35-incident?

3 1 0
                                    

Besok nya, tempat pukul 12 pagi—telah terjadi nya keributan di depan kantor NE.

Semua warga menerobos masuk, mereka semua menghancurkan gerbang masuk NE.

Semua petugas dan staff berhamburan keluar dari gedung melewati pintu belakang.

Semua anggota pengamanan dari RSP dan CLC pun mulai mendatangi kantor utama NE.

Snow dan sarvya keluar dari gedung setelah kerusuhan di luar sudah dirasa cukup mereda.

"Baik, ada apa ini? Apakah kalian sudah menemukan alasan nya?" Tanya sarvya kepada salah satu anggota nya.

Pemuda itu berbisik, ia mengatakan bahwa semua kejadian itu berasal dari anak laki-laki kevin.

Sarvya berjalan menghampiri snow yang sedang berdiri tegak di depan pintu gedung. Ia dengan pelan melangkah kan kaki nya.

"Anak itu sudah mulai menunjukkan sikap asil nya."

Snow tertawa kecil, ia membuka penutup wajah nya.

Semua orang terkejut, begitu pula anggota NE, RSP dan CLC.

NE sendiri memiliki aturan terhadap identitas setiap anggota nya. Dikarena kan mereka adalah tim khusus, hal hasil setiap identitas mereka hanya akan di ketahui oleh pihak departemen, juga keluarga dan bangsawan.

"Dasar keras kepala, Mengungkapkan identitas secepat ini, Dasar orang gila."

Sarvya mundur, ia kembali masuk ke dalam gedung.

"Tarik pria itu untuk masuk kembali ke dalam gedung, jangan sampai ia mati disini. Kita masih membutuhkan nya."

Sebelum pria itu hendak bergerak untuk menghampiri snow, snow telah berjalan dengan mandiri untuk masuk ke dalam ke gedung.

Pintu dikunci dengan rapat, yang tersisa di dalam ke gedung itu adalah para pimpinan dari setiap tim.

Black dan guryn sedang bersantai duduk menyadar kepada dinding di dekat tangga. Mereka berdua sedang sibuk dengan dunia nya sendiri — tidak menghiraukan kericuhan yang telah terjadi di depan.

"Bisa kah kalian membantu kami sedikit? Jangan hanya bersantai di sana." Ucap kaye.

Kedua nya pun langsung berdiri dan menghampiri teman-teman mereka.

"Masa tidak akan langsung tenang kawan, aku mulai lelah dengan masalah ini. Bagaimana jika salah satu dari kita pergi menyelinap pergi ke luar dan menangkap si kelinci hitam itu." Saran kaye, semua orang memandangi pria itu serius.

"Sarvya, kau saja yang pergi. Aku akan menyuruh salah satu anggota kita untuk melindungi, mu menuju jalan keluar pintu belakang."

Semua orang menganggukkan kepala mereka, sarvya menghela nafas nya sesaat.

"Baik lah, aku akan pergi."


***

Gang jalan yang gelap, genangan air dimana-mana. Sarvya berjalan mengikuti arah jalur gang sempit.

Penerangan pria itu hanya lah cahaya bulan, ia mengikuti arah jalan itu menuntun nya.

"Bagaimana ini? Aku sudah tidak bisa menahan nya lagi."

Sarvya mendengar sebuah suara seorang pria dewasa. Ia membalikkan tubuh nya kearah sisi kanan nya.

Ia terlalu sibuk melihat kearah depan, sampai-sampai ia tidak menyadari bahwa ia telah melewati satu gang kecil yang menuju ke arah sebuah bar.

Sarvya berjalan ke arah sana, ia mengurungkan niat nya untuk sementara waktu.

Ia memandangi setiap orang yang ia lewati, ia menutupi sebagian wajahnya menggunakan sebuah sapu tangan.

𝐃𝐞𝐚𝐭𝐡 𝐒𝐢𝐥𝐞𝐧𝐭 𝐎𝐧𝐞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang