Dua hari ini, Nuri menyempatkan untuk mengantarkan salad buah serta makanan sehat lainnya untuk ibu mertuanya. Ratna yang tidak biasa dimasakkan itu jadi sungkan, apalagi Nuri masih harus mengurus Sekar yang masih kecil.
"Nggak repot, kok, Ma. Kan, sekalian bikin punya pelanggan," kata Nuri saat Ratna mengungkapkan perasaan tidak enaknya. "Mama ikut kelas yoga bareng aku aja. Nanti aku yang daftarin terus kita pergi bareng-bareng."
"Wah, boleh. Mama jadi punya temen olah raga."
"Nah, sekarang Mama makan dulu, habis itu minum obatnya."
Saat Ratna menyantap makanannya, Fyan muncul dari lantai dua dan berpenampilan rapi. Pertanda pria itu akan pergi.
"Mau ke mana, Bang?" tanya Ratna.
Fyan menuang air putih terlebih dahulu sebelum menjawab mamanya. "Mau ketemu klien, Ma."
"Pagi-pagi begini? Hari Minggu pula? Emang nggak bisa besok?"
"Beliau cuma free di hari Minggu, Ma. Terus maunya ketemu langsung. Lagian cuma sebentar, kok. Siang aku di rumah."
"Ya udah. Hati-hati, ya."
Fyan mengangguk.
"Nggak mau sarapan dulu, Mas? Masih ada sisa, nih." Nuri bersuara.
"Nggak, Mbak. Aku mau bawa ini aja." Fyan mengambil dua buah pisang. Sekar yang berada di gendongan mamanya langsung memanggil 'papa' begitu melihat Fyan.
"Itu bukan papa. Papa ada di rumah." Nuri menenangkan anaknya yang mulai berontak.
Bukannya langsung pergi supaya Sekar lupa, Fyan justru menyodorkan tangannya ke arah anak itu. Tentu saja Sekar makin bersemangat ingin lepas dari gendongan mamanya. Namun, Nuri justru menjauhkannya dari Fyan. Alhasil tangisan Sekar memenuhi ruangan.
"Kamu, nih. Nuri jadi repot, tuh!" Ratna menegur anak laki-lakinya. Yang ditegur malah cengengesan.
Kini, Fyan benar-benar pergi. Ia menyalakan ponsel sembari berjalan. Rupanya ada beberapa pesan yang masuk dari Tiara.
Tiara: Om, aku minggu depan udah liburan sekolah, terus mau ke Semarang lima hari.
Tiara: Om pikirin tempat yang cocok buat liburan aku, ya. Papa udah pasti setuju kalo Om yang ajak. ☺️
Tiara: Sejak di kelas 9 kepalaku rasanya mau pecah.
Tiara: Katanya kelas 9 cuma ngulang pelajaran dari kelas 7 sama 8. Kok, malah lebih susah.
Tiara: 😵💫
Tiara: Kalo Om mau tanya, jangan lewat telepon. Terus jangan pas malem banget. Hpnya udah dimatiin sama Papa. Siang aku free, kok. Om jangan lupa.
Rentetan pesan itu hanya dibaca oleh Fyan. Anak itu sekalinya kirim pesan mau minta rekomendasi liburan. Kalau anak itu liburan, berarti dirinya harus bekerja lebih giat lagi karena pasti minta dibelikan barang aneh-aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menembus Partisi - [END]
RomanceMengetahui adiknya mendapat kekerasan verbal dari ibu mertua, juga kasus perselingkuhan yang dialami kakaknya, membuat Fyan yakin tidak menikah seumur hidup adalah keputusan yang tepat. Hanya saja, ia malah terjebak dalam perasaan baru pada seorang...