12-death

9 1 0
                                    

Hanya mengangguk atas pernyataan mengejutkan itu. Setelah beberapa saat berbincang dengan Jeremy—Evan pun segera berpamitan dengan Jeremy dan George karena ia memiliki beberapa pekerjaan yang harus ia urus. Tak berselang lama setelah Evan pergi dari sana, muncul lacunar yang sedang menggendong Vincent di tangan nya. Di belakang nya ada Jack yang menyeret seorang pria tua dan wanita tua.

"Tadi aku sedang pergi jalan-jalan di sekitar kota, tiba-tiba saja kedua pasangan tua yang kemarin kita incar memunculkan diri di hadapan ku, karena aku tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan emas—jadi aku langsung saja menyuruh Jack dan pelayan ku yang lain untuk menangkap nya." Lacunar berbicara sambil memakan sebuah permen, itu membuat ucapan nya tidak terlalu terdengar dengan jelas.

Kedua pasangan tua itu menangis dan meminta pengampunan kepada Jeremy. Merasa bahwa permintaan pengampunan mereka tak di dengar  kan oleh Jeremy mau pun lacunar—mereka pun meminta pengampunan kepada George yang pada saat itu sedang terduduk di kursi nya. George yang di mintai permintaan itu segera mengambil kayu yang ada di samping nya, ia memukul tubuh si pria tua. Tangan sang pria tua yang sebelum nya berada di kaki George kini telah berpindah ke tanah karena menahan tubuh nya yang di dorong menggunakan kayu. George melemparkan tatapan jijik kepada kedua orang tua itu—tak memberikan sedikit pun rasa kasihan di dalam nya.

"Kalian para orang tua memang suka memanfaatkan kekurangan orang lain? Sungguh tidak manusiawi, akan tetapi setelah ku ingat-ingat kembali—kalian bukan lah seseorang yang memiliki hati nurani, jadi ya wajar saja jika kalian tidak dapat bersimpati terhadap kekurangan orang lain." Ucap lacunar.

George tidak ingin pergi ke dalam kediaman, ia tetap bersikeras agar bisa menyaksikan hukuman untuk kedua manusia yang tak memiliki hati nurani itu. Jeremy menyeret kedua orang itu menuju kedalam ruangan bahwa tanah khusus. Di sana kedap suara, tak memiliki celah untuk suara dari dalam keluar kepermukaan. George di duduk kan di sebuah sofa di tengah-tengah ruangan. "George, apakah kau mau mencoba untuk mencambuk seseorang untuk pertama kali? Ini akan menyenangkan." Lacunar menawarkan kepada George untuk mencambuk kedua pasangan tua itu terlebih dahulu.
George mengangguk setuju, lacunar memberikan alat cambukan kepada George. Jeremy menyeret sang pria tua kehadapan adik nya yang telah siap dengan cambukan di tangan kiri nya.

George tersenyum kearah si pria tua, menampakkan sisi kedua dari diri nya yang terkenal lembut dan penurut. Sekarang sang pria tua menyesal menganggap George sebagai anak polos yang baik hati, anak itu telah melayangkan tiga cambukan kearah tubuh nya. Jeremy dan lacunar hanya menonton dari kejauhan, si wanita tua di gantung oleh lacunar di langit-langit ruangan bawah tanah. Terlihat wanita tua itu seperti sebuah ornamen yang bergelantungan di langit-langit ruangan gelap itu. Lacunar mengambil sebuah anak panah dari salah satu box di dekat nya. Ia membidik tali yang mengikat kedua tangan sang wanita tua.

BRUKK!!!

Wanita itu terjatuh tepat di depan George dan si pria tua, lacunar dan Jeremy yang melihat hal itu awal nya saling bertatapan—tak percaya bahwa bidikan lacunar berhasil mengenai tali yang menggantung sang wanita tua. Kedua manusia itu sekarang sok berlagak bersimpati akan hal yang terjadi kepada si wanita tua. George yang melihat hal itu segera memandang kearah si pria tua, ia membuat ekspresi sedih yang sangat bagus—air mata nya keluar, semakin menambah kesan simpati di dalam nya. "Pak, maaf.... Aku kira anak panah itu tidak akan mengenai istri mu." Ucap lacunar, sang pria langsung menatap nya tajam. "Kau gila!!! Kau berpikir bahwa nyawa manusia itu mainan!!!" Jawab sang pria tua, air mata nya keluar.

"Lalu menurut mu, bagaimana dengan nyawa-nyawa para wanita dan anak kecil yang kau perjual beli kan di pasar gelap? Pak.... Jangan sok suci, aku jijik melihatnya. Para wanita dan anak-anak itu tidak bersalah, apa lagi anak-anak yang tak memiliki dosa itu. Kau menjadi kan mereka bahan tontonan para babi-babi penuh nafsu itu. Setidaknya aku tidak melemparkan istri dan anak perempuan mu ke dalam kandang manusia-manusia penuh nafsu. Pak, kau terlalu munafik—di setiap pidato acara kebangsawanan kau selalu berbicara seakan-akan kau adalah seseorang yang paling suci di dunia ini.
'Aku akan menjunjung tinggi derajat wanita dan anak-anak terlantar.' Aku rasa kalimat-kalimat itu tidak terbukti kenyataan nya. Aku membawa salah satu anak kecil dan wanita muda yang lolos dari perdagangan manusia yang kau lakukan itu." Jeremy menunjuk kearah pintu di sisi kanan ruangan bawah tanah, di sana muncul seorang anak kecil dan seorang wanita muda.
"Lama tak berjumpa pak... Aku tidak akan pernah melupakan semua hal yang telah kau lakukan kepada ku dan adik ku. Tenang, kami akan bersaksi untuk mu... Berkata dengan jujur bahwa kami sudah menganggap mu sebagai ayah kami sendiri." Ucap sang wanita muda, lacunar segera memberikan mantel nya kepada wanita itu. "Lihat lah dia, walapun kau sudah membuat nya di perkosa dan di pukuli.... Dia tetap memanggil mu sebagai ayah, kau beruntung karena telah mengadopsi nya pak. Akan tetapi apakah ia akan bersaksi untuk ayah nya, atau untuk nama baik nya. Semoga beruntung" ucap si pangeran tomat, si pria tua di seret oleh sekelompok orang-orang yang di kirim oleh keluarga Clarvonocs.

——*——

Beberapa minggu kemudian, sang pria tua telah di hukum atas kejahatan nya. Orang yang mengadili nya adalah cristian. Semakin tahun, semakin berubah pula jalan kehidupan yang di tempuh oleh para pemuda-pemuda itu.
"Tak ku sangka, orang yang dulu nya di anggap tidak tahu apapun—sekarang malah menjadi seseorang paling penting di dalam hukum sekarang. Tapi aku sedikit terkejut, pria malang itu di hukum mati. Bar-bar sekali para orang-orang dari Kekaisaran." Ucap Nathan, cristian berbalik untuk memandang sahabat nya itu. "Hukuman untuk para kelompok dari organisasi itu telah di tentu kan sesuai dengan ke dalam mereka di dalam tanah." Ucap cristian, sekarang mereka sedang berada di ruangan khusus yang di buat oleh Jeremy. "Jadi si pak tua brond telah kita tangkap, sekarang kita akan menangkap yang mana lagi?" Tanya lacunar kepada Jeremy, Jeremy segera melemparkan sebuah berkas. Di sana tertulis nama seseorang, Anna. Cristian yang membaca nama anna terdapat di berkas itu, menjadi sangat marah. Ia segera berjalan menuju kursi yang di duduki oleh Jeremy.

"Aku tahu ini berat untuk mu dan putri mu, akan tetapi ia terlibat akan masalah ini. Tenang kita tidak perlu membunuh nya atau pun menyeret nya kedepan hukum. Kita hanya akan bertanya, akan  tetapi jika ia tidak menjawab pertanyaan ku.... Maaf cristian, aku tidak bisa menjamin keselamatan nya." Lacunar yang sebelum nya dalam kondisi tertidur di sofa empuk, kini berubah posisi menjadi berdiri—berjalan menghampiri Jeremy. Anak itu tersenyum, menunjukkan tatapan dingin yang sudah lama hilang dari tatapan mata nya. Ia mendorong Jeremy kearah tembok, mengangkat tangan nya menuju leher pria tersebut. "Kau sudah berusaha dengan baik kan...." Bocah itu mencekik Jeremy, Nathan dan cristian segera mencoba menarik tangan nya. Eva yang melihat hal itu segera memanggil Jack pelayan terpercaya lacunar.

"Sekarang biar kan aku yang mengambil kendali, kau harus beristirahat tuan. Biar kan adik sepupu mu yang baik ini mengantikan mu untuk saat ini saja."

Lacunar kini telah duduk di kursi pemimpin kelompok, menaikan kaki nya keatas meja gagah itu. Sekarang di depan meja itu telah berdiri seorang wanita. Ia adalah anna, anna hanya memandang kearah lacunar. Anak itu sekarang sedang mengelus bulu kucing kesayangan nya. "Hai, nyonya Clarvonocs—sudah lama tak bertemu, bagaimana kabar mu dan anak-anak mu. Aku dengar kau dan cristian beberapa hari belakang memiliki beberapa masalah internal keluarga. Itu membuat kalian pisah rumah kan? Hah.... Itu memang sangat menyakitkan." Ucap lacunar, anna segera berjalan untuk mendekati meja di depan nya. "Ke inti nya saja, kau ingin aku membicarakan tentang organisasi itu kan? Sudah berapa kali ku bilang bahwa diri ku tidak ada sangkut paut nya dengan organisasi itu!! Kenapa kalian selalu bersikeras!?" Ucap wanita itu berteriak kepada lacunar, lacunar segera memperbaiki cara duduk nya—memajukan kursi nya agar lebih dekat kearah meja. "Nyonya... Santai lah, aku hanya ingin berbincang ringan dengan mu. Duduk lah di sana, mari kita mengobrol santai tentang keluarga mu." Anna mengikuti ucapan lacunar, ia duduk di kursi depan meja.

"Bagaimana kondisi rumah tangga mu dan cristian? Oh ya, dan bagaimana kondisi anak-anak mu? Apakah mereka baik-baik saja?" Tanya lacunar kepada anna, anna segera berbicara. "Ya... Awal nya aku dan dia memiliki rumah tangga yang hangat, akan tetapi semenjak kalian membuat kelompok ini..... Dia menjadi seseorang yang lain. Aku mohon hentikan, ini sangat beresiko. Kalian bisa saja di habisi oleh mereka." Jawab anna, lacunar tersenyum—senyuman nya yang mengerikan telah kembali setelah beberapa tahun lama nya. Lacunar segera memberikan sebuah kertas kehadapan anna. "Anna, kau seperti nya mendesak ku untuk membahas hal ini. Aku tahu perasaan mu itu—akan tetapi semua ucapan mu itu hanya lah omong kosong, kau lah yang meninggalkan cristian tanpa meninggalkan sedikit pun jejak. Dan satu hal lagi anak kalian sekarang berada di tangan pemimpin organisasi itu kan? Ngomong-ngomong, sejak kapan kami semua memberitahu mu tentang kelompok ini. Kami semua sudah setuju bahwa orang-orang seperti diri mu tidak akan kami percayai sampai kapanpun untuk mengetahui hal ini. Istri Jeremy saja tidak mengetahui hal ini, apa lagi diri mu—nyonya." Ucap lacunar, anna yang mendengarkan hal itu awal nya hanya tenang saja—akan tetapi setelah membaca semua isi dari kertas yang di lempar kan lacunar kepada nya, anna terdiam sesaat.

"Kau benar-benar gila lacunar werleyn!!!" ___

𝐃𝐞𝐚𝐭𝐡 𝐒𝐢𝐥𝐞𝐧𝐭 𝐎𝐧𝐞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang