Gadis berwajah cantik itu berjalan ke arah taman dan melihat taman yang sangat cantik itu.
" Pah ? " ucap gracia sembari melihat pemandangan bunga bunga yang sangat indah itu.
" Kalo semisal cia udah ga ada papa jangan sedih ya ? " ungkap gracia kepada laki laki itu.
" Udah Lo mau ngomong itu doang ga penting brengsek , gue mau pergi ."
Laki laki itu berlari dengan sangat kencang tanpa melihat keadaan sekitar dan sebuah truk besar melintas di jalan itu.
" Awas pah ."
Gadis itu menarik baju dari laki laki itu dengan sangat erat hingga badan dari laki laki itu terdorong di pinggir jalan itu.
Sebuah truk kini melintas sangat kencang hingga menabrak badan mungil dari gadis berwajah cantik itu.
" Cia, cia Lo harus bertahan nak papa nyesel cia udah pilih kasih ke Lo sayang ."
" Cia jangan tinggalin papa cia papa ga bisa hidup tanpa lo nak ."
" Anak kesayangan papa , papa nyesel nak ayo kita main bersama sama lagi cia harus sehat sehat ya ? ."
Kini badan dari gadis itu penuh luka yang ada di kepala nya itu.
" Pah " panggil Gracia secara lirih kepada laki laki itu.
" Papa jangan nangis ya , cia ga mau papa sedih saat cia pergi nanti cia juga udah maafin papa kok cia sayang papa cia juga udah waktunya pergi cia juga ga mau ngerepotin kalian pah cia juga punya penyakit maaf cia ga pernah cerita ke kalian " celetuk gracia kepada laki laki dengan baju yang penuh darah segar itu.
Gadis itu menutup kan matanya itu untuk terakhir kalinya.
" Sayang jangan tinggalin papa , maaf nak papa selama ini ga bisa beri cia kasih sayang sebagai anak " sahut Alvin dengan menangis sembari menatap keadaan gadis itu.
" Gue mohon jangan hukum papa nak , anak kesayangan papa harus sehat kita kumpul sama sama ya ? ."
" Gue gagal menjadi seorang papa terbaik , gue papa ga becus ."
" Cia seharusnya lo ga perlu nolongin papa nak ."
" Makasih udah buat papa mu sadar " ujar Alvin kepada gadis bermata lentik itu.
Laki laki itu memeluk gadis itu untuk terakhir kalinya dengan seerat mungkin
" Beri papa satu kali lagi kesempatan nak untuk terakhir kalinya , papa ga mau kehilangan gadis cantik papa " sahut Alvin kepada gadis berwajah cantik itu.
" Papa janji akan berikan kasih sayang yang sama ke anak anak papa ."
" Cia bangun nak " triak Alvin sembari menangis melihat gadis itu tergeletak di jalan yang penuh dengan bersimpah darah itu.
Laki laki itu terbangun dari mimpi yang sangat buruk itu.
" Cia, cia dimana " celetuk laki laki itu dengan memanggil nama gadis itu.
Laki laki itu bergegas berjalan untuk mencari gadis berwajah cantik itu.
Laki laki itu menggunakan mobilnya itu dengan sangat cepat untuk mencari gadis itu.
Alvin menghubungi laki laki yang setiap hari bersama gadis berwajah sangat cantik itu.
" Al anak gue dimana ? " tanya Alvin di sebuah telepon itu.
" Tumben nyariin om biasanya ga peduli dengan keadaan nya cia bahkan om mau anak om mati kan " ucap laki laki itu dengan nada yang lirih.
" Anak om sekarang ada di rumah sakit om ."
" Om nyesel alga gue ngakuin kalo gue salah gue bahkan gagal jadi ayah terbaik untuk cia " celetuk Alvin kepada laki laki itu.
Alvin segera mematikan telepon nya itu dan bergegas menuju ke rumah sakitnya dengan mobil nya itu.
Laki laki itu mengendarai mobilnya dengan sangat cepat untuk menuju ke rumah sakit itu.
next?
jangan lupa vote dan kesan
cerita ku terimakasih
![](https://img.wattpad.com/cover/355265941-288-k955794.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
gracia stories
Подростковая литератураAku terlalu mementingkan keadaan orang lain daripada keadaan ku sendiri " Al kalo cia pergi ikhlas in cia ya ? jangan lupa jaga kesehatan " " Ngga, gue yakin lo pasti kuat sayang hadepin semuanya " " Tapi gue punya penyakit " " Kapan ya cia di an...