Haechan Vs Yangyang

45 5 0
                                    

Semua orang tak percaya mendengar suara Haechan. Orang yang selalu pecicilan di kelas, yang selalu jail pada orang, yang selalu menggoda Renjun setiap saat ternyata memiliki suara indah nan menghipnotis. Suara Haechan seperti suara Siren yang mampu membuat pendengarnya tergoyah. Ini benar-benar fakta mengejutkan sekali Haechan bernyanyi.

Yangyang beberapa kali menampar pipinya. Dia tak percaya Haechan yang bernyanyi saat ini di panggung. Pasti ini rekayasa atau bisa jadi juga ini mimpi.

Renjun tak melepaskan pandangannya pada Haechan. Dia benar-benar terpesona dengan sosok Haechan saat ini.

Beberapa siswi di belakang sana juga tiba-tiba membuka kamera ponsel mereka. Mereka merekamnya, ingin mengabadikannya. Siapa tau itu bisa jadi lagu pengantar tidur. Karena lagu yang Haechan pilih adalah lagu yang menenangkan. Lagu yang bercerita tentang cinta yang bertepuk sebelah tangan tapi berakhir bahagia.

Haechan selesai. Yangyang menarik Renjun pergi ke belakang panggung untuk menemui sang idola baru. Mereka menemukan Haechan.

"Suara lo kok bagus sih Chan." Ucap Yangyang yang masih tak percaya.

"Emang bagus. Haechan ini." Sedikit sombong Haechan.

"Suara lo lebih bagus daripada Renjun."

"Nggak kok. Suara Renjun juga bagus."

"Lo nggak pura-pura nyanyi kan?" Renjun yang bertanya.

"Nggak Jun. Ini suara aseli gue kalo serius."

"Suara lo bagus." Puji Renjun yang membuat Haechan sedikit merasa malu.

Haechan mengajak Renjun pulang bersama, dia katanya ingin pergi ke toko bunda. Ingin menunjukan hasil penampilannya barusan.

"Ehh gue masih mau disini Chan. Gue belum nonton basket kelas." Renjun menolak ajakan Haechan.

"Iya Chan. Gue maen hari ini." Ucap Yangyang.

"Siapa?"

"Gue."

"Yang nanya."

Yangyang menoyor kepala Haechan.

"Lo kalo sampe nggak cetak poin, jangan harap lo bisa masuk ke apartemen gue." Ancam Haechan.

"Lo belum tau gue. Tutup mata aja gue bisa kalahin mereka." Kini Yangyang yang sombong.

***

Pertandingan basket kelas Renjun di mulai. Mereka melawan kelas B2, tetangga meraka. Kelas lawan memiliki porsi badan yang sama dengan kelas Renjun. Tapi untuk skill sepertinya mereka ada jauh di bawah. Mereka menang karena lawan mereka di babak sebelumnya menyerah begitu saja.

Banyak siswi-siswi sekolah mendukung pacarnya, membawakan minuman, mengelap keringat mereka bahkan sesekali meneriaki mereka, menyemangati.

"Andai gue punya pacar." Khayal Yangyang yang sedang bersiap-siap turun kelapangan.

"Nasib ya Yang." Jawab Renjun yang ikut prihatin.

Renjun pergi ke tribun setelah wasit pertandingan akan dimulai. Kelas Renjun dan lawan sudah masuk ke lapangan. Yangyang main hari ini. Dia nampak percaya diri.

"Lama banget." Ujar Haechan yang setia menunggu Renjun di bangku tribun.

"Ngapain nunggu?"

"Dari tadi banyak banget cewek yang mau duduk sebelahan sama gue."

"Pd amat."

Renjun duduk tepat di sebelah Haechan, Haechan juga memberikan minum dan beberapa camilan. Meskipun Renjun tak bermain, tapi seakan semangatnya membara. Apalagi saat dia melihat Yangyang turun kelapangan sambil melambaikan tangan bak artis terkenal. Itu membuat aura kemenangan semakin membara.

APUS | HyuckRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang