perihal kisah cintanya. "Sebenernya cece sudah lama kenal sama dia di kantor. Malahan dulu suka sebel juga kalo ketemu di kantor. Tapi lama-lama entah kenapa dalam setiap langkah kaki ini selalu saja ada bersama dia. Selalu saja ada moment yang membuat kami menjadi dekat. Bahkan setiap kali cece putar balik untuk menjauh sejauh-jauhnya, eh dia malah semakin kuat mendekat. Mengejar kemana pun cece berlari. Cece bahkan merasa kita berdua itu bagai dua kutub magnet yang akan saling menempel satu sama lain setiap kali bertemu satu sama lain." Kenang Bhiru dengan sorot mata sendu mengingat konsekuensi yang akan ia tanggung berikutnya ia akan menjadi salah satu wanita paling dihujat dan dibenci di negeri ini karena menjadi pasangan Ranu.

"Cece sepertinya bener-bener sangat jatuh cinta dengan laki-laki ini." Alana berguman sambil tersenyum menatap wajah Bhiru yang rona pipinya semakin memerah. Bukan karena blush-on yang telah ditambahkan oleh Ilana melainkan karena reaksi natural Bhiru ketika menceritakan kekasih hatinya. Seorang lelaki yang sedang melukis masa depan indah bersamanya.

Beberapa saat kemudian, pintu kamar Bhiru kemudian diketuk dan terdengar suara Alvin yang mengatakan, "ce, rombongan dari Jakarta sudah datang tuh."

Setelah mendengarnya, seketika itu juga jantung Bhiru berdegup lebih cepat hingga Bhiru harus menarik nafas berkali-kali untuk meredakan rasa gugupnya.

Akhirnya Ranu dan keluarganya datang. Alana dan Ilana pun bergegas merapikan penampilan Bhiru agar terlihat lebih sempurna sebelum bertemu dengan calon tunangannya.

"Gimana penampilan Cece?" Bhiru sempat bertanya dengan nada cemas.

"Cece beneran cantik kok. Jangan khawatir." Ilana mengusap dengan lembut lengan Bhiru yang dibalut busana kebaya modifikasi dengan material brokat berwarna babyblue.

Melangkah keluar dengan langkah canggung didampingi oleh dua sepupu kembarnya, Bhiru menemui Ranu dan keluarganya yang terlebih dahulu telah disambut oleh Papa beserta sebagian keluarga besarnya yang sengaja hadir di Bandung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVE WITH [ OUT ] LOGICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang