Jeno Suka Renjun?

57 5 0
                                    

Lampu ruangan itu menyala, tak lupa juga Jeno menghidupkan pendingin ruangan agar mereka tak merasa kepanasan.

Yangyang duduk di kursi, dia sengaja lebih dulu duduk disana agar Renjun dan Jeno duduk di satu kursi panjang itu. Dan benar saja, Renjun duduk di kursi itu lalu Jeno duduk disampingnya.

"Jen, lo nggak pusing apa belajar disini?" Tanya Yangyang.

"Nggak."

"Kalo gue sih udah pusing. Disini buku, disana buku, ditengah-tengahnya banyak catatan."

Renjun tertawa melihat reaksi Yangyang yang berlebihan.

"Harusnya lo juga gitu Yang. Beli buku banyak, terus lo baca satu-satu biar tuh otak jalan." Renjun yang bicara.

"Lo juga sama ya Jun, kita tuh setara." Yangyang tak menerima atas perkataan Renjun yang seakan dirinyalah yang paling bodoh disini.

"Sori ya, rank gue di kelas lebih tinggi daripada lo Yang."

"Halahh, beda lima aja."

"Emang kalian rank berapa?" Tanya Jeno menengahi perdebatan 2 minion itu.

"Renjun Rank 12, gue 17." Jawab Yangyang.

Jeno sedikit merubah ekspresinya, itu terlihat jelas.

"Kenapa ekspresi lo kaya gitu hah? Ngeledek lo?" Yangyang merasa dihina oleh Jeno.

"Kagak lah. Setidaknya lo berdua nggak Rank 20. Alias rank terendah dikelas."

Yangyang tak meneruskan itu, dia lebih baik diam saja jika persoalan yang dibicarakan tentang rank atau semacamnya. Karena fakta memang mengatakan, Renjun lebih sedikit pintar darinya. Kalo dari Jeno sih jangan ditanya, anak unggulan aja kalah olehnya, apalagi Yangyang.

15 menit berlangsungnya belajar bersama yang memang terlihat benar-benar belajar, Ibu Jeno masuk dengan 3 gelas susu coklat hangat dan banyak camilan kecil. Tak lupa juga, batangan coklat menumpuk diujung nampan yang dia bawa. Itu sesuai dengan request Yangyang.

"Makanan datang anak-anak." Ucapnya.

"Wahh makasih tante. Repot-repot banget ini bawa makanan banyak." Ucap Renjun yang sedikit tak enak.

"Ah santai aja manis. Ini semua buat kalian ya, jangan sampe sisa. Kalo ada sisa kalian nggak akan tante terima lagi jadi tamu disini." Ancam ibu Jeno.

Jeno hanya menggelengkan kepalanya. Tapi lain dengan Renjun dan Yangyang yang tertawa mendengar ucapan Ibunya Jeno.

3 jam berlalu. Otak Yangyang sedikit berasap setelah melihat banyak rumus, persamaan dan angka-angka diatas kertas. Dia menenangkan sebentar pikirannya.

"Kita makan dulu." Ucap Jeno seraya menutup bukunya.

"Udahan Jen belajarnya?" Tanya Renjun.

"Lo masih mau belajar?"

Reflek Renjun dan Yangyang menggeleng.

"Ya udah. Yukk."

Meja makan penuh sesak dengan banyak jenis makanan. Ini seperti ada hajatan saja. Dari ujung sampai ujung meja penuh dengan berbagai macam masakan. Perut Yangyang siap menerima semua kenikmatan ini.

"Ibu lo bener-bener TOP banget Jen. Semua makanan ada disini kayanya. Dari mulai makanan Jepang, Thailand, China bahkan dari eropa." Ucap Yangyang sambil sesekali menunjuk makanan satu persatu.

Jeno tak menanggapi, dia hanya langsung duduk di kursi lalu disusul Renjun dan Yangyang.

"Gimana makanannya lengkap bukan?" Ucap Ibu Jeno yang baru saja keluar dari dapur membawa masakan ayam utuh panggang.

APUS | HyuckRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang