BAGIAN 4

279K 7K 68
                                        

Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...

-------------------------------------

Agatha yang tertidur sangat pulas kini membuka kedua matanya. Matanya mulai menyesuaikan cahaya yang masuk melalui pantulan kaca besar dari jendela kamarnya.

Tunggu---- sejak kapan di kamar apartment nya ada jendela kaca berukuran besar seperti ini? Agatha kembali memperhatikan sudut-sudut dari kamar yang di tempatinya. Sial, ini bukan kamarnya. Lalu, kamar siapa?

Dan, tunggu--- kenapa dia merasakan ada sebuah tangan memeluk pinggangnya dari belakang? Bahkan, kini dia bisa merasakan deru nafas seseorang dari belakangnya.

Agatha memejamkan matanya ketika kejadian semalam kembali terputar di kepalanya. "Anjing! Jadi, gue udah tidur sama om Adit? Berarti, tangan yang lagi meluk gue dan deru nafas yang ada di belakang gue ini om Adit? OMG!"

"Kamu terlalu banyak bergerak, sweety. Ini masih terlalu pagi untuk kita bangun setelah kegiatan panas dan panjang tadi malam."

Glek!

Agatha terdiam kaku ketika mendengar suara serak khas bangun tidur seseorang dari belakangnya. Sial, gara-gara gerakannya yang heboh tadi, dia membangunkan sosok Aditya. Jujur saja, dia malu setelah mengingat kelakuannya semalam karena alkohol sialan itu.

Agatha terpekik ketika tubuhnya di balik dengan cepat menghadap ke arah lelaki itu.

"Kenapa kamu terkejut seperti itu? Di mana keberanian kamu tadi malam, hm?" Aditya terkekeh kecil ketika melihat wajah milik Agatha yang sepertinya enggan untuk melihat wajahnya. "Sweety ..."

Agatha menatap lelaki di hadapannya terkejut. "Om panggil aku apa?"

"Sepertinya tadi kamu tidak sadar ketika saya memanggil kamu dengan sebutan sweety" kekeh Aditya. "Mulai sekarang, itu panggilan saya untuk kamu, Agatha. Sejak semalam, kamu sudah menjadi milik saya. Itu artinya, kamu tidak boleh meninggalkan saya. Apalagi, tadi malam saya tidak menggunakan pengaman dan terlebih lagi, saya mengeluarkannya di dalam. Bisa saja, kamu mengandung anak saya."

Telinga Agatha tidak salah dengar kan? Sejak kapan seorang Aditya yang lempeng dan sangat anti tergoda dengan dirinya kini mengucapkan kata-kata manis seperti itu. Sungguh luar biasa. Dan, apa katanya tadi? Dia milik lelaki itu? Apa sekarang lelaki itu mulai tertarik kepadanya?

"Om mulai tertarik sama aku?" pancing Agatha.

"Ya. Saya akui saya mulai tertarik kepada kamu, sweety. Karena kamu sudah berhasil membuat saya tertarik, maka, jangan sekali-sekali kamu pergi dari saya. Kamu harus bertanggung jawab, sweety" ucap Aditya dengan tangan yang kini terulur untuk mengelus wajah gadis---gadis? Sekarang, dia bukan gadis lagi. Aditya merasa bangga karena dirinya lah yang pertama untuk Agatha. Dan, kalau boleh jujur, Agatha juga adalah yang pertama untuknya. Meskipun, dia sering bertukar saliva dengan perempuan lain di club, tapi tidak ada satu pun perempuan yang berakhir di ranjang dan menghabiskan malam panas bersamanya, kecuali Agatha.

"Seharusnya aku yang meminta pertanggung dari om Adit. Kalau semisal aku hamil, gimana? Apalagi ini adalah masa subur ku" tantang Agatha. Sebenarnya Agatha tidak takut jika dia hamil. Paling hal itu akan membuat mommy nya terkejut. Daddy? Ah, daddy nya sudah tidak ada. Ya, daddy nya sudah pergi lebih dulu meninggalkannya dan juga mommy nya. Sekarang, dia hanya bersama mommy nya. Dan kini, mommy nya tinggal di Inggris. Mommy nya ingin menghabiskan masa tuanya di sana, di mana itu adalah asal negaranya sendiri. Keluarga? Tidak ada satupun keluarganya di sini. Keluarga daddy nya? Daddy nya anak tunggal dan kedua orang tua dari daddy nya pun sudah meninggal. Jadi, dia benar-benar sendiri di sini.

PAMAN SAHABATKU || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang