29

2.2K 233 28
                                    

Dalam rangka WYD di peringkat 21 #Romance, aku apdet lagi hihi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dalam rangka WYD di peringkat 21 #Romance, aku apdet lagi hihi ...

Laras tidak ingat kapan ia meng-upgrade kemampuan decorating cake yang ia miliki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laras tidak ingat kapan ia meng-upgrade kemampuan decorating cake yang ia miliki. Namun, ia tampak cukup puas dengan hasil karyanya malam ini. Ia mengambil gambar cake hasil buatannya yang sudah terpajang dalam chiller untuk ia jadikan story di akun media sosial Ayas Kitchen.

Saat memotret salah satu korean cake buatannya hari ini, Laras tersenyum tipis. Ia mengingat bagaimana effortnya membuat bentuk wajah Tsabitha dari fondant sebagai hiasan untuk cake pesanan wanita itu. Tsabitha meminta dibuatkan cake berwarna lilac dengan bentuk wajahnya di atas cake serta bertuliskan namanya. Sesederhana itu custom pesanan Tsabitha sampai-sampai  mengajaknya untuk bertemu dan membicarakan pesanan beberapa waktu lalu.

Tsabitha juga meminta diantarkan kue ini besok pagi-pagi sekali. Dalam hati Laras berpikir, apa besok pagi Dirga juga akan pergi menemui Tsabitha untuk merayakan ulang tahun wanita itu? Apalagi siangnya Dirga harus sudah berangkat mengantar ibu pulang.

Laras mundur dari tempat ia berdiri, menyimpan ponselnya pada saku apron biru muda yang ia kenakan. Ia menduduki bangku panjang dengan meja yang terletak berhadapan dengan chiller. Pikirannya mulai menerawang, mengingat bagaimana tadi siang ia mendesak Dirga untuk menyudahi kebohongan yang dibuatnya.

Sangat jelas di matanya tadi ketika Dirga begitu mengkhwatirkan Tsabitha jika harus jujur pada ibu. Laras mungkin lupa, jika Dirga tidak mungkin lalai dalam urusan menjaga perasaan Tsabitha. Buktinya, daripada menyanggupi saran baik dari Laras, ia justru meminta Laras memberinya waktu untuk berkompromi dengan Tsabitha

Dan kini, Laras pesimis jika Dirga akan pulang malam ini untuk memberinya kabar baik jika Tsabitha setuju untuk bersama-sama berbicara jujur pada ibu.

Laras pasrah, jika esok harus mengemasi pakaiannya dan turut angkat kaki dari rumah ini setelah ibu pergi. Ia akan turut berbahagia dengan rumah tangga Dirga dan Tsabitha yang mungkin akan jauh lebih baik tanpa keberadannya di antara mereka.

Lamunan Laras tentang kelanjutan pernikahannya dengan Dirga pecah saat mendengar derap langkah seseorang mendekat dari arah pintu dapur. Laras menoleh lalu menyunggingkan senyum saat didapatinya Hapsari menjeda langkahnya di ambang pintu. "Ibu," sapanya pada wanita dengan baju terusan batik hingga ke mata kaki.

Waktu Yang DinantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang