Camp School

57 5 0
                                    

"Tenda lo kok di situ Chan? Bukannya semua anak unggulan pada di depan?" Yangyang bertanya seperti itu karena memang tenda Haechan ada persis di depan tenda kelasnya. Padahal di denah tenda pun sudah jelas, kelas unggulan dari kelas 10 - 12 posisi tenda mereka jauh ada di depan. Kenapa ini satu kelompok kelas unggulan ada disana.

"Gue pengennya di sini. Kenapa emang?"

"Ngalangin pemandangan."

Haechan kesal.

Hari ini adalah hari pertama Camp School di laksanakan. 3 hari 2 malam mereka akan melakukan serangkaian acara yang telah disiapkan. Mulai dari materi yang telah dirangkum sampai beberapa permainan kecil. Tapi untuk Camp satu ini tidak diadakan api unggun atau semacamnya. Karena menurut kepala sekolah itu hanya akan merusak alam. Jadi mereka ganti dengan acara lainnya yang lebih bermanfaat. Menurutnya.

Pagi hari jam 8 semua siswa sudah berangkat menggunakan bis dari sekolah ke hutan ini. Sesampai di area Camp, semua siswa sudah ditugaskan untuk membangun tenda masing-masing. Hingga tengah hari tenda mereka sudah berdiri tegak.

"Jun, kita pindah tenda aja yukk." Ajak Yangyang.

"Emang bisa?"

"Haechan aja bisa."

"Ya udah sana ngomong sama Jeno."

Nyali Yangyang ciut. Mana berani dia berhadapan dengan Jeno.

"Hai Renjun, Yangyang." Sapa Jaemin yang keluar dari tenda.

"Ehh Jaemin. Tenda kamu mana Jaem?" Tanya Renjun basa-basi.

"Tuh." Jaemin menunjuk tenda berwarna biru.

"Setenda sama nih keong racun?" Yangyang yang bicara.

"Iya." Jaemin tahu siapa keong racun itu, Haechan.

"Gue sih saran aja ya Jaem. Lo jangan mau deketan sama tuh keong racun."

"Kenapa emang?"

"Entar darah lo disedot."

"Disedot? Semacam vampir?"

"Iya."

"Iya, gue vampir yang akan menyedot semua darah kalian semua. Hahahahahha.." Haechan memeluk Yangyang dari samping, lalu berlagak ingin menggigit leher Yangyang.

Yangyang dengan panik berusaha keluar dari pelukan Haechan, dia tak mau sampai Haechan menggigitnya lantas dia harus sebangsa dengan Haechan. Dia lebih memilih menjaga darah suci Renjun, dia sudah memutuskan untuk menjadi kaum serigala. Ehh kok jadi gini sih. Ini mah cerita GGS.

"Habislah riwayat lo Yang." Ucap kasihan Renjun yang melihat Haechan semakin gencar ingin menggigit Yangyang.

Jaemin pamit setelah salah satu panitia menyebut namanya menggunakan speaker untuk mendekat ke arah suara. Sedangkan Haechan pergi setelah lelah tak bisa membuat Yangyang menjadi kaum vampir. Tinggal lah Renjun dan Yangyang.

Yangyang pamit akan berkunjung ke tenda sebelah, alias tenda kedua kelasnya. Yaa satu kelas dibagi menjadi 2 tenda. Kecuali anak-anak unggulan. Mereka mendapatkan kenyamanan karena 1 tenda hanya terdiri dari 5 orang. Itu sedikit tidak adil memang.

Renjun memutuskan masuk ke tenda nya. Dia melihat beberapa teman kelasnya sedang memainkan permainan dari ponsel. Sedangkan di pojok sana ada Jeno yang tengah sibuk mencatat lalu membereskan barang-barang yang baru saja dia bawa dari luar.

"Mau gue bantu?" Tawar Renjun.

"Kalo mau bantu ya tinggal bantuin aja. Nggak perlu izin."

Renjun kesal. Apa-apan niat baiknya disambut dengan sedatar itu. Karena rasa kesalnya, Renjun tak sengaja menendang kotak P3K.

APUS | HyuckRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang