Malam hari, tepat nya pada tengah malam.
Ketukan pintu terdengar melewati lapisan tipis pintu kayu. Siluet tiga pria dewasa terlihat, tubuh mereka memiliki postur yang tegap—menciptakan kesan seseorang yang memiliki kepribadian sangat tegas dan memiliki pendirian yang tinggi.
"Yang mulia, ada apa anda pergi kesini semalam ini? Apakah ada sesuatu yang bisa hamba bantu?" Tanya seorang pria tua.
Ketiga pria itu melangkah maju masuk kedalam rumah gubuk tua.
Di sana terlihat ada seorang wanita tua, sedang terbaring lemas di kasur yang sangat tidak nyaman untuk di tiduri.
"Ambil ini, jika ada sesuatu yang kau butuhkan — jangan sungkan untuk datang ke istana. Kau bisa mendatangi snow atau pun diri ku."
Sang pria tua pun berlutut di depan ketiga pria itu. Salah satu dari mereka berjongkok.
"Tidak perlu memberikan hormat guru, kau adalah salah satu guru yang paling berjasa bagi kami di akademi dulu."
Sang pria tua pun memeluk pria yang berada di depan nya itu.
Ketiga pria itu adalah anggota utama di NE; yaitu snow, black dan sarvya. Ketiga manusia itu memiliki rutinitas untuk datang ke rumah kayu di area hutan yang di miliki oleh keluarga werleyn.
Si pria tua adalah guru dari ketiga pemuda itu, si pria tua sudah tidak bertugas lagi; ia di keluar kan dari jabatan nya dan juga pekerjaan nya karena ia melakukan suatu pelanggaran ketika sedang melaksanakan tugas.
Ia memiliki sebuah reputasi yang sangat bagus dulu nya di kepolisian, akan tetapi karena suatu kesalah pahaman kecil — ia harus di keluar kan paksa dari pekerjaan nya.
Ia hidup bersama istri nya, mereka berdua tidak memiliki anak—dan hal itu sempat membuat si istri merasakan kesedihan yang amat dalam.
Akan tetapi kesedihan itu hanya berlangsung sementara, semenjak ketiga pemuda yang aneh itu masuk kedalam kehidupan kedua pasangan suami istri tersebut—mereka berdua merasa kekosongan kehidupan mereka karena tak memiliki anak, sekarang telah terisi oleh ketiga anak aneh tersebut.
Snow, black dan sarvya, sudah menganggap kedua orang tua itu sebagai orang tua mereka yang kedua.
Ketika mereka masih menjadi anak murid di Akademi, ketiga nya sering kali menghabiskan waktu bersenang-senang di rumah guru mereka tersebut.
"Tenang lah, kami ini adalah anak didik mu. Kami telah belajar banyak hal dari diri mu—ini adalah salah satu bentuk terimakasih kami kepada mu guru. Walaupun tidak bisa membalas semua jasa mu yang sangat berarti itu." Ucap black, kedua teman nya mengangguk serempak.
Sang guru mengelus rambut murid-murid nya itu satu persatu.
***
Aktivitas yang sangat melelahkan, semua orang sibuk malam ini.
Mengurusi kasus si tua mantan tetua dan juga mengurusi urusan si tua kevin—benar-benar membuat mereka semua kewalahan.
Pekerjaan yang tidak pernah ada habis nya, sering kali membuat mereka semua mengeluh.
Pimpinan dan wakil pimpinan kini terlihat sedang berjalan gagah melewati sekelompok anggota mereka yang terlihat seperti mayat mati.
Kedua nya berjalan dengan wajah yang sangat segar.
"Lihat lah mereka berdua, kita sedang tersiksa disini—mereka berdua malah bersantai di tempat tidur mereka yang empuk itu!" Keluh salah satu junior.
Seniornya yang pada saat itu sedang memimpin adik-adik nya itu — seketika melebarkan mata nya, menatap sang adik dengan tatap tajam dan tak percaya.
Sarvya dan snow tidak menggubris ucapan pahit dari anggota mereka tersebut. Kedua nya tetap terus berjalan dengan tegap kearah ruangan kerja nya masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐞𝐚𝐭𝐡 𝐒𝐢𝐥𝐞𝐧𝐭 𝐎𝐧𝐞
Mystery / Thriller⚠️warning⚠️ cerita ini hanya cerita fiksi belaka, jika ada kesalahan kata mohon dimaafkan. cerita ini berkisah tentang seorang bangsawan bernama Jeremy, ia memiliki banyak teman. hidup nya sangat indah dan tertata rapi. kisah hidup nya sangat menar...