Kepergian Jaemin dan Makna Lukisan

103 6 0
                                    

Malam hari pukul 12 malam. Renjun, Haechan dan Yangyang berkumpul disebuah tempat. Mini market. Mereka bersiap melakukan sesuatu.

Setelah membeli peralatan yang mereka butuhkan, mereka bergegas masuk kedalam mobil sewaan Haechan. Tak lupa didalam mobil mereka menggunakan pakaian hitam. Mereka juga memakai masker, penutup kepala sampai kaus tangan.

Mereka sampai disekolah. Lampu sekolah masih menyala. Sepertinya panitia Art Fair masih begadang. Tapi tak apa, ruangan kesenian dan ruangan yang mereka tuju berjarak lumayan jauh. Jadi mereka bisa melakukan rencana mereka dengan sedikit tenang.

Haechan memarkirkan mobilnya disisi samping sekolah. Lantas mereka menaiki pagar pembatas dengan mudah, dan sampailah mereka diarea sekolah.

Sesuai Rencana. Renjun menjadi penjaga. Dia akan menjaga area sekitaran ruangan tujuan mereka. Siapa tau ada satpam atau panitia Art Fair yang lewat. Jadi dia bisa memberikan kode pada Yangyang dan Haechan.

Haechan bertugas memadamkan CCTV sekolah. Setelah CCTV mati, dia akan membantu Yangyang. Membantu membakar bagian dalam ruangan Ayah Jaemin. Yaa mereka akan membakar ruangan itu malam ini.

Haechan bergegas mendekati ruangan kontrol CCVT dilantai 1. Untungnya tak ada yang berjaga. Tapi pintu tersebut dikunci. Hanya saja kalian jangan meremehkan Haechan. Dia ini punya kunci cadangan. Maklum dia ini bersahabat baik dengan petugas CCTV. Jadi dia meminjamnya, tapi tak memberitahu petugas CCTV tersebut. Dia dengan mudah mengakses ruangan itu.

Hanya 15 menit, Haechan sudah kembali. Dia memberitahu jika CCTV area ini telah mati. Jadi mereka mulai bisa melancarkan rencana mereka.

Renjun bersiaga didepan. Sedangkan Yangyang dan Haechan membawa peralatan dan masuk keruangan tersebut. Kalian yang bertanya kenapa mereka bisa masuk keruangan itu, jawabannya masih Haechan. Dia bukan hanya memiliki kunci area CCTV, tapi dia ternyata punya semua kunci ruangan disekolah ini. Entah darimana dia mendapatkan itu. Tapi yang pasti itu sangat membantu untuk rencana kali ini.

Yangyang memilah beberapa dokumen penting. Dia tak mau semuanya hancur. Yang dia mau hanya furnitur dan barang lama yang sudah tak dipakai yang terbakar. Setelah mengecek semuanya, barulah dia sedikit demi sedikit menyebar bensin. Hanya cipratan saja, tak seember langsung ditumpahkan.

Setelah dirasa cukup, Haechan menyalakan korek api. Lantas dengan sekali buang api itu mengenai bensin. Buarr api dengan mudah menyebar. Tapi ada kejadian lucu disini. Sesaat setelah Haechan melemparkan korek api itu, ternyata Yangyang masih mencipratkan bensin. Alhasil tangan Yangyang sedikit terbakar. Karena paniknya, Yangyang mengoleskan tangannya yang masih dibalut api ke kepala Haechan. Dan ya, rambut Haechan sedikit terbakar.

Haechan dan Yangyang keluar. Rencana mereka berhasil. Tinggal mereka kabur saja.

Alarm kebakaran terdengar nyaring disetiap penjuru sekolah. Panitia dan beberapa satpam yang bertugas panik. Mereka tak melihat adanya api. Tapi kenapa alarm itu berbunyi. Hingga saat salah satu satpam mengecek ruangan itu, barulah dia tau darimana asal alarm itu berbunyi.

Ruangan itu sedang dilalap api, dan entah kenapa api itu dengan mudah membakar ruangan tersebut. Mungkin karena banyak bahan yang mudah terbakar, jadi api sangat cepat memakannya.

Semua orang panik, mereka berusaha memadamkan api. Hingga 8 menit kemudian pemadam kebakaran tiba. Api diruangan itu padam.

***

"Si Haechan mau bakar gue Jun tadi. Masa gue lagi nyipratin bensin dia malah langsung nyalain apinya." Oceh Yangyang yang sedang dioleskan obat luka bakar oleh Renjun.

"Ehh onta leher pendek, rambut gue juga kebakar nih. Pitak gue." Haechan tak terima dia disalahkan sepenuhnya, dia juga korban disini.

"Makannya kalo lagi ngerjain sesuatu itu fokus. Liat sekeliling lo."

APUS | HyuckRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang