Gracia bergegas berangkat ke sekolah bersama algantara menaiki motor tersebut.
Sesampainya di sekolah gracia berjalan turun dari motor tersebut.
"Udah ga ada ketinggalan kan baby? " tanya algantara kepada gracia sebelum masukk ke kelassnya.
"Udah al" sahut gracia.
"Oke tuan putri ku" cibir algantara dengan tatapan yang manis dan membenar kan rambut sang gadis tersebut.
"Semangat sayang."
"Iya aku masuk duluan ya al" jawab gracia.
"Iya" sahut algantara.
Gracia bergegas menuju ke kelasnya dengann santai gracia tidak sengaja bertemu melodina dan menyenggol bukunya dan bukunya terjatuh di lantai.
"Jalan liat liat anjing buku gue sampai lecet gara gara lo?" bentak melodinaa.
"Tolol bajingan lo ganti rugi bangsat meskipun lo adik gue gue ga peduli" tegur melodina dengan tatapan tajam.
Melodina menjambak rambut gracia dengan sangatt keras dan melepaskan kunciran yang rapi tersebut.
"Lepasin kak" sahut gracia.
"Gue ga akan ngelepasin lo" jawab gracia.
Melodina memukul berulang ulang kali dann menendang kepalanya dengan kasar menyayat tangan gracia dengan pisau kecil yang di bawanya setiap hari darah segar dari gracia bercucuran dan menyobek baju gracia.
"Kalo ga mau hal ini terulang lagi makanya jangan di ulang bangsat bajingan" jawab melodina.
"Sakit kan?" tanya melodina kepada seorang gadis itu sambil menaruhlh pisau kecil nya.
"Stop anjing" jawab gracia.
Melodina askandar velisia mengambil pisau kecil yang di lantai untuk menyayat lehernyaa sendiri.
Dengan ketawa jahat dia melakukan itu dan gracia kebingungan atas sikapnya itu.
"Apa yang lo lakuin goblok itu leher lo bahaya" jawab gracia.
Ia segera menghentikan sayatan itu agar tidak terjadi darah bercururan menetes di lantai.
Ia berhasil mendapatkan pisau kecil yang di pegang kakaknya dan luka itu masih ada di leher kakaknya.
Seorang guru pun datang menghampiri dua adik kakak itu.
"Ini kenapa kok sampai berdarah?" tanya guru itu.
"Saya di sayat sama gracia pak? aku punya salah di apa sih sama kamu?" tanya melodina kepada gracia dengan nada yang lembut dan berwajah polos itu.
"Itu pak tangan gracia megang pisau kecil" dengan penuh drama melodina menuduh gracia.
"Kamu kecil kecil udah jadi pembunuh mau jadi apa kamu" tegur guru itu.
"Tapi pak" jawab gracia.
"Ga perlu penjelasan kamu mending bawa kakak kamu pembunuh" jawabb guru itu.
Melodina pingsan sambil leher yang tersayat oleh dirinya sendiri itu.
"Cepat bawa kakak kamu ke uks."
Algantara pun datang mengetahui kabar gracia yang ada di uks tersebut.
"Kenapa baby? itu knp kakak kmuu ada sayatan di leher?" tanya algantara dengan memegang tubuh gadis itu.
"Al kamu percaya aku pembunuh kakak ku sendiri?" tanya gracia dengan kepala menunduk.
"Ga, ga tuan putri ku ga ngelakuin itu akuu yakin kamu ga ngelakuin" jawab algantara menenangkan sang gadis.
"Tapi aku di fitnah al sama guru guru itu" jawab gracia.
"Kamu yakin kan aku ga ngelakuin itu semua dia yang nyayat dirinya sendiri al" tanya gracia sambil menangis dengan air mata yang berjatuhan di matanya.
"Percaya kok baby lagian ga mungkin kan? udah jangan nangis lagi nanti cantiknya ilang loh" sahut algantara.
"Semangat ya cantik gue akan selalu adaa di samping lo dan ngelindungin lo apapun yang terjadi" meyakinkan gracia.
"Makasih ya al" sahut gracia.
"Iya sayang" jawab gracia.
Algantara memeluk gracia sambil menenangkan gracia yang sedang panik itu melihat kakaknya.
next?
jangan lupa vote dan kesan untuk
cerita ku terimakasih

KAMU SEDANG MEMBACA
gracia stories
Novela JuvenilAku terlalu mementingkan keadaan orang lain daripada keadaan ku sendiri " Al kalo cia pergi ikhlas in cia ya ? jangan lupa jaga kesehatan " " Ngga, gue yakin lo pasti kuat sayang hadepin semuanya " " Tapi gue punya penyakit " " Kapan ya cia di an...