Tidur Bareng Haechan

141 7 0
                                    

Seluruh lampu mati, hanya televisi besar di ruangan utama apartemen Haechan yang menyala. Film sudah diputar. Yangyang, Renjun dan Haechan sudah siap dengan kejutan di film nya.

Yangyang di sebelah kanan fokus mengikuti alur cerita yang menurutnya bagus meskipun sudah pernah dia baca, tak lupa camilan ada di tangan kananya. Renjun juga sama seperti Yangyang, tapi dia hanya memeluk bantal tanpa membawa camilan. Hanya Haechan yang tak fokus pada film. Dia lebih fokus ke orang yang ada di sebelahnya.

Film sudah berputar satu jam, tak ada hal yang membuat mereka berteriak.

Adegan di film itu menayangkan seorang wanita yang tengah menari dengan pakaian hijau. Dia di kelilingi macam-macam hantu. Hingga munculah adegan mengejutkan. Tiba-tiba dari belakang penari itu ada sosok yang menyeramkan.

Renjun dan Yangyang berteriak kencang.

"Ahhh telinga gue rusak ini mah." Ucap Haechan sambil mengorek kuping kanannya.

"Sori Chan." Renjun di sebelah Haechan tau jika suaranya yang paling kencang masuk ke telinga Haechan.

Karena takut, tak sadar Renjun memegang tangan Haechan. Kalian harus tahu, segalak-galaknya hantu masih galakan Renjun. Tapi soal takut, ya dia lebih penakut daripada anak sekolah dasar. Dia kagetan juga.

"Iya, iya." Haechan tak masalah.

Film selesai dengan ending yang menurut mereka tak adil. Kenapa wanita yang satunya selamat sedangkan yang satunya harus menari terus. Kan kasihan ya. Padahal wanita yang terus menari itu hanya mencintai seseorang. Apakah seberesiko itu mencintai tapi tak di balas?

Renjun sadar, tangannya digenggam Haechan. Tapi entah kenapa, dia sepertinya tak mau melepaskannya. Dia malah menyembunyikannya dibawah bantal yang lain. Haechan tersenyum.

"Ahh nggak seru nih film nya." Protes Yangyang.

"Nggak seru tapi lo teriak paling kenceng ya Yang." Haechan menyindir.

"Kaget Chan. Emhh gimana kalo satu film lagi?"

"Nggak. Gue ngantuk." Ujar Renjun.

"Lo ngantuk apa takut?" Goda Yangyang.

"Ngantuk Yang."

"Alah, lo jangan alasan. Padahal lo masih bisa loh terus pegangan tangan sama Haechan."

Reflek Renjun mengempaskan tangan Haechan. Dia mengangkat tangannya, bukti bahwa dia tak memegang tangan Haechan.

Yangyang hanya tertawa.

Renjun berdiri, dia ingin minum. Haus selama nonton film dia tak minum setetes pun. Semua minuman habis disedot Yangyang.

Renjun kembali dengan satu botol minuman mineral tapi isinya hanya setengah.

"Ehh anak setan kemana?" Renjun bertanya pada Haechan tentang keberadaan Yangyang. Dia tak ada di sofa itu.

"Kebelet katanya."

"Masuk kamar?"

"Iya."

Oke, Renjun memutuskan untuk menunggu Yangyang saja di sofa. Dia ditemani Haechan. Meskipun Renjun sudah mengusir Haechan, tapi dia kekeh tak mau pergi.

15 menit tak kunjung keluar, Renjun menggedor pintu kamar Yangyang.

"Jun, tidur di kamar gue aja. Gue bisa di sofa." Ucap Haechan yang kebetulan sudah mengantuk berat.

"Gak."

Haechan menguap.

Yangyang didalam sebenarnya belum tidur, dia masih cengangas-cengenges menunggu. Dia sengaja mengunci pintu kamarnya agar Renjun tidur dengan Haechan.

APUS | HyuckRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang