Mempercayai orang dewasa. Walau begitu, ia memiliki satu pelayan yang paling ia percayai. Akan tetapi sang pelayan pada saat itu tidak bisa ikut serta untuk mengantarkan lacunar, ia memiliki tugas lain yang harus ia lakukan. Lacunar tak bisa berbuat apa-apa akan hal itu.
"Kalian semua pergi lah. Aku ingin berbicara dengan kakak ku, berjaga lah di dekat lukisan. Jangan ada yang berdiri di dekat pintu, mengerti." Ucap lacunar memerintahkan para penjaga dan pelayan nya untuk berdiri di dekat lukisan; lukisan tersebut berada di dekat tangga menuju lantai bahwa, dan lokasi tersebut cukup jauh dari kamar milik Jeremy. Di sana kalian dapat melihat ke arah pintu—dapat melihat siapa pun yang masuk dan keluar. Para pelayan dan penjaga segera mengikuti perintah dari pangeran tomat mereka, semua nya segera pergi dari ruangan tersebut dengan tertib, mereka semua tidak berkomentar sedikit pun—menjadi kan mereka sebagai pelayan dan penjaga dengan kesopanan terbaik di negeri itu. Mereka semua telah di latih untuk bersikap sopan dan tidak terlalu banyak bertanya tentang aktivitas tuan mereka.
"Mengapa kau menyuruh mereka kaluar? Apakah ada sesuatu yang sangat penting yang ingin kau bicarakan dengan ku?" Tanya Jeremy mulai serius dengan keadaan sekarang. "Menurut mu, buka lah kotak itu. Aku menyimpan beberapa foto dan surat di dalam nya, Aku mempercayakan barang penting itu kepada mu. Ayah mu adalah korban pertama—Aku tidak tahu siapa korban mereka selanjutnya, Aku hanya bisa bilang berhati-hati lah dengan keadaan di sekitar mu." Jawab lacunar sedikit membingungkan Jeremy, anak ini memang aneh, akan tetapi seperti nya ia serius akan ucapan nya kali ini. Jeremy membuka kotak tersebut; memang benar di dalam kotak tersebut ada beberapa foto dan surat, Jeremy mengambil salah satu foto. Di sana terlihat ada beberapa orang yang sedang duduk berdoa, seperti nya itu gedung agama terbangkalai yang berada di hutan milik keluarga werleyn. Gedung itu telah lama di tinggal kan—alasan gedung itu di tinggal kan sampai sekarang belum di ketahui alasan jelas nya. Tetapi rumor yang beredar mengatakan bahwa gedung tersebut di tinggal kan karena masalah biaya dan terjual nya tahan di hutan itu.
Perhatian Jeremy sekarang terfokus kepada salah satu foto yang ada di dalam kotak itu. Ia mengambil foto itu, terlihat di sana ada seorang pria menggunakan pakaian pemuka agama—seperti nya pria itu sedang memimpin doa, foto tersebut tidak terlalu jelas, karena kondisi di bangunan tersebut sangat gelap. Setelah memperhatikan foto itu dengan teliti — di belakang sang pria terlihat sebuah simbol yang di buat terbalik. Dan juga terlihat bahwa buku yang di pegang sang pria memiliki simbol aneh di depan sampul buku tersebut. Karena merasa ada yang salah dengan semua foto-foto tersebut, jeremy pun bertanya kepada lacunar. "Apa maksud dari semua foto-foto ini? Dan siapa orang yang berpakaian seperti seorang pemuka agama di foto ini? Dan dari mana kau mendapatkan seluruh foto dan surat-surat ini?" Tanya Jeremy, lacunar tidak menjawab satu pun pertanyaan dari Jeremy, ia hanya menjulurkan tangan nya. Ia menunjuk salah satu surat yang ada di dalam kotak tersebut. Jeremy mengambil surat tersebut; di dalam surat itu terlihat nama seseorang, Nama-nama tersebut adalah nama pengirim dan penerima surat itu. Tertulis di sana yang mengirim surat itu adalah grand duke werleyn. Dan yang menerima surat itu adalah seorang pria bernama black; Sudah jelas bahwa nama black sendiri bukan lah nama asli si penerima, di sana tertulis bahwa grand duke memiliki janji temu dengan si black itu di gedung terbangkalai yang ada di dalam foto; Di sana juga tertulis sebuah rencana pembunuhan, ya rencana itu adalah rencana pembunuhan si tua duke Marley. Semua kejadian penembakan ayah Jeremy terpampang jelas di sana, dan ada satu rencana lain lagi yang di bahas di dalam surat tersebut, yaitu perencanan penangkapan kedua pasangan buron leovandrio, di sana sudah di rencana kan dengan rapi di dalam surat itu. Mereka berdua sengaja di pancing ke acara pernikahan Jeremy. Mereka juga adalah korban si black.
"Kalau kau berpikir bahwa pria itu sedang memimpin doa—kau salah besar, pria itu sebenarnya sedang membacakan sebuah aturan perjanjian. Aku tidak tahu isi perjanjian itu dan perjanjian itu di tunjukkan untuk siapa. Yang jelas pria itu bukan sedang memimpin doa—dia tidak sesuci itu." Setelah diam untuk beberapa waktu—akhirnya si pangeran tomat berbicara juga. Sekarang Jeremy mengerti mengapa buku yang di pegang si pria berbentuk sangat aneh. "Aku ingin bertanya sedikit, kalau ayah ku di tembak—mengapa suara tembakan terdengar dari arah balkon. Bukan kah senjata api sekarang tidak bisa menjangkau dari jarak setinggi itu?"
"Pak, umur mu ini berapa? Suara tembakan itu bergema—bukan terdengar dari arah balkon. Kalian para orang tua dan anak muda memiliki pendengaran yang tidak baik, tembakan itu berasal dari samping kanan pria tua itu. Setelah di perhatikan dengan seksama—pria tua itu sebenarnya di tembak dari arah kanan, bisa di bilang itu berasal dari pintu menuju lorong di dekat nya. Mungkin karena faktor ruangan yang besar dan pada saat itu kondisi ruangan tersebut sangat berisik, para tamu dan termasuk diri mu mendengar tembakan tersebut dari arah balkon. Yaa, awal nya aku mengira hal yang sama, akan tetapi setelah membaca surat yang di terima ayah ku di malam itu, aku jadi mengerti mengapa mereka memilih waktu pernikahan mu untuk membunuh si pria tua itu. Alasan nya simpel, itu karena semua orang pasti nya tidak akan berfokus kepada si pria tua, melainkan semua mata akan tertuju kepada diri mu dan kakak ryuka. Dan para penjaga yang di tugas kan untuk menjaga lingkungan acara tersebut hanyalah dua orang; dan dua orang ini hanya berjaga di pintu depan. Semua penjaga yang lain di tugas kan di luar lingkungan acara di adakan. Mereka semua di suruh oleh ayah ku untuk berjaga di depan, tepat nya di gerbang kediaman keluarga kalian."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐞𝐚𝐭𝐡 𝐒𝐢𝐥𝐞𝐧𝐭 𝐎𝐧𝐞
Mystery / Thriller⚠️warning⚠️ cerita ini hanya cerita fiksi belaka, jika ada kesalahan kata mohon dimaafkan. cerita ini berkisah tentang seorang bangsawan bernama Jeremy, ia memiliki banyak teman. hidup nya sangat indah dan tertata rapi. kisah hidup nya sangat menar...