"nih buat bahan persentasi, lo berdua hafalin yang udah gue tandain."
Jeno ada di depan pintu kelas saat itu, menunggu kedua manusia setengah sapi gemoy datang. Dan setelah mereka berdua ada di hadapannya, dia memberikan sepucuk catatan yang berisi bahan materi persentasinya.
"Lah udah lo buat? Bukannya..." Ucapan Renjun terpotong.
"Udah. Nunggu lo berdua ngerjain bareng mah lama."
"Terus faedah kita ke perpus waktu itu apaan?"
"Setidaknya ada catatan nama kalian di buku tahunan kunjungan perpustakaan."
Itu adalah ucapan terakhir dari Jeno, dia langsung berbalik lantas pergi ke kursinya.
Renjun dan Yangyang fokus membaca dan memahami apa-apa saja yang ditandai oleh Jeno di kertas itu. Dia tak mau mengecewakan Jeno atas kerja kerasnya untuk berpikir dan menulis ini semua. Dari arah depan, tanpa disadari oleh siapapun Jeno memandang ke arah 2 manusia setengah sapi gemoy yang tengah serius itu. Lebih tepatnya dia hanya memandang satu orang saja, yaa kalian sendiri bisa tau siapa dia.
"Halo kak, maaf ganggu, disini ada yang namanya Kak Renjun?" 2 siswa junior tiba-tiba masuk kelas dan bertanya itu.
Semua orang yang berada di kelas itu lantas melirik kearah orang yang namanya disebut barusan. Sedangkan Jeno yang sedari tadi memandang orang itu, kini membuang wajahnya ke arah lain.
"Kenapa?" Jawab Renjun dari kursinya.
2 junior itu mendekat kearah Renjun, lantas berbicara pelan meskipun beberapa orang di dekat Renjun mendengarkan ucapan itu.
"Bisa ke UKS nggak kak? Kak Haechan tadi berantem terus minta kak Renjun kesana."
Kenapa Haechan malah ingin Renjun yang datang, apa dia tidak bisa menyelesaikan urusannya sendiri. Merepotkan saja, pikir Renjun.
Renjun langsung pergi ke UKS setelah menitipkan izin kepada ketua kelas. Dia tidak tau akan berapa lama berada di UKS. Karena apapun yang berkaitan dengan Haechan akan sangat lama selesainya.
"Kenapa lo?" Tanya Renjun pada seseorang yang tengah berbaring di atas kasur.
"Kecebur got."
"Ya elah kecebur got doang, lebay lo sampe masuk UKS."
Renjun mendekat, dan barulah dia melihat luka memar di wajah Haechan.
Renjun berbalik lantas meminta es batu pada penjaga UKS dan beberapa obat salep yang bisa meredakan memar.
"Lo berantem sama siapa anjirr sampe babak belur gini?" Tanya Renjun dengan tangan yang cekatan membersihkan lantas mengompres memar Haechan.
"Sama Pak Jhony."
"Gue tanya bener Chan."
"Emangnya kalo lo tau, lo mau ngapain?"
"Ya sekedar tau kan nggak masalah."
"Atau lo khawatir sama gue, takut gue digebukin lagi?"
"Gue lebih khawatir lo mati digebukin mereka. Kalo lo sampe mati, entar siapa yang beresin meja pelanggan toko bunda."
"Ohh jadi lo mau gue tiap hari dateng ke toko Bunda buat bantuin Bunda ya?" Goda Haechan sambil senyum-senyum.
"Gue pukul lagi ya Chan, biar memar lo simetris kanan kiri."
Haechan tertawa.
***
"Lo tadi ditanyain sama guru." Ucap Yangyang pada Renjun di kantin setelah bel istirahat berbunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
APUS | HyuckRen
Fiksi RemajaAda banyak cerita yang dilalui Renjun. Dari mulai pertemanan, percintaan dan pengkhianatan. Banyak yang datang dari masa depan, tapi ada yang kembali dari masa lalu. Renjun tak sendiri sekarang, dia memiliki banyak teman. Dia tau, dunia akan terus b...