42-the end of everything?

5 0 0
                                    

Sang ayah mulai merasa ketakutan. Semua orang telah bersiap untuk menangkap nya.

"Bagaimana bisa kau.." Sarvya berjalan keluar dari ruangan itu. Wajah nya terlihat sangat lelah dan kecewa akan hal yang telah ayahnya lakukan.

"Lebih baik singkirkan dia dari sini. Kalian lihat kan—tuan kalian sudah muak dengan wajah nya. Bawa ia keluar!" Jerry menyusul adik nya.

Malam, sungguh sunyi. Sarvya memutuskan untuk pergi keluar, ia tidak memperdulikan luka yang berada ditubuhnya. Ia hanya ingin menenangkan diri nya saat ini.

"Di luar sangat dingin. Obatilah luka mu itu, walaupun kau sudah meminum obat penawar nya—itu tidak akan menjamin jika kau akan sembuh total." Ucap Jerry.

"Aku belum meminum nya, benda itu berada ditangan musuh. Jangan berusaha untuk mengambilnya demi diri ku."

Jerry menatap wajah pucat sang adik. Pria itu berdiri dari duduk nya, ia tersenyum kearah sang kakak.

Sarvya sangat menyukai bulan sejak ia masih kecil. Ia sering kali, pergi kehutan yang berada di dekat kediaman mereka untuk sekedar menikmati bulan disana. Terdapat sebuah aliran sungai di sana. Di dekat sungai itu—terdapat sebuah batu besar yang biasanya diduduki sang adik sambil menikmati cahaya rembulan yang terpantul di air sungai tersebut.

Dan sekarang mereka berdua sedang berada di sana. Sang adik berjalan kearah aliran sungai yang deras itu; malam itu hujan turun dengan sangat lebat. Membuat arus sungai menjadi sangat deras.

Pemuda itu sekali lagi tersenyum kearah sang kakak. Ia mengucapkan salam perpisahan dalam bahasa Yunani.

Sang kakak tidak mengerti bahasa Yunani, Ia berpikir bahwa sang adik memanggilnya untuk datang ke sana.

Belum sempat Jerry berdiri, sang adik sudah lebih dulu menceburkan tubuh nya kedalam aliran sungai itu. Tubuh nya hanyut dalam hitungan menit.

Jerry memanggil seluruh pasukan nya untuk mencari tubuh sang adik.

***

Malam, seorang pemuda bersama beberapa temannya—sedang pergi mencari ikan di aliran sungai yang berada tidak jauh dari desa mereka.

Saat sedang sibuk mencari ikan, salah seorang dari mereka—melihat ada tubuh manusia, tergeletak tak berdaya di pinggiran sungai.

Ia segera berlari mencari teman-temannya untuk memberitahu berita penting itu.

"Teman-teman... Aku menemukan tubuh seseorang di pinggiran sungai di sana!!" Ucap nya.

Mereka semua segera berjalan kearah lokasi yang diberitahu oleh teman mereka itu.

Sesampainya mereka di sana, benar saja — ada tubuh seorang pria di sana. Tergeletak tak berdaya dengan pakaian dan tubuh yang sudah basah kuyup.

"Ayo bantu aku membawanya. Bawa dia ke rumah pemimpin desa."

Mereka pun membawa tubuh orang yang mereka temukan itu dengan wajah yang tertekan.

Orang yang mereka temukan itu, adalah seorang pria. Ia sangat tinggi; tinggi nya pada saat itu sekitar 184cm. Badan nya juga cukup berat, mengingat tinggi badan nya itu yang hampir menyamai pilar sebuah rumah.

Mereka mengangkat pria itu bersama-sama, sekitar ada 4 orang yang mengangkat tubuh pria itu. Meskipun merasa sedikit terbebani, mereka semua tetap dengan sabar membawa tubuh pria itu menuju ke dalam desa mereka.

"Pria ini sangat berat, ia juga sangat tinggi. Dari mana ia berasal?" Tanya salah seorang dari mereka.

"Mana aku tahu, seperti nya ia berasal dari kediaman keluarga Beonatte — mengingat sungai ini juga mengalir melewati hutan yang berada di dekat kediaman mereka. Aku dengar keluarga Beonatte sedang berperang — sepertinya ia adalah salah satu prajurit yang di buang ke aliran sungai ini." Jelas salah satu dari mereka.

𝐃𝐞𝐚𝐭𝐡 𝐒𝐢𝐥𝐞𝐧𝐭 𝐎𝐧𝐞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang