Haechan dan Renjun

118 7 0
                                    

(Bab ini sedikit berunsur 18+, jadi kalo kalian mau skip, bisa langsung scroll sampai bagian ### ada. Kalian bisa baca mulai dari sana)(makasih...)

Renjun dan Haechan pulang. Hari sudah malam. Tak mampir lagi, mereka pulang langsung ke apartemen. Di jalan pulang tadi bunda sempat menelpon, mengatakan dia baru akan berangkat malam ini. Karena beberapa rekannya ada yang terlambat.

Ada pemandangan yang salah saat mereka masuk ke apartemen. Ruangan ini kenapa jadi bersih dan harum sekali. Padahal bibi yang bekerja belum masuk lagi. Sepeninggalan Haechan tadi pagi berangkat sekolah apartemen nya masih berantakan.

Yangyang keluar, dia baru saja mandi. Kakinya sudah membaik, dia bisa menapakan pada lantai meskipun masih sedikit ngilu dan sakit.

"Lo beres-beres?" Tanya Haechan yang masih tak percaya melihat apartemen nya sedikit beres.

Yangyang hanya tertawa. Yahh meskipun kelakuannya sedikit membagongkan, tapi dia masih tahu malu. Dia sudah beberapa minggu tidur disini. Jadi dia memutuskan untuk membersihkannya, meskipun agak kesulitan karena kakinya.

"Lo kesurupan arwah gua mana Yang?" Renjun tertawa-tawa melihat Yangyang yang tersipu setelah dipuji Haechan.

"Ehh khodam gue keluar Jun tadi."

"Lo masak?" Tanya Haechan yang baru saja menyimpan belanjaannya di kulkas. Dia melihat banyak makanan tersedia diatas meja makan.

"Nggak, gue tadi beli online. Sekalian. Gue tadi laper. Sana lo berdua makan, gue nggak acak-acak kok makanannya."

"Lo beneran Yangyang kan?" Tanya Renjun yang tak yakin didepannya ini adalah temannya Yangyang. Siapa tau kuntilanak yang sedang menyamar, atau bisa jadi alien. Ini hanya tipuan mata saja.

"Udah sana Jun. Gue lagi baik ini." Titah Yangyang sambil mendorong Renjun.

Baiklah, Renjun dan Haechan yang memang kelaparan langsung duduk di meja makan. Makanan itu enak, ya pasti enak sih kan Yangyang belanja online.

Makanan tandas. Renjun dan Haechan kenyang.

"Tuh temen lo nggak geger otak kan?" Tanya Haechan yang curiga pada kelakuan Yangyang.

"Gak tau gue, tiba-tiba jadi baik. Pasti ada maunya."

"Coba lo tanya dia mau apa?"

"Beneran boleh?"

Haechan mengangguk.

"Ehh Yang, lo lagi pengen sesuatu?" Tanya Renjun dari meja makan.

"Nggak." Jawab Yangyang singkat, dia sedang fokus menonton drama kesukaannya.

"Yakin lo?" Renjun meyakinkannya.

"Iya Jun."

Baiklah, mungkin ini memang hari dimana Yangyang sadar. Semoga dengan terbenturnya kepala Yangyang, kelakuannya sedikit berubah.

Malam semakin larut, Yangyang sudah menyelesaikan 2 episode. Dia memutuskan untuk tidur. Seperti biasa, dia masih ingin Haechan dan Renjun satu kamar.

Haechan mengajak Renjun masuk ke kamar. Meskipun dia tak mau, tapi mau bagaimana lagi.

Renjun mengganti bajunya dengan baju tidur. Sedikit tipis, tapi tak apa lah, kamar Haechan tak terlalu dingin. Renjun merebahkan tubuhnya. Baiklah dia akan tidur duluan.

Bukannya tidur Renjun malah merasa hawa di tubuhnya naik, panas. Ada sesuatu yang menggejolak di tubuhnya. Seperti sesuatu yang harus dituntaskan.

Haechan keluar dari kamar mandi, dia merasakan sesuatu yang sama dengan Renjun. Dia bertanya pada Renjun kenapa mereka merasakan itu. Padahal tak ada sesuatu yang merangsang mereka. Kenapa mereka ingin menuntaskan itu.

APUS | HyuckRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang