"Jennie!"
Aku menoleh mendengar Lucas memanggil namaku, dia tampak berlari santai dari arah parkiran motor, di utara, ke tempat Jerico menaruh mobil yang terletak di sebelah barat. Jerico dan aku baru tiba di sekolah. SMA Cenderawasih mulai dipenuhi anak didiknya saat kami datang.
Lucas menangih janji, "Jenn, kemarin kok kamu gak dateng?"
Aku melihat ke sepatu putihku, beralasan, "Maaf, aku lupa."
Jerico mencubit daguku sehingga aku menatap Lucas, "Buat apa lo nunduk?"
Lucas menepis tangan Jerico dari daguku dan memperingati, "Gak usah nyentuh dia!"
Jerico menatap Lucas datar tapi dia berkata padaku, "Siapa yang bakal elo turutin, Jenn?"
Daripada mendengar mereka berkelahi, lebih baik aku pergi. Baru selangkah aku berjalan, dua kakak tiriku yang tidak tahu diri menahanku. Ini berat, aku tentu setuju dengan Lucas yang melarang Jerico menyentuhku tapi Jerico dan aku sudah membuat kesepakatan, yang meski merugikanku, tapi harus kujalani.
"Jenn, tunggu!"
Tangan kiriku dipegang Lucas.
"Lo mau ke mana?"
Tangan kananku dicengkeram Jerico.
Mereka melakukannya secara berbarengan. Ada apa sih dengan kalian para kakak tiri? Menyebalkan!
Membuat moodku rusak aja.
"Gue ada di sekolah, mau ke kelas buat belajar," jawabku sambil menatap Jerico, lalu beralih memandang Lucas, "Kak Lucas, nanti lagi ya. Aku belum ngerjain pr."
Jujur saja aku malas berurusan dengan mereka berdua. Sudah cukup aku tersiksa oleh Jerico ketika berada di rumah. Kuharap Lucas memaklumi alasanku sehingga Jerico juga tidak akan membuat ulah yang harus aku tanggung di sekolah.
"Aku anter ke kelas ya, Jenn," tawar Lucas sambil tersenyum manis.
"Dia gak buta sampe harus dianterin ke tempat yang dia udah hapal di mana letaknya," tukas Jerico sambil melirikku penuh peringatan.
Aku sangat gregetan.
"Jennie emang gak buta tapi gue kangen pengen liat dia natap mata gue lagi," sergah Lucas tajam. "Lo ngapain Jennie sampe dia tertutup sama gue?"
"Yakin lo mau tau?" tanya Jerico dengan nada main-main.
Jantungku berdebar kencang. Aku merasakan berada dalam bahaya jika sekali lagi Jerico mengeluarkan suara. Satu sisiku yang lain tidak ingin Lucas mengetahui bahwa Jerico dan aku sudah tidur bersama.
"Bilang sama aku, Jenn, kalo manusia ini berbuat sesuatu yang buruk sama kamu," kata Lucas padaku.
Aku tidak bisa mengatakannya atau mamahku akan diumpankan oleh Jerico ke teman-temannya yang berengsek malam ini.
"Kak Lucas terlalu berlebihan. Aku cuma badmood karena lagi dapet aja, gak ada hal lain," jawabku sambil tersenyum tipis. "Kalau mau ikut ke kelas, yaudah jalan aja."
Aku takut Lucas akan semakin mendesak Jerico hingga menyebabkan Jerico hilang kesabaran dan mengatakan bahwa kami telah tidur bersama pada Lucas. Aku akan sulit membela diri jika aku dirudapaksa, karena Jerico punya video saat aku terhanyut oleh jebakannya dalam meniduriku.
Aku butuh Lucas untuk memanasi Celine karena kakak kembarnya lebih menyayangi adik tirinya dibanding dirinya. Sebenci apapun Lucas pada Celine tidak mengubah fakta bahwa mereka memiliki darah yang sama. Jika Lucas melihat sendiri Jerico itu pria yang bejat, mungkin dia akan menghalangi Celine untuk terus menyukai Jerico.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Tiriku Villain
Teen FictionTAMAT Season 1: Cinta yang penuh manipulasi dan konflik keluarga. Ada banyak alasan kenapa Jerico melakukan hal hina itu pada Jennie, akan tetapi Jennie tidak pernah sampai pada kesimpulan kalau ternyata Jerico sangat mencintai dirinya. Bahkan peras...