Reuni The Little Mermaid

92 7 0
                                    

Sudah 2 hari ini Renjun terlihat murung sekali. Setelah melihat bagaimana wajah ayahnya pagi itu, serasa semua hidupnya kembali terguling. Dia tak menyangka, bunda waktu itu akan memberitahunya jika ayahnya sedang ada disana. Bahkan bunda menyuruhnya membuat sepucuk surat untuk ayahnya. Meskipun dia sangat benci melihat ayahnya, tapi ini semua harus dia lakukan. Berharap ayahnya akan pergi dan tak mengganggu kehidupannya dengan bunda yang sudah tertata rapi.

"Jun, udah lah jangan sedih. Haechan ada kok, dia ada di apartemen." Ucap Yangyang yang melihat Renjun selalu murung.

"Bisa diem nggak Yang."

"Ohh oke." Yangyang ketakutan.

Seminggu lagi ujian semester, Haechan belum juga masuk sekolah. Terakhir dia kesekolah 3 hari lalu setelah dia mendapatkan dipensasi untuk 'cuti sekolah' tapi mendapatkan banyak tugas. Haechan datang ke sekolah bersama Mark, mana Renjun lihat mereka berdua.

Renjun merasa ada yang hilang, mungkin dia sedikit merindukan Haechan. Atau mungkin lebih dari sedikit. Renjun ingin sekali menceritakan kepada seseorang tentang ayahnya kemarin, tapi entah kenapa dia ingin Haechan yang pertama kali mendengarnya. Ada apa dengannya.

"Ehh jadwal ujian udah ada tuh." Ucap Yangyang pada Renjun setelah melihat grup chat di ponselnya yang mengirimkan jadwal ujian.

"Kenapa harus matematika di hari dan jam pertama." Renjun mengeluh.

"Dari pada sejarah."

"Iya juga sih."

"Emang kenapa sama matematika?" Jeno bertanya karena dia sejak tadi mendengar obrolan Renjun dan Yangyang.

"Pusing." Jawab singkat Renjun.

"Gampang kok."

"Gampang kalo ngomong doang." Yangyang yang jengah.

"Mau belajar bareng?"

Renjun dan Yangyang saling bertukar pandang.

"Emangnya lo mau gitu belajar bareng kita berdua?" Tanya Renjun.

"Boleh."

"Yakin gue boleh ikutan?" Yangyang merasa curiga jika belajar bareng ini hanya akan menjadi ajang pdkt Jeno saja.

Jeno mengangguk.

"Lo nggak kesambet atau kesurupan kan?"

"Nggak."

"Tumben mau bantu orang."

"Waktunya."

"Kenapa nggak dari dulu?"

"Males."

"Lo mah Jen, ke gue aja jawabnya, nggak, males, waktunya. Kaya mau nggak mau lo jawabnya." Protes Yangyang.

"Banyak omong lo."

"Halah, modus lo kecium. Konon mau belajar bareng, lo cuma mau bareng sama Renjun kan? Lo suka kan sama Renjun?" Oke Yangyang terang-terangan saja.

BRAKKKK... Tepat sasaran, buku lumayan tebal menghantam wajah Yangyang.

"Kenapa sih ahh, emosian banget sama gue." Ucap Yangyang sambil mengelus wajahnya.

"Lo kalo ngomong agak di rem bisa kan?" Renjun kesal selalu mendengar ucapan Yangyang yang tak ada batasan.

"Kenapa emangnya? Emang si Jeno suka sama lo."

Renjun sedikit melirik Jeno yang saat ini entah sedang apa dia melihat ke luar jendela. Tapi sesaat sebelum Jeno meliriknya balik, Renjun membuang wajahnya.

"Jadi mau kapan belajar barengnya?" Tanya Jeno.

"Besok sore?" Usul Yangyang.

"Oke."

APUS | HyuckRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang