Renjun dan Jeno

262 29 2
                                        

Jam 10, semua siswa sudah berkumpul kembali dengan makanan dan minuman mereka masing-masing. Ada beberapa dari mereka yang sama sekali tak menemukan kertas. Mereka hanya diberi dua gelas air mineral saja. Itu katanya cukup untuk membuatnya tak haus lagi sampai pukul 4 sore nanti.

Semua siswa diberikan jatah istirahat selama 1 jam. Sekalian makan. Meskipun ini sudah bukan jam nya sarapan, tapi menurut penulis mau jam berapapun makan jika dilakukan pertama kali di hari itu termasuk sarapan. Harap maklum.

Renjun duduk di luar tenda, menikmati roti bakar dan ubi bakar. Dia menemukan kertas bertuliskan ubi bakar sebelum jam 10 tadi. Jadi dia memberikan sosis bakar kepada Yangyang, itu juga karena Yangyang memaksa.

Renjun menatap di seberangnya. Ada Haechan yang tengah duduk dengan muka masam dan dua gelas air mineral di tangannya. Sepertinya dia tidak menemukan kertas.

"Chan." Panggil Renjun.

Haechan melihat Renjun di seberangnya. Haechan langsung menghampirinya.

"Lo nggak nemu kertas Chan?" Tanya Renjun.

"Kalo gue dapet mah, gue lagi makan Jun."

Renjun tertawa. Ternyata ini lah sensasi yang dirasakan Haechan ketika menggodanya. Karena beberapa alasan, Renjun memberikan roti bakarnya pada Haechan.

"Ambil." Titah Renjun.

"Beneran nih?"

"Iya. Gue udah ada nih satu. Cukup."

Haechan mengambilnya dengan senang. Dia melahapnya.

Sebenarnya Yangyang ada di samping mereka. Tapi Yangyang tak tertarik menggoda mereka setelah kepalanya pusing di pukul Renjun. Yangyang tak mau dia dijadikan samsak oleh Renjun dan Haechan jika dia menggodanya saat ini. Lebih baik, dia fokus makan.

***

Matahari naik hingga bayangan terlihat kecil. Jam 1 siang. Semua siswa sudah berkumpul di lapangan dengan baju olahraga masing-masing.

Mereka sudah dibagi kelompok berdasarkan kelas. Satu kelompok beranggotakan 5 orang.

Permainan dimulai.

Banyak permainan yang mereka mainkan, dari yang manjat-manjat sampai berguling-guling di tanah. Pakaian mereka kotor seperti petani yang baru saja membajak sawahnya.

"Anjing, muka lo jelek banget Jun." Ucap Yangyang yang baru saja melihat Renjun keluar dari kolam lumpur akibat kalah permainan.

"Lo juga sama ya anjing. Kagak ngaca banget kalo ngomong." Benar, Yangyang juga sudah habis satu muka dengan lumpur. Tadi dia jatuh dengan posisi kepala terlebih dahulu.

Mereka tertawa menertawakan wajah mereka. Agak gila.

Tawa mereka makin menjadi setelah melihat Haechan. Haechan dengan wajah kotor dan celananya yang sobek di area paha kiri membuatnya seperti orang gila. Bahkan lihat saja, rambutnya menggeragas seperti rumput. Itu benar-benar membuat Renjun dan Yangyang lemas. Lemas tertawa.

"Abis perang dimana Chan?" Renjun yang bertanya.

"Disana noh, sama anak buah Thanos."

Renjun tertawa lebih keras mendengar ketusnya Haechan menjawab.

"Celana lo ampe robek gitu Chan."

"Tuh si Karmin. Gue bilang udah gue nyerah, ehh dia tetep narik-narik celana gue. Jadi robek kan."

"Karmin?" Yangyang baru tahu ada siswa bernama Karmin di sekolahnya.

"Jaemin."

Mereka tertawa.

APUS | HyuckRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang