Setelah beberapa hari berlalu, Semua orang mulai kelelahan. Setiap orang telah mencoba untuk mencari tahu mengenai masalalu pangeran ke 7.
"Ini sudah lewat 11 hari, bagaimana ini?!!"
"Kenapa tidak kalian semua tidak mencoba untuk menggeledah kediaman ibuku saja? Ayah lupa, pangeran ke 1,2 dan 7 berasal dari atap yang sama dengan istri mu?" Ucap Alciven.
Sang ayah berjalan kearah putranya, pemuda itu sedang asik memakan sebuah buah anggur dan jeruk. Ia memandang wajah sang ayah dengan tatap memelas.
"Mengetahui sesuatu tetapi tidak ingin berbicara apapun?! Kau ini sedang mempermainkan kami?!!"
"Tenang lah, aku hanya baru mengingatnya sekarang. Lagi pula, hanya lewat 11 hari."
Alciven berdiri, ia berjalan kearah Raphael.
"Coba lah untuk bertanya kepada kakak mu itu, ia memiliki informasi yang kalian inginkan."
Pemuda itu berjalan pergi, meninggalkan semua orang didalam ruangan rapat.
Raphael memanggil saudaranya ke kediaman Marley. Sang kakak memakai sebuah jubah hitam, ia dikawal oleh beberapa penjaga kediaman Beonatte.
"Ada apa memanggilku? Apakah ada masalah serius?" Tanya sang kakak kepada adiknya.
"Kau, apakah mengetahui informasi mengenai pangeran ke 7?"
"Alciven sudah memberitahuku bahwa kau akan mempertanyakan hal ini nanti. Saat ini, yang paling terpenting adalah—dimana kalian menyimpan mahkota pangeran ke 7?!!"
Raphael menuntun sang kakak untuk menuju ke ruangan rapat. Disana telah menunggu Nathan, Cristian, Evan dan Louis.
Evan menyerah mahkota itu kepada Rael.
"Untung saja belum diambil oleh mereka, kalian—dengarkan aku, mahkota ini adalah petunjuk pertama. Ruangan gelap yang dimaksud ditulisan yang berada dimahkota ini adalah ruangan gudang tempat benda ini disimpan. Sedangkan pintu gelap pemuka, itu adalah pintu tersembunyi yang berada dikamar pangeran ke 7.
Rumah harimau, berjalan menyusuri hutan—rumah harimau yang dimaksud disini adalah, rumah yang berada ditepi hutan yang dibangun oleh pangeran ke 2 sebagai hadiah ulang tahun untuk pangeran ke 7. Sedangkan hutan yang dimaksud — adalah hutan tempat rumah itu dibangun.
Bertemu dengan dewi—maksud dari kalimat ini adalah, patung-patung wanita bangsawan yang berada di istana terdahulu. Patung-patung itu disimpan dibawah tanah." Jelas Rael panjang lebar.
"Tapi, istana terdahulu — sudah lama hancur, sudah menyatu dengan tanah. Bagaimana bisa kita menemukan kamar pangeran ke 7?"
"Pintu kamar yang ku maksud, berada di kediaman keluarga werleyn."
Semua orang tekejut, akan tetapi mereka tetap mencoba untuk fokus. Louis memerintahkan beberapa penjaga kediamannya — untuk mengecek ruangan bawah tanah kediaman mereka.
Sedangkan Nathan memerintahkan bawahannya untuk mencari patung-patung wanita bangsawan yang dimaksud oleh Rael.
Cristian, disisi lain—segera terjun ke wilayah tempat rumah khusus pangeran ke 7 dibangun.
Semua orang mulai berpencar, sedangkan George—dengan santainya ia mengambil sebuah kue yang telah dipotong dengan rapi.
"Apakah kau tidak akan membantu mereka?" Tanya Rael.
"Aku sudah mengirimkan orang-orang ku untuk pergi mencari salah satu pelayan yang dulunya melayani pangeran ke 7. Aku dengar wanita tua itu masih hidup, disuatu tempat yang jauh."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐞𝐚𝐭𝐡 𝐒𝐢𝐥𝐞𝐧𝐭 𝐎𝐧𝐞
Mystery / Thriller⚠️warning⚠️ cerita ini hanya cerita fiksi belaka, jika ada kesalahan kata mohon dimaafkan. cerita ini berkisah tentang seorang bangsawan bernama Jeremy, ia memiliki banyak teman. hidup nya sangat indah dan tertata rapi. kisah hidup nya sangat menar...