Jaemin Berubah?

62 4 0
                                    

Malam sudah tiba, toko kue Bunda sudah tutup. Yangyang sudah pulang, bahkan dia pulang sebelum malam tiba.

Renjun dan Bundanya kini tengah ada di trotoar jalanan. Mereka berdua memutuskan untuk jalan kaki saja untuk pulang ke rumahnya. Toh hanya sekitar 15 menit saja perjalanannya.

Rumah mereka sudah terlihat, tapi entah kenapa tiba-tiba bunda berhenti dan menatap tajam kearah depan. Di sana ada 4 bapak-bapak yang tengah duduk minum-minum di sebuah pos yang kosong. Pemandangan itu seharusnya sudah biasa mereka lihat, karena di lingkungan mereka banyak sekali warung-warung kecil penjual minuman seperti itu.

"Bunda kenapa?" Tanya Renjun yang kebingungan bunda tak melanjutkan langkahnya lagi.

Bunda menarik tangan Renjun menuju jalan pinggiran. Masuk ke dalam gang kecil.

"Kita lewat belakang aja ya. Takut bunda liat orang mabuk-mabuk kaya gitu."

Renjun bingung dan dia ingin tahu alasan sebenarnya. Karena dia tahu Ibunya saat ini sedang berbohong. Tapi apa daya, sebanyak apapun Renjun bertanya, Ibunya itu hanya diam dan fokus terus berjalan cepat.

Mereka sampai di rumah dengan masuk pintu belakang. Bunda yang biasanya beberes dulu di area dapur kini hanya terlihat gusar sambil mengetik sesuatu di ponselnya.

"Bunda kenapa?"

Bunda melirik anaknya yang kebingungan.

"Nggak papa. Ini bunda lupa ngasih tau pegawai, kalo besok bunda bakalan buka agak siang. Soalnya ada urusan."

"Urusan apa?"

"Ini ada brand lain yang masuk ngajakin bunda kerja sama."

Sebenarnya itu kabar baik, tapi Renjun masih penasaran sesuatu.

"Udah sana kamu masuk kamar, istirahat yaa."

Setelah ucapan itu bunda langsung menerima telpon dari seseorang dan pergi ke kamarnya. Dia meninggalkan Renjun sendirian di dapur.

Notifikasi masuk ke ponsel Renjun, dia membukanya.

Itu dari Haechan. Haechan mengirimkan pesan bahwa besok dia akan menjemputnya. Renjun tak menjawab pesan itu, toh dijawab atau tidak pun Haechan sudah pasti akan menjemputnya.

***

"Halo pangeran kecil." Ujar Haechan dari arah meja makan setelah Renjun turun dari kamarnya.

"Anjirr, ngapain nih tukang gali kuburan masuk rumah." Jawab Renjun.

"Yee lo mah, masa ada tukang gali kubur ganteng kaya gini."

"Kalo gitu tukang pijet plus plus."

"Heyy apa yang plus plus." Tegur bunda yang tengah memasak di dapur.

Haechan tertawa melihat Renjun yang kini mematung, sepertinya dia terkejut bunda bisa mendengar ucapannya.

"Ayo cepet sini makan, anak laki kok lama banget mandinya." Ucap bunda sambil keluar dari dapur dengan teflon dan telur goreng di atasnya.

Renjun bergegas menuju meja makan. Dia duduk di sebrang Haechan.

"Lo ngapain pagi-pagi udah di sini?" Tanya Renjun dengan tangan yang sudah kesana kemari membawa makanan yang tersedia di meja makan.

"Jemput lo."

"Jam berapa berangkat?"

"Satu jam yang lalu."

"Nggak kepagian emang?"

"Demi pangeran kecil."

"Gue colok mata lo."

APUS | HyuckRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang