Mark?

53 4 0
                                    

Renjun masuk kelas. Pandangannya langsung tertuju pada meja Jeno. Mejanya hari ini kosong. Kemana dia? Biasanya Jeno sudah duduk dengan banyak buku yang dia jejerkan di atas meja.

Renjun hendak bertanya pada teman kelasnya, tapi urung. Jeno hanya berteman dengannya dan Yangyang saja. Mereka semua pasti tak tahu dimana Jeno.

Istirahat pertama.

Renjun menyendok nasi goreng yang sudah dingin ke mulutnya. Itu bekal yang disiapkan bunda.

"Lo tau Jeno kan Chan?" Tanya Yangyang.

"Tau."

"Lo tau nggak Jeno kenapa nggak masuk sekolah?"

"Bukannya lo berdua sekelas sama dia ya? Kenapa nanya gue?"

"Ya siapa tau lo tau. Kita berdua soalnya nggak tau."

Tak ada obrolan setelah itu. Haechan sibuk dengan tugasnya yang dia lupakan semalam. Renjun yang masih fokus menghabiskan nasi gorengnya. Sedangkan Yangyang yang masih bertanya-tanya kenapa Jeno tak masuk sekolah.

Ponsel Haechan berdering, ada telpon masuk. Haechan mengangkat telponnya.

Tak banyak obrolan, hanya hah? hah? dan hah saja. Lalu Haechan pergi tanpa memberitahu pada Renjun dan Yangyang akan kemana. Dia meninggalkan mereka begitu saja.

"Si Haechan kemana?" Tanya Yangyang.

"Gak tau."

"Kaya buru-buru gitu. Kaya ada sesuatu yang penting gitu."

"Kayanya."

"Apa jangan-jangan..."

"Jangan-jangan apa?" Renjun penasaran.

"Foto lo sama Haechan pas di kamar semalem kesebar?"

Renjun membulatkan matanya, terkejut, apa Yangyang bilang. Oke, sabar Jun jangan emosi.

"Ikut gue." Ucap Renjun sambil menarik seragam sekolah Yangyang dengan penuh kekuatan.

Di wc sekolah. Kini Yangyang duduk di toilet sekolah tempat siswa mengeluarkan sarapan mereka menjadi kotoran. Didepannya Renjun sudah siap dengan memegang pancuran air yang siap menyembur kapan saja. Tak lupa, Renjun mengunci bilik toilet itu.

"Jelasin!"

"Jelas apaan Jun." Yangyang pura-pura tak mengerti.

"Jelasin soal foto gue sama Haechan."

"Gue cuma asal ngomong Jun."

Sruuuutttt... Air meluncur dari pancuran tepat di wajah Yangyang.

"Anying Jun, lo yang beneran aja. Gue udah mandi..."

"JELASIN!" Nada penuh dengan tekanan.

Yangyang takut sekali saat ini pada Renjun, tapi dia lebih takut jika Renjun melihat foto itu.

Foto itu memang ada. Yangyang sendiri yang memotretnya saat Renjun dan Haechan tidur. Posisi kepala Renjun ada di dada bidang Haechan. Ditambah Haechan memeluk Renjun dengan kedua tangannya. Bagaimana tidak takut Yangyang memberi tahu foto itu pada Renjun. Jika Renjun sampai melihatnya, habis nyawanya.

"Nggak ada Jun." Yangyang tak tahu lagi harus memberikan alasan apa pada Renjun.

"Ohh lo nggak mau kasih tau ya?"

Byurrrr

Oke, pagi ini Yangyang mandi dua kali. Nasib memang.

"Yangyang, kamu kenapa kaya anak kucing kecebur got gitu?" Ujar guru yang baru saja masuk ke kelas melihat Yangyang berganti pakaian dan rambutnya yang basah berantakan.

APUS | HyuckRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang